Terbit mentari dari timur membawa harapan yang sempat muncul lalu luntur, menghampar kulit memberi hangat yang dulu kau beri tanpa pamrih walau hanya sesaat. Ku riaki langkah di setiap bayang atas sinar menari dari jalan menuju keramaian. Kau tahu? Ini sungguh menyakitkan, mataku bercermin beginikah hidupku tanpa sesosok dirimu? Ketika ku lihat semua orang di sekitarku tersenyum, tertawa tanpa harus berdrama lantas dari mana senyumku datang? jika hati kian rapuh dan terus mengekang? Ku tapaki terbit kali ini menempuh serpihan serpihan kenang yg dulu pernah datang, di temani kicauan burung, dedaunan yg jatuh bersama harapan yg kian meruntuh.HAH! Lupakan itu perjalananku masih jauh, sedang ku kemas sedemikian rupa tentang bagaimana aku mengawali pagi dengan patah hati.
Siang akan bertemu malam
Pagi akan bertemu sore
Tetap pada bumi
yg berputar pada porosnya
Semesta akan berganti
Indah kan tepat pada waktunya
YOU ARE READING
Putaran Waktu
Romancemenceritakan tentang seseorang yang kehilangan orang yg paling berharga di hidupnya ntah mempunyai problem atau kejadian apa sehingga berpisah sejalanya waktu, terbungkus dalam sebuah antalogi puisi.