hujan deras tiba tiba mengguyur dan melanda liverpool, seperti derasnya tangisan sang gadis yang sejak sejam lalu tak berhenti.
lisa,
lisa mengusap air matanya kasar lantas perlahan mulai melajukan mobilnya menerobos deras hujan, meski hatinya dirundung duka tapi fikirannya masih waras hingga dia bisa mengendalikan laju mobil dengan kecepatan sedang.
yang ada difikiran lisa saat ini hanya satu.
jennie
dimana hanya gadis mata kucing satu satunya tempat yang dapat lisa tuju saat hatinya tengah tersayat.
lisa sampai diparkiran mobil apartemen jennie,
memilih dengan cepat keluar, hujan masih deras dan untuk sampai di lobi apartemen lisa harus menerobos hujan.
bukannya keluar dengan membawa payung agar tak basah, lisa justru berjalan menemui hujan.
terdiam dipelataran apartemen dengan hujan yang deras membasahi wajahnya.
lisa mendongak dengan tangan terlentang sampai tetesan air memukul wajahnya, bersama pula menyapu air matanya yang tak henti henti.
tanpa lisa sadari dari kejauhan gadis lain menatapnya sendu.
jennie pov,
saat ini aku berada dikantor dan baru menyelesaikan rapat direksi.
kulirik jam tanganku jarum menunjukan pukul 18:17
aku sudah merasa lelah jadi kuputuskan untuk kembali keapartemen saja,
menuju parkiran,
aku tersenyum setiap mengingat mobil yang dirubah oleh lisa, ya hanya mobil ini yang dengan cepat bisa memgingatkanku dengan lisa.ngomong2 tentang keberadaan lisa sudah seminggu ini aku tak bersamanya,
kalian tau bukan jika kekasihnya kembali, maka aku juga harus pergi.
aku menjaga hatiku agar tidak sakit,dan tidak terlalu cepat keriput jika mengalami kesedihan atau tekanan batin karena menatap lisa dan jiso tunangannya.
berulang kali juga lisa dan rose sering memaksaku jika ada jiso mereka mengajakku bertemu, namun aku selalu menolak dan berdalih jika perusahaan ku ada rapat, atau dengan alasan aku harus keluar kota.
jadi hingga kesekian bulan aku selalu mendekati lisa tanpa tau jiso,
aku tak tau dan tidak mau tau,
aku melajukan mobil melewati rintikan hujan dengan ditemani musik yang terputar di radio mobil
hingga tak terasa aku sudah sampai di parkiran apartemenku, aku membawa payung keluar mencegah tubuhku agar tak terkena air saat melewati pelataran apartemen yang masih lumayan jauh jaraknya dari loby ke parkiran tanpa ada penghalang hujan.
aku terdiam membeku saat menatap seorang gadis yang dengan sangat jelas aku kenal dan tadi sempat aku fikirkan.
lisa
dia tengah berdiri ditengah derasnya hujan dengan tangan telentang.
dan mataku makin menatapnya sendu saat melihat sekilas air dari matanya, bukan air hujan namun air mata.
dengan cepat aku membuka payungku dan mendekati lisa.
grepp
"hai hubby kenapa hujan hujanan hmmm” tanyaku yang dengan tiba tiba memeluknya dari belakang dengan satu tangan dan satu tangan memegang payung.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED JOKI
Fiksi Penggemar"huhh,kau jahat sekali hubby. dia saja belum kau sentuh. tapi aku sudah kau nikmati berkali kali tanpa status" ucap jennie dengan aegyo dan bibir mencurutnya