part 17 🔞

8.7K 645 27
                                    

chapter 17
hari impian minho
(974 words)

author's note:

guys, ini full rated. sekali lagi, FULL RATED.
dengan banyak pertimbangan dan saran dari kalian semua, maka dengan ini tetep aku publish ya!
((aku gabisa private part ini huhuhuhu))

bagi yang dibawah umur, mohon kebijakannya untuk skip saja, okay?

enjoy reading guys!

***

Ciuman itu sama sekali tidak berhenti untuk satu detik pun. Mereka terus saling berusaha mendominasi satu sama lain tanpa menyadari bahwa posisi mereka sudah saling menindih. Tepatnya, Minho menindih Jisung di sofa empuk itu.

Namun, sofa bukanlah tempat yang tepat menurut Minho.

Lelaki tampan itu dalam sekali hentakan dapat mengubah posisi Jisung berada pada gendongannya. Jisung melingkarkan tangannya erat erat pada leher Minho, sedangkan kepalanya ia letakkan tepat pada ceruk leher Minho, sekalian mengatur pernafasannya.

"Kau yang meminta untuk membantumu, dan aku dengan senang hati akan membantumu, sayang" bisik Minho pada telinga Jisung membuat sang submissive terkekeh pelan dan mengeratkan pelukannya pada leher Minho.

Ya, Jisung sudah di luar kendali. Ia benar-benar diluar akal sehatnya kali ini.

Minho membawa Jisung kekamarnya secara bridal. Sedangkan sang junior menatap matanya dengan penuh nafsu.

"K-kak, kau tampan" ucap Jisung sembari mengigit bibir bawahnya sensual.

Minho hanya menyeringai. Ia mempercepat langkahnya. Libidonya benar-benar memuncak dan tidak tahan untuk segera menyentuh candunya itu.

Minho meletakkan Jisung dengan perlahan diatas kasur king size miliknya sambil melihat sang submissive yang terlihat tidak nyaman dengan pakaian yang melekat di tubuhnya. Rasanya ingin sekali ia segera menelanjangi juniornya itu dan melihat tubuh putih mulus milik Jisung kembali.

Tetapi, hasratnya untuk kembali mencicipi bibir plum itu kembali muncul. Minho yang sedang merangkak tepat diatas Jisung kemudian dengan segera kembali melumat bibir itu dalam sepersekian detik.

"Mmhhh—" desah Jisung ditengah ciuman mereka. Matanya terpejam mencoba menikmati permainan dari sang senior.

Tangan Minho mulai menjelajahi badan Jisung. Ia mulai melepas kancing kemeja Jisung satu persatu dan melepaskan kemeja itu secara kasar tanpa sama sekali ada niatan untuk memutus lumatan-lumatan kasar pada bibir mereka masing-masing.

Setelah badan bagian atas Jisung mulai terekspos, Minho pun mulai melakukan penjelajahan lidahnya. Ia mulai menciumi beberapa titik pada leher Jisung dan meninggalkan jejak kepemilikan berwarna kemerahan pada beberapa sisi yang membuat Jisung hilang kendali atas ucapannya. Racauan demi racauan terus Jisung lontarkan karena merasakan sensasi aneh karena sentuhan Minho pada lehernya.

Kembali melanjutkan perjalanannya, lidah Minho kini tengah bermain dengan lincah pada puting merah-muda milik Jisung. Menggelitiknya dengan lidahnya dan kadang menyesapnya. Tangan kanannya pun tak dibiarkannya diam begitu saja. Tangan itu meremas dada kanan Jisung yang tidak terjamah oleh lidah Minho.

Sementara itu, tangan kiri Minho kini bermain pada tonjolan yang tercetak pada jeans milik Jisung, meremasnya dan mengurutnya pelan, membuat Jisung benar-benar tidak bisa mengontrol desahannya karena merasakan rangsangan hebat pada tiga titik sekaligus.

Senior (Minsung)Where stories live. Discover now