chan x bin

1.4K 112 18
                                    

Otakku bercabang ke arah rated M, moon maap sodara...

Changbin itu paling takut dengan semua bentakan, padahal ia namja. Jika seseorang membentaknya sifat changbin pada orang itu akan sedikit berbeda. Changbin akan menjaga jarak dan lebih memilih diam.

Seperti beberapa menit lalu di bagian ruang tv, hyunjin membentaknya. Hyunjin tidak sengaja membentak lantaran marah jeongin dimonopoli oleh sungmin. Changbin yang dibentak hanya mematung dan kembali ke dalam kamarnya.

Saat changbin berusaha masuk ke dalam mimpi, suara derit pintu mengusiknya.

Kriet!!

Seseorang masuk ke dalam selimut changbin, tak lama punggungnya terasa dipeluk erat oleh tangan kekar. Tentu changbin mengetahui dalangnya, tak lain dan tak ayal adalag chan leader sekaligus kekasihnya.

"aku tau kau sekarang menjadi takut dengan hyunjin, maafkan dia karena tak sengaja membentakmu"

"aku tak ambil pusing dengan hal itu, hanya saja kau tau aku benci dibentak dan kata yang tadi sungguh menyakitkan telingaku"

Changbin mengusak rambut chan yang berada di area dadanya. Posisi chan jauh lebih rendah daripada changbin. Menjadi favorit chan untuk tertidur lebih rendah posisinya.

"sudahlah, jangan difikirkan terlalu dalam. Nanti akan membuatmu sakit"

"iya mari lup -Akh! Chan kenapa tetiba?"

Changbin bangkit dari kasur, membuka kaus kebesaran dan menampilkan bagian perutnya. Disana terlihat bekas gigitan dari chan.

"kenapa perutku digigit!"

Changbin merengut kesal, tangannya sibuk menarik selimut hingga batas lehernya.

"perutmu menggemaskan, kau tau itu kan?"

"apa?! Menggemaskan katamu! Hei perutku itu seksi! Aku memiliki enam kotak sepertimu! Aku dipasangkan dengan felix sebagai submisiveku! Kau bilang aku menggemaskan!"

Changbin berbicara bagai tanpa spasi, wajar dia seorang rapper terkadang hal itu ikut menjadi kebiasaannya saat marah

"wah wah sekarang sudah srmakin pandai melakukan rapp rupanya, bagiku kau tetap menggemaskan. Sekalipun perut dan ototmu mulai terbentuk"

"ku tegaskan sekali lagi aku tidak menggemaskan chan Akh! Ya! Jangan menggigitku lagi!"

"baiklah sekarang ayo tidur, aku janji tidak menggigitmu lagi"

Changbin berusaha masuk dalam alam bawah sadarnya, chan yang melihat itu kini semakin mempererat pelukannya.

Saat jam makan malam hampir tiba chan lebih dulu bangun, ia mendapat jadwal membantu woojin dan minho memasak. Selang beberapa menit semua anggota dipanggilnya, namun untuk changbin ia meminta jeongin yang memanggilnya.

Tok tok tok

"changbin -hyung ayo makan, apa kau tak lapar?"

Jeongin segera duduk disamping jisung dan sungmin. Pintu kamar changbin pun terbuka. Semua memandang changbin dengan tatapan berkabut sedikit nafsu hingga chan berteriak lantang

"ya! Apa yang kalian lihat eoh! Dia milikku."

Changbin memakai sweater chan dengan kerah yang menutupi sebagian wajahnya, memang bajunya menutupi hingga lutut tapi tetap kaki mulus changbin itu menggoda. Jangan lupakan tatapan sayu juga tangan yang memeluk boneka macan besar. Sangat imut.

Chan yang tak ingin properti pribadinya dinikmati bersama segera menarik changbin kembali ke kamar.

"apa kau lihat tatapan para member? Mereka semua ingin memakanmu kau tau!"

"chan aku mengantuk"

Chan membuang nafas kasar, menyusul changbin berbaring di ranjang

"baiklah, sekarang tidur akan ku buatkan makan malam lagi untukmu"

"chan aku ingin tidur denganmu"

"aku juga akan tidur changbin, lihat aku akan menutup mataku"

Chan tidak tau saja jika maksud *tidur* dari changbin bukanlah tidur biasanya.

Changbin menjilat sensual cuping telinga chan.

"ch - changbin -aa apa yang kau lakukan, woojin bisa memarahiku jika aku merusak anaknya"

Changbin membuat chan mendongak ke arahnya, dengan sergap ia melumat bibir chan sensual. Chan yang memang sudah dewasa ikut terhanyut dalam permainan, salahkan changbin yang menggoda juga hormon yang tak bisa ditahannya lagi.

Entah sejak kapan chan sudah berada di atas tubuh changbin. Menempatkan sikunya agar kekasih manisnya tidak keberatan menahan berat badannya.

"daddy?!"

Shitt changbin, kau membuat kewarasanku hilang entah kemana - chan

"ya?"

"aku ingin tidur, jadi bisa menyingkir dariku? Dan itu"

"itu? Apa maksudmu itu?"

"tanganku terborgol, bisa lepaskan daddy?"

"shitt changbin, kau menggodaku. Persetan omelan woojin."

"apa? Aku tidak menggodamu? Salahkan dirimu saja yang terlalu candu padaku"

"ya kau memang canduku, bersiaplah kita pergi ke apartemenku. Jangan memintaku berhenti memberi tanda untukmu"

Changbin menatap polos chan, tapi berbanding terbalik dengan dirinya yang telah membuat tanda merah dileher chan terlebih dahulu.

"buat aku menggeram rendah memujamu, daddy"

"perintahku mutlak changbin. Persiapkan dirimu"

Woojin sudah ancang ancang akan membunuh chan jika saja anaknya si sulung changbin tidak dipersilahkan keluar kamar.

"woojin appa. Aku dan chan -hyung akan keluar. Aku ingin makan sup ayam dengan makaroni"

"woojin, aku kembalikan anakmu saat ia selesai makan dengan puas"

Chan sedikit menekan kata *makan* dengan delikan tajam ke arah changbin. Sesaat setelah mereka berada di depan pintu dorm. Changbin kembali menggodanya

"jadi? Apa aku akan makan dengan puas?"

"ya kau bisa manghabiskan dompetku, jika itu membuatmu senang"

"dengan senang hati aku akan memakanmu tuan chan"

"mari kita lihat siapa yang memakan siapa"

Enfd (gaje banget)

•Ga Jelas•~|Book I¦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang