Senja begitu indah kali ini saat ia pamit untuk pergi memberi kesan memanjakan mata oleh rona jingganya, hingga termenung pada malam membuat jiwa semakin kelam. sama halnya Berlaku tentang kehilanganku terhadap dirimu yang tak ingin ku harapkan namun harus aku relakan. Kali ini aku menikmati senja sore hari ini, terlihat jingga berawan menyebar dari sudut kesudut menghiasi hati dalam sepi tanpa sebuah kabar padahal selalu ku kirimkan pesan tanpa surut. Senja kali ini berbeda aku takkan menyianyiakanya karena belum tentu sore sore berikutnya akan menyajikan warna senja yg begitu mempesona, kulakukan itu karena aku pernah kehilangan sesosok seperti dirimu, kusiasiakan lalu tak pernah ku temukan lagi sesosok orang seindah dirimu. Kududuk menimakti senja sendiri tanpa dering ponsel yg biasa kau nyanyikan untukku sebuah lagu BUKTI dan AKAD berharap kita bersama duduk di pelaminan memenuhi janji untuk bukti agar kita tetap bersama setia sampai mati NAMUN senja kali Ini ku Ditemani dengan khayalan bukan dirinya lagi.iya... khayalan yg selalu memberi harapan tanpa kepastian. ditambah segelas kopi hitam sebagai pelengkap untuk pemahit hidup.
Kini
Hanya perlu menikmati kopi tanpa gula
Di taburi kenangan manis sebagai pelengkap
Untuk bisa menghargai setiap pertemuan
Di awal pagi
Di akhir senja
أنت تقرأ
Putaran Waktu
العاطفيةmenceritakan tentang seseorang yang kehilangan orang yg paling berharga di hidupnya ntah mempunyai problem atau kejadian apa sehingga berpisah sejalanya waktu, terbungkus dalam sebuah antalogi puisi.
