1. Rainbow Kingdom

77 35 87
                                    

Happy reading

...

Alena kaget saat tiba-tiba seseorang memeluknya dari arah belakang dengan sangat erat. Siapa lagi kalau bukan kekasihnya itu.

"Jangan ngambek dong sayang, gue tau kalau gue salah, gue minta maaf," ucapnya memohon.

"Gue ngga perlu ucapan yang keluar dari bibir lo itu, gue cuma mau bukti kalau lo ngga bakal ngulangin kesalahan yang sama lagi Van!" ucap Alena dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Devan Anggara, kekasih Alena yang sudah hampir tiga tahun. Bertemu saat hari pertama masuk SMA, Devan langsung jatuh hati dengan Alena karena paras cantiknya. Tidak perlu waktu lama bagi Devan mendekati Alena, karena sejak dari awal Alena juga sudah tertarik dengan Devan.

Selain memiliki wajah yang tampan dan cantik, Devan dan Alena juga memiliki otak yang cerdas, terbukti dari prestasi yang mereka raih, mengikuti berbagai macam lomba dan selalu berada di kelas unggulan yaitu IPA 1.

"Sebagai permintaan maaf gue, gimana kalau ke perpustakaan aja? Lagian ini sebentar lagi pulang dan guru juga sedang rapat, gimana mau?" tanya Devan.

"Iya, tapi awas kalau lo ngulangin lagi," ancam Alena.

Devan sudah tau betul, bagaimana cara mengatasi mood Alena yang sedang buruk, dengan hanya membaca novel remaja atau buku yang membuat Alena penasaran, pasti mood Alena akan kembali.

"Lo yang pilihin bukunya ya," ucap Alena, bukanya Alena tidak mau memilih sendiri, tetapi sudah kebiasaanya dari dulu.

"Iya, apa si yang engga buat lo."

Devan sibuk meneliti satu persatu rak khusus untuk novel, hingga matanya tertuju pada buku kusam berwarna hijau lumut dengan judul "Rainbow Kingdom".

"Gue nemuin buku ini, kayaknya bagus deh, banyak yang baca kayaknya, buktinya nih cover sampai lusuh banget," terang Devan.

"Ok gue baca, tapi lo temenin gue ya dan nanti jangan pulang dulu, gue mau disini sama lo." Alena menatap Devan.

"Iya sayang," hanya itulah yang diucapkan Devan, dan itu membuat Alena sangat bahagia.

Alena sendiri tidak percaya, hubunganya dengan Devan sudah hampir tiga tahun, Alena sangat merasa beruntung dimiliki oleh cowo yang sangat mengerti, sayang, dan selalu menjaga Alena walaupun Alena begitu manja.

Seperti hubungan kekasih pada umumnya, hubungan Alena dan Devan juga tidak selalu berjalan mulus. Masalah demi masalah juga kadang datang silih berganti, saling percaya satu sama lain, tidak menyembunyikan apapun, saling mengerti, itulah mengapa hubungan mereka bisa bertahan sampai sejauh ini.

Saat Alena sibuk dengan dunianya, tiba-tiba rasa kantuk datang dan Devan memilih untuk tidur saja.

"Sayang!"

"Hmm," jawab Alena.

"Gue tidur ya, nanti kalau udah capek bacanya, bangunin gue aja," ucap Devan meminta persetujuan Alena.

"Ok sayang."

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi, tetapi Alena seakan lupa waktu, sibuk dengan dunianya sendiri. Devan pun masih juga terlelap. Bahkan Alena tidak sadar jika pintu perpustakaan sudah terkunci dan tidak ada seorang pun yang berada dalam sekolahan.

Buku itu hampir selesai di baca oleh Alena, tetapi rasa kantuk datang, hingga tanpa sadar Alena tertidur di atas buku itu.

🌸🌸🌸

Alena membuka matanya dan...

"What! Gue dimana ini!" pekik Alena kaget saat mendapati dirinya tengah berada di hutan.

"Devan! Devan!" Alena berjalan mencari keberadaan Devan.

"Devan! Hiks lo dimana? Gue takut." Alena pun mulai menitihkan air matanya, rasa takut menjelajari tubuhnya, karena tidak ada seorang pun disini.

Alena terus berjalan tidak tentu arah, sambil terus meneriaki nama Devan. Alena bingung kenapa dirinya berada disini, padahal seingatnya ia sedang membaca buku di perpustakaan sekolah.

Langkah Alena tiba-tiba berhenti, mata Alena berbinar ketika melihat tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang, ada tanda-tanda kehidupan disana. Dengan langkah cepat Alena menuju kesana.

Deg

Betapa kagetnya Alena, saat melihat orang-orang yang berlalu lalang disana.

Warna kulit mereka, rambut dan baju semua sama. Aneh, itulah yang dipikirkan Alena. Sebenarnya tempat apa ini? Kenapa semua orang memiliki warna tubuh yang begitu warna-warni. Rumah-rumah yang ada disini pun sama. Ini layaknya sebuah desa pelangi saja pikir Alena.

Eits, tunggu! Alena sepertinya pernah membaca buku tentang desa pelangi, bahkan kerajaan pelangi. Ya! Alena baru ingat bahwa tadi ia sedang membaca buku rainbow kingdom.

Tapi apa ini semua masuk akal, buku yang tadi ia baca tidak sama dengan apa yang sedang Alena alami saat ini.

Alena merasa tanganya gatal, Alena pun mulai menggaruk dan melihat apa yang terjadi dengan tanganya itu, karena rasa gatal yang begitu menjadi.

AAAAAA

Teriak Alena tidak percaya, kenapa hari ini begitu banyak sekali kejutan yang aneh.

Warna kulit, rambut, pakaian bahkan kukunya berubah menjadi warna hitam pekat. Alena pun berlari, Alena tidak terima atas apa yang ia alami.

Berada di bawah pohon, Alena duduk sambil terus menangis, kenapa ini terjadi pada dirinya? apa salahnya?

Rintik hujan tiba-tiba turun, Alena tetap memilih untuk berada di bawah pohon besar ini, tapi pikiranya berfikir, mungkin jika tubuhnya terkena air hujan, warna hitam ini akan hilang terhapus oleh air.

Alena menggosok-gosokan tanganya berkali-kali, tapi semuanya sama warna hitam itu masih ada, tentu saja Alena tidak pantang menyerah dan mencobanya lagi, lagi dan lagi. Sampai badanya menggigil merasakan hawa yang begitu dingin dari tubuhnya.

Brukk

Alena terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Keesokan harinya saat Alena membuka mata, Alena masih berada di tempat yang sama, tidak jauh dari pohon besar itu. Semua sama.

Alena berfikir mungkin ini sudah menjadi takdirnya. Buat apa ia menangis kalau tidak ada yang berubah.

Alena merasa lapar, karena sejak kemarin ia belum memakan apapun. Mencari buah-buahan adalah pilihanya.

Pohon mangga itu tidak terlalu tinggi, Alena memilih memanjat dan memetik beberapa buah itu.

Tetapi, saat tangan Alena baru akan memetik satu buah mangga, Alena meringis kesakitan di bagian perutnya yang terus mengeluarkan darah, karena sebuah anak panah yang menancap dalam perutnya.

Brukk

........

Maaf jika banyak typo yang bertebaran.

A Love Of The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang