PART 4 : KAWAN TAK TERLIHAT

144 74 50
                                    

KRING KRING KRING

Tiny terbangun, ini hari ke-4 nya di kosan baru. Tiny segera bergegas mandi ketika melihat ke arah jam. Pukul 5 dan ia belum mandi? Untunglah sekarang kampusnya tidak terlalu jauh lagi.

Pakaian seragam. Tiny menguncir 2 rambutnya, lalu memasukkan buku dan alat tulis ke dalam tas.

Memasukkan ponsel ke sakunya, lalu memakai kaus kaki serta sepatu dan bergegas pergi.

Pagi ini kampus masih sepi, tampaknya belum banyak yang datang.

Ia masuk ke kelas IPA, lalu duduk di tengah.

Tiny mengeluarkan hpnya, lalu mulai mengetik pesan untuk Alya.


>--------------------------------------------------------<

Al, udah dimana? Aku udah sampai nih dari tadi

Ya lagi di jalan lah _-'

>--------------------------------------------------------<


Alya membalas. Tiny mengantungi ponselnya lagi, lalu melihat ke sekelilingnya. Benar-benar sepi. Biasanya ia datang, sudah berisik.

Di belakangnya, terdengar suara suara. Dari mana asalnya? Tak ada satu orang pun selain dirinya di sini.

Dengan ragu-ragu, Tiny menoleh. Tak ada siapa pun. Tiny merinding, suara apa tadi?

Tiny melipat tangannya ke atas meja, lalu menunduk sambil menutup matanya. Ia masih setengah mengantuk.

"Hei!"

Suara itu muncul tiba-tiba, membuat jantung Tiny hampir turun ke kakinya.

Tiny mendongak, lalu menemukan seorang laki-laki putih dan tinggi di hadapannya.

"Apa sih lo" Tiny sedikit membentak.

Kalian tahu? Bila Tiny sedang serius atau mengantuk, terkadang emosi dan perkataannya bisa kasar.

"Waduh, galak amat" Laki-laki itu menyaut.

Tiny duduk dengan tegap, lalu menoleh kembali. Laki-laki itu menatap matanya.

"Apa lo liat-liat gue?!" Bentak Tiny yang masih setengah sadar.

"Abisnya, kamu..."

"Sut, diem gak?! Ganggu aja sih!" Tiny menurunkan kepalanya, lalu menutup kembali matanya.

Laki-laki itu duduk di sampingnya, dan terus menatap Tiny.

"Tin? Bangun Tin! Guru 15 menit lagi masuk loh"

Seketika Tiny duduk dengan tegap, lalu menatap ke samping kirinya. Alya disana.

"Eh? Aku ketiduran ya?"

"Menurutmu???" Alya menepuk dahinya.

"Mudah-mudahan tadi aku gak ngomong apa-apa sama orang lain pas masih ngantuk" Katanya.

"Emang kenapa?" , "Ya tau sendiri, kalau lagi ngantuk bahasa ku jadi agak kasar"

"Oh, kirain kamu ga suka aku" Suara itu berasal dari samping kanannya.

Tiny menengok, lalu melihat laki-laki itu.

"Maaf ?" , "Iya, tadi aku ngajak ngomong kamu, malah marah-marah"

"Ya maaf, hehe" Tiny tersenyum.

"Oh iya, Ryan" Ryan mengulurkan tangan lalu diikuti dengan jabatan Tiny.

IN THE KOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang