Meski Lirih
Meski Perih
Tetap akan kuraih
Bahagiaku bersamamu kasih-diari Biru-
☀️☀️☀️
From: Semesta Biru
Aku pergi sebentar. Bulan depan sudah di Bandung lagi.Nina mengerjapkan matanya berkali-kali, sempat ada secuil kegirangan saat tahu ada notifikasi masuk dari Biru. Namun ternyata isinya adalah hal yang membuatnya kembali sedih.
Baru akan membalasnya sebuah pesan baru masuk. Kali ini dari Zaki.
From: Zaki
Hey, lagunya Biru.
Lo ga nganterin Biru nih?
Klo kangen jauh loh harus nyusul ke Ke Jepang.Jepang? Nina pernah tahu Biru apply pertukaran pelajar, namun Nina belum tahu kalo Biru lolos. Damn!
Biru pasti lah lolos, prestasinya tidak bisa disepelekan memang. Nina bingung, harus bagaimana dia sekarang.
Nina merenung sebentar sebelum akhirnya dia menelepon Biru.
"Hai" sapa Biru lembut.
Nina membeku, dia tak tahu harus berkata apa. Ingin rasanya kembali melupakan semua, menjadi Nina yang dulu, yang pastinya akan merengek minta banyak oleh-oleh pada Biru.
"Hai" jawab Nina tak bersemangat.
"Mau oleh-oleh apa?" Tanya Biru, membuat Nina bukannya senang tapi semakin dirundung.
Bolehkah dia egois dengan menahan Biru, menahan Biru untuk tidak pergi saat ini. Bolehkah jika dimasa buruk ini, dia tetap ingin ada Biru disampingnya?
"Na?" Tanya Biru lagi lembut.
"Aku cuma sebulan" lanjut Biru.
"Cepet pulang" cuma itu yang berhasil keluar dari bibir Nina.
"Hati-hati disana" lanjutnya. Bukan pesan ala Nina banget.
Birupun terdiam, bukan hanya Nina yang sakit, Biru juga. Tapi Biru bisa apa? Biru berpikir moment ke Jepang ini, bisa membantu Nina dan dirinya untuk saling menjauh dulu, agar Nina bisa fokus dengan Prabu.
Tapi apa Biru rela? Tentu saja tidak.
Bagaimana jika Prabu kasar lagi dengan Nina? Siapa yang akan menjaga Nina?
Dua hal itu sebenarnya yang membuat Biru gamang dengan kepergiannya ke Jepang. Tapi akhirnya dia memantapkan diri untuk tetap pergi.
"Kamu juga Na" jawab Biru. "Call me if you need me" pesan terakhir Biru, sampai akhirnya dia hanya bisa terdiam.
Nina kelu. Tak tau akan berkata apalagi.
"Bye Bi"
☀️☀️☀️
Bawain gw siomay sambel pedes!!
Begitu lah pesan yang masuk di handphone Prabu. Dari siapa lagi kalau bukan pasien spesialnya, Ralin.
Ralin dan Prabu menjadi akrab karena keadaan yang mempertemukan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selaksa Rindu
RomanceJatuh cinta kepadamu Bisa jadi berbuah semu Tapi aku tak akan ragu Untukmu pemilik rindu Aku terus maju -Semesta Biru- Kulemah jika soal cinta Mencoba mengejanya Tapi aku terbata Jika hati adalah letak sang cinta Hanya ada bahagia bukannya lara -Sen...