Rumah

227 39 10
                                    


Ps: italic for flashback

✨Happy Reading✨



Cklekk


Yoongi melangkahkan kakinya ke dalam rumah. Walaupun tak dapat melihat, tetapi ia sudah sangat hafal dimana letak setiap ruangan di rumahnya.

"Yoongi pulang..." Ucap Yoongi.

Merasa tidak ada yang membalas ucapannya, Yoongi berpikir pasti ayahnya belum pulang.

'Sebaiknya aku segera mandi'

Yoongi pun berhati-hati berjalan menuju ke dalam kamarnya. Saat setelah mandi, Yoongi mendengar ada suara di dapur, Ia pun menuju kesana.

"Yoongi! kau sudah selesai mandi? Tadi ayah kira kau belum pulang, tapi setelah mendengar ada orang mandi ayah pikir pasti itu kau. Nah sekarang ayo kita makan, Ayah sudah menyiapkannya." Ucap Min Junho, Ayah Yoongi.

Mendengar itu Yoongi pun menundukkan kepalanya, ia merasa bersalah dan kecewa pada dirinya sendiri yang tidak bisa membantu ayahnya.

"Terimakasih Ayah, seharusnya aku yang menyiapkan ini, tapi... "

"Ssttt.. Sudah sekarang habiskan makanan mu setelah itu istirahat. Besok kau sekolah kan? Setelah ini ayah akan mandi." Ucap Junho tersenyum dan mengusap kepala Yoongi.

Melihat wajah murung putranya, ia pun mengajak Yoongi berbicara agar dapat menghilangkan kesedihannya.

"Oh ya yoon. Bagaimana sekolahmu tadi?" Tanya Junho.

"Baik yah, tadi disekolah diadakan latihan karna minggu depan akan diadakan pentas seni. Aku berharap bisa terpilih sebagai peserta yang mewakili sekolah untuk bermain piano." Ucap Yoongi bersemangat.

Min Junho yang mendengar ikut tersenyum bahagia, walaupun putranya kini telah kehilangan fungsi penglihatannya, ia bisa mengerjakan kebutuhan dirinya sendiri dan ia pun tidak patah semangat untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang pianis hebat.

"Ayah yakin, pasti anak ayah yang manis ini berhasil. Ayah selalu mendukungmu. Ayah sangat menyayangimu." Ucap Junho sembari mengusap pucuk kepala Yoongi dengan penuh kasih sayang.

"Terimakasih Ayah, Yoongi juga sangat menyayangi Ayah." Ucap Yoongi tersenyum menampilkan gummy smilenya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Setelah itu makan malam diisi oleh keheningan. Sebenarnya Ayah Min selalu memikirkan kapan putranya bisa mendapatkan donor mata agar bisa melihat lagi. Seketika ia teringat kecelakaan yang terjadi beberapa tahun yang lalu, tepatnya saat Yoongi merayakan hari ulang tahunnya yang ke 12.

Saat itu mereka dalam perjalanan dari Daegu menuju ke Seoul, namun saat di perjalanan tiba-tiba ada truk yang melaju tak terkendali ke arah mobil mereka. Kecelakaan pun tidak dapat dihindari, mobil bagian depan rusak parah, mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan kondisi yang tidak sadarkan diri.

Min Junho hanya luka dibagian kepala sedangkan istrinya, Min Yerin tidak dapat diselamatkan. Junho sangat terpukul waktu itu tapi ia teringat putranya yang belum sadar, dengan sabar ia menunggu putranya walaupun dengan kondisi kepalanya yang diperban, para perawat sebenarnya sudah memperingatkan Junho agar beristirahat, namun pria berumur 35 tahun itu tetap memaksa ingin menjaga Yoongi.

Akhirnya Yoongi pun sadar, namun kalimat pertama yang diucapkan Yoongi membuat nafas Junho tercekat.

"Ayah! Ibu! Kalian dimana? Kenapa disini sangat gelap? Yoongi tidak bisa melihat apa-apa." Ucap Yoongi panik.

Dokter dan perawat pun datang setelah Junho menekan tombol darurat di dekat ranjang.

"Maaf tuan, anda sebaiknya menunggu diluar. " Ucap perawat mengingatkan.

"Baiklah, lakukan yang terbaik untuk putraku." Ucap Junho penuh harap.

"Kami akan berusaha. "

Setelah pintu ditutup, Junho menunggu dan berdoa yang terbaik untuk putranya. Dan beberapa saat kemudian pintu pun terbuka dan dokter menuju ke arahnya.

"B-bagaimana keadaan anak saya dok?"

"Tuan Min, kami mohon maaf tapi putra anda mengalami kebutaan. Hal ini dikarenakan adanya benturan yang sangat keras pada saraf matanya."

DEG

"Yoongi anakku.. lalu dokter Yoongi pasti bisa melihat lagi kan?!"

"Pasti bisa tuan Min, jika ada donor mata, maka bisa dilakukan operasi."

"... "

"Saya turut prihatin atas musibah ini, sebaiknya anda menemani putra anda didalam, dia sangat membutuhkan dukungan dari anda. " Ucap dokter itu menatap sendu kepada Min Junho.

"Terimakasih, dok."

Cklek

"A-ayah? Ibu? Itukah kalian?" Tanya Yoongi sambil menatap bingung disekelilingnya.

Junho pun langsung menggenggam tangan Yoongi.

"Yoongi... Ayah disini. Ayah berjanji akan selalu menjagamu. Ayah minta maaf, ayah juga tidak mau hal buruk ini terjadi, Maaf tapi kini kau tidak bisa melihat lagi yoon. Tapi jangan bersedih, Ayah akan selalu bersama mu, Ayah sangat menyayangimu." Junho menenangkan yoongi dengan suara yang bergetar.

"I-ibu? Ibu dimana yah?" Tanya Yoongi lirih.

Junho tidak dapat menahan tangisnya, kini air mata telah mengalir di pipinya. Tangannya pun tergerak untuk memeluk Yoongi.

"I-ibumu.. ibumu tidak dapat diselamatkan."

Yoongi menangis semakin kencang dipelukan ayahnya. Ia berpikir kenapa hidupnya menjadi seperti ini, kehilangan fungsi penglihatannya dan juga kehilangan ibunya tepat disaat ulang tahunnya.

"AYah.. Yoongi sudah selesai. " Ucap Yoongi membuyarkan lamunan Junho.

"Ah baiklah. Piringnya kau tinggal saja ya, nanti Ayah yang akan membereskannya" Ucap Ayah Yoongi.

"Terimakasih Ayah, selamat malam. Jangan begadang yaa besok ayah kerja, okay! " Ucap Yoongi sambil tersenyum manis

"Selamat malam Yoongi..."

'Semoga kau selalu bahagia yoon'


'Semoga kau selalu bahagia yoon'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-To Be Continued-

Haloo terimakasih sudah membaca tulisanku ini. <3

REMEMBER ME [TG] Where stories live. Discover now