part 24

4.6K 609 161
                                    

chapter 24
pengkhianatan
(1479 words)

author's note:

i'm back!
hari ini agak panjang nih bagiannya
soalnya ada beberapa konflik yang aku munculin ehehehe

selamat membaca sheyeeeeenkk!

***


Sudah dua minggu sejak terakhir kali kejadian negosiasi antara Jisung dengan Felix yang nyaris saja menyebarkan video skandalnya kepada publik. Sepertinya kakak tingkatnya itu seseorang yang dapat memegang janji. Ini dibuktikan dengan dua minggu kebelakang ini semua terasa aman-aman saja bagi Jisung karena tidak ada sesuatu buruk yang menimpa Jisung. Orang-orang pun sudah mulai tidak peduli dengan keberadaan Jisung. Ya meskipun terkadang ada yang menatapnya jijik dan tidak suka. Tapi Jisung bersikap bodo amat akan hal itu.

Bagi kalian yang bertanya, bagaimana keadaan Jisung setelah bertemu Felix saat itu?

Setelah bernegosiasi dengan Felix, Jisung segera pulang ke apartemennya, ia cukup muak dengan seorang Lee Minho sehingga ia memutuskan untuk tidak kembali ke apartemen Minho. Seniornya itu memang benar-benar bermuka dua. Baik didepan tapi bangsat dibelakang.

Ia benar-benar bodoamat dengan belasan panggilan dan puluhan pesan dari Minho yang masuk ke ponselnya yang menanyakan apa yang terjadi padanya saat itu dan mengapa pergi dalam kondisi emosi tanpa menghiraukan kesehatan badannya juga.

Yang terpenting urusannya dengan Felix sudah selesai. Toh sekalian menepati janjinya pada sang senior manis itu untuk menjauhi Minho.

Hari ini, Jisung sedang berada di sebuah gazebo di tengah-tengah taman yang berada di dekat gedung perkuliahannya bersama dengan Seungmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, Jisung sedang berada di sebuah gazebo di tengah-tengah taman yang berada di dekat gedung perkuliahannya bersama dengan Seungmin. Mereka berdua sedang menghabiskan jam kosong dengan mengerjakan tugas bersama dengan sebuah laptop yang terpangku dimasing-masing paha.

Akhir-akhir ini Jisung dan Seungmin mendapat sangat banyak sekali tugas dengan deadline yang sangat singkat yang harus segera mereka kerjakan karena mereka telah memasuki paruh terakhir semester pertama mereka.

Itulah yang membuat mereka kini sibuk pada laptop masing-masing agar pekerjaan mereka cepat selesai.

"Sung, bisa?" tanya Seungmin sembari menoleh kearah layar laptop Jisung.

Jisung mengangguk pelan. Beberapa soal kalkulus yang diberikan oleh profesornya ini menuntut otaknya untuk berkonsentrasi penuh agar dapat memecahkan soal-soal membingungkan itu.

"Nyontek dong..." mohon Seungmin.

Jisung menjitak kepala Seungmin dengan santainya, membuat si manis itu mengerucutkan bibirnya sebal.

"Iya-iya yang pinter. Pelit amat elah" ejek Seungmin sembari menggeser bokongnya sedikit menjauh dari Jisung.

"Citra aku dimata seluruh orang sudah jelek gara-gara video keparat itu. Satu-satunya cara untuk mengembalikan citra baikku adalah dengan menunjukkan kemampuan otakku ini, Min" ujar Jisung menjabarkan strateginya.

Senior (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang