chapter 22

1.9K 93 14
                                    

Happy reading gaeessss

Typo bertebaran✌


































Suasana diruang makan itu sungguh mencekam. Tubuh Suzy seakan terpaku pada tempatnya saat mendengar bahwa Sehun menolak perjodohan ini karena ia telah memiliki kekasih. Belum lagi tatapan kalut tuan Oh, yang siap untuk meluluh lantah kan Sehun.

"Tak usah bercanda Oh Sehun!!" Kata tuan Oh berusaha menahan emosi nya.

"Apa penjelasan ku seperti lelucon bagi mu?" tanya sinis Sehun.

"Kau benar-benar Oh Sehun!!,Siapa jalang yang menjadi kekasih mu itu?!"

"Jangan menghina kekasih ku tuan Oh!" Geram Sehun.

Donghae menatap nyalang kearah anak bungsunya itu. Sebagai seorang ibu tentu saja Yoona kecewa kepada Sehun,tapi ia tak akan menyalahkan semua kepada anaknya itu.

"Coba beritahu eomma bagaimana kekasih mu itu?" Tanya Yoona.

"Dia ada di London"

"Kalau begitu bawa kemari dan perkenalkan dia kepada appa dan eomma serta hyung mu"

Ucapan Yoona seketika mengundang seluruh mata yang ada diruangan itu untuk menatapnya. Donghae hanya menghela nafas panjangnya, jika istrinya sudah berkata seperti itu ia takkan pernah mengusik ataupun membantah perkataan istrinya tersebut.

Senyum yang sangat tipis tersungging di bibir seorang Sehun,bahkan tak ada yg tau bahwa ia sedang tersenyum.

"Jadi karena itu kau mengajukan diri untuk pergi ke London?" Tanya sinis tuan oh.

"Hn"










.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bruk...

"Hei kau! Kalau jalan lihat-lihat!" Marah rose.

"Ah...sorry"

Rose hanya mendengus jengkel

'sial, bokong ku sakit sekali'.

"Apa kau baik-baik saja nona?"

"Apa kau buta? Kau tidak lihat aku sedang kesakitan" omel rose.

Siapa yg tidak kesal,saat kau baru keluar dari toilet tiba-tiba kau menabrak seseorang yang tubuhnya seperti keras seperti tembok?.

Ya itulah yg dirasakan rose. Kesal sekali rasanya ia kepada orang yang menabraknya,ia belum sempat melihat siapa orang yang menabraknya itu.

Pria itu mengulurkan tangannya kepada rose untuk membantunya agar rose bisa berdiri. Rose tentu saja terlihat masih kesal dan terlihat tidak ingin membalas uluran tangan itu.

"Biar ku bantu"ucap pria tersebut.

Mau tak mau Rose pun menerima uluran tangan itu.

Because there's a reasonOnde histórias criam vida. Descubra agora