20: Plan

1.6K 136 27
                                    

"Semua orang akan curiga jika Hyung tidak nampak terluka sedikitpun setelah insiden kecelakaan tunggal yang separah itu..." Ucap L sambil mengompres keningnya yang benjol--karena dilempar pantofel Hyun--menggunakan es batu, napasnya masih terengah-engah setelah lari dari lantai teratas gedung Bank Nam sampai ke basement karena sepupunya itu mendadak membabi buta. "Jadi kalau bisa, untuk dua minggu ke depan Hyung jangan menunjukkan diri ke publik dulu, nanti biar aku yang memberitahukan semua orang bahwa Hyung tengah mendapat perawatan di luar negeri."

"Tapi aku baru saja menghirup udara segar di luar sana yang sudah bertahun-tahun lamanya tak pernah kurasakan lagi--"

"YA ITU SALAH HYUNG KENAPA PAKAI NGEGAS SEGALA SAMPAI KECELAKAAN BEGITU!"

"LHA KAMU JUGA NGOMONGNYA GAK USAH IKUTAN NGEGAS KALI!"

"Aduuuhhh... Kapan sih kalian akur? Pusing kepalaku mendengarkan kalian bertengkar dari satu jam yang lalu!" Timpal Yura mengomeli mereka berdua, seraya menyilangkan tangan di depan perut dan menyandarkan punggungnya ke sofa yang terletak di pusat rumah Hyun dengan gerakan santai.

"Iya nyonya!" Seru kedua lelaki yang tengah dimarahi tersebut, menundukkan kepala tanda mengakui kesalahan.

"Lalu setelah itu, aku boleh muncul lagi?" Tanya Hyun melanjutkan topik.

"Jangan... Hyung perlu melakukan satu sandiwara lagi." Jawab L singkat, ia beralih menatap Hyun lekat-lekat sebelum melanjutkan perkataannya, "Namun dalam sandiwara kali ini kita harus minta bantuan K Hyung..."

"Siapa itu?" Tanya Yura penasaran.

"Kelvin Park, Kakak tertua L yang kini menjadi kepala rumah sakit universitas Sowon..." Sahut Hyun.

"Uwah! Jadi nama panggilan dari semua keluargamu diawali dengan abjad ya? Unik sekali..." Seru Yura dengan raut wajah penuh ketertarikan.

"Oh jelas!" L mendadak memasang pose sok keren dengan menaruh jempol dan telunjuknya membingkai dagu.

"Itu sih bukan unik, tapi J samcheon itu sebenarnya hanya berniat untuk balas dendam karena nama panggilannya juga cuma satu huruf dan seringkali dijadikan bahan ejekan saat dia SD... Jadilah begini, seluruh rumahnya dipenuhi dengan abjad berjalan. Ada D F J K L M N dan Z, mungkin jika saja sanggup, sepertinya J Samcheon akan membuat 26 anak supaya lengkap sesuai banyaknya jumlah alphabet." Jelas Hyun sambil terkikik.

"Tahukah anda wahai manusia jadi-jadian... bahwa apa yang anda katakan itu jahat. Hiks!" Rajuk L tidak terima.

"Kan. Bertengkar lagi." Yura mengatakannya dengan singkat, namun berhasil membuat Hyun dan L mendadak diam kembali.

"Oke, jadi setelah melibatkan K, aku harus apa lagi?" Tanya Hyun setelah dapat kembali serius.

"Kau harus berpura-pura jadi pasien yang baru dipindahkan dari luar negeri. Sebut saja ini dengan proses pemulihan, karena begitulah seharusnya yang dialami manusia normal pasca kecelakaan parah. Lalu kau boleh kembali ke tengah masyarakat seminggu kemudian. Selesai!" Jelas L lagi.

"Uwah!! Kalau masalah berbohong kau memang selalu mendadak jenius! Hyung bangga memiliki sepupu sepertimu, L!" Puji Hyun seraya menepuk pundak L dan merangkulnya sambil tersenyum.

"Aku bahkan tak bisa membedakan itu pujian atau hinaan..." L melayangkan lirikan datar ke arah sepupunya tersebut.

"Jadi... Selama tiga minggu ke depan, Hyun tak akan datang ke kampus ya?" Yura hanya bisa tersenyum getir setelah membayangkan kampus mungkin akan terasa sedikit hampa tanpa si pengganggu.

Mendengar nada murung yang tersirat dari pertanyaan retoris Yura barusan, Hyun mendadak kembali berada di atas awan. Dengan gerakan secepat kilat tanpa Yura dan L sadari, bergerak menggunakan kekuatan incubusnya ya selama ini sangat jarang ia gunakan, Hyun kini sudah berpindah tempat duduk di samping gadis itu hingga membuat ia terkejut.

Trapped by A Cold PervertWhere stories live. Discover now