crackpair

1K 69 11
                                    

Pria mungil sedang bergelut dengan banyak kertas ditangannya. Tak dipungkiri ia sedang tidak mood. Terus bergumam tentang banyaknya pekerjaan yang harus ia tanggung hari ini.

"Sialan banyak banget ini woe, tinggal tanda tangan segala revisi. Dikira gua pejuang skripsian apa!"

"Napa dah bin bacot banget."

Kembarannya Jisung sedang bermesraan dengan Minho harus rela melihat Changbin yang menggerutu sebal. Minho yang tau Changbin akan meledak segera menyingkir membelikan minuman dingin.

"Itu si rambut dora ngeselin banget. Tinggal tanda tangan doang. Ga inget apa umurnya udah bau tanah."

-Siapa tau kita sekapal, dan kalian mau mampir di work itu-😜

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

-Siapa tau kita sekapal, dan kalian mau mampir di work itu-😜

Keduanya tidak sadar bahwa orang yang dibicarakan berada di belakang mereka. Wajahnya yang sudah datar bertambah datar. Aura api neraka pun mengelilinginya. Semakin menambah aura seram.

"Kalau saya bau tanah terus kamu apa? Bau api neraka? Cepat selesaikan!"

"Dih ngegas mulu si Dora."

Changbin tidak peduli, ia masih tersungut emosinya yang membara sebab orang tersebut. Minho baru kembali dengan sekotak susu dan sebotol vitamin c.

"Minum dulu vitaminnya, mau ku bantu tidak? Pekerjaanku sudah selesai?"

"Tolong aku Minhoooo."

Dengan wajah memelas yang menyebalkan Changbin meminta Minho membantunya. Jisung membantu seadanya dengan memberikan beberapa laporan lama. Pekerjaan Changbin sudah selesai dengan cepat.

"Ini aku dapat kupon ayam goreng, masih berlaku hingga minggu besok. Pergilah kesana untuk berkencan. Maaf mengganggu waktu kalian tadi."

"Tidak usah Changbin. Pakai saja untuk berkencan dengannya, dia menjadi menyebalkan karena kau tidak bisa diajak kencan."

Changbin ancang-ancang melempar sebuah map dengan hardcover. Melihat hal tersebut pasangan MinSung langsung kabur dengan cekikikan. Changbin marah seperti hancur dunia.

Sejenak ruangan tersebut hening. Changbin merapikan semua pekerjaan yang tercecer pada meja kerjanya. Tidak peduli dengan lengan yang tersampir apik pada perut dengan abs miliknya.

"Ga usah peluk-peluk

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


"Ga usah peluk-peluk. Gua lagi sebel. Ga usah sok kaya boyfriend goal ga bakal cocok. Pulang sono tidur bareng laptop ama dokumen."

Sewot Changbin pada sosok kekasihnya. Memang Changbin masihlah marah dan kesal dengan sosok tersebut tak lain adalah atasannya. Profesionalitas memang diperlukan tapi ya tidak dengan Changbin yang dimintai merevisi lebih dari 12x dalam sehari.

"Ya kan lagi kangen

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Ya kan lagi kangen. Kapan lagi bisa berduaan pas dikantor?"

"Bodo amat, minggir mo ngungsi ke rumah Seungmin."

"Apaan punya rumah kok numpang makan rumah tetangga!"

"Kadang suami orang lebih menggkda daripada pacar sendiri. Minggir atau ku tendang!"

Jaebum segera minggir membiarkan Chanbin pergi. Changbin masih menggerutu akan sikap kekasihnya itu.

 Changbin masih menggerutu akan sikap kekasihnya itu

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Tch... Masa iya kurang ganteng, Hyunjin ama gua apaan dah kan ga level."

Jaebum segera menyusul Changbin. Disana terlihat Changbin yang menatapnya kesal dan menggerutu.

"Udah dikode kalo gua tuh laper, ajakin makan gitu, tawarin Gofood, apa kek. Ini malah diem aja kek patung pancoran sialan."

Keduanya masuk dalam lift dan diam canggung. Sampai Jaebum terkejut dengan pernyataan Changbin.

 Sampai Jaebum terkejut dengan pernyataan Changbin

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Besok aku diajak kencan sama Jeongin. Pulangku rada malem."

"Ya masa aku kelonan sama laptop, sama kamunya kapan?"

"Ya kapan-kapan. Udah minggir sana, badan segede candi borobudur pake berdiri di tengah lift."

....

•Ga Jelas•~|Book I¦Onde histórias criam vida. Descubra agora