Prologue

26.5K 1.3K 150
                                    

Memperkenalkan

Khansa Wala PalesaDokter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Khansa Wala Palesa
Dokter

Chakra Kendra DhananjayaLetnan Kolonel Satgas Pamtas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chakra Kendra Dhananjaya
Letnan Kolonel Satgas Pamtas

Chakra Kendra DhananjayaLetnan Kolonel Satgas Pamtas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satriya Adinegara
Kolonel Satgas Pamtas

Satriya AdinegaraKolonel Satgas Pamtas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Talitha Oktavia Tsafiq
Perawat

Tristan Anggara PutraMayor Satgas Pamtas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tristan Anggara Putra
Mayor Satgas Pamtas

Regina PrameswariSatuan Keamanan Wanita (Khansa's Bodyguard)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Regina Prameswari
Satuan Keamanan Wanita (Khansa's Bodyguard)





"Lepasin saya dong pak, saya bener-bener warga sipil biasa."

"Coba liat mana KTP kamu?"

"Aduh pak, KTP saya kebawa temen saya"

"Kalau kamu nggak bisa buktiin identitas kamu, saya nggak bisa lepas kamu"

"Tapi saya bener-bener nggak ngapa-ngapain. Sumpah. Mana saya tau itu daerah perbatasan."

"Semua yang ketangkep juga ngakunya gitu. Kesasar lah, salah jalan lah, tapi buktinya ada yang menyelundupkan narkoba, miras, bahkan bahan bakar minyak"

"Kalau nggak percaya geledah aja saya. Nih baju saya dibuka sekalian" 

Tiba-tiba cewek yang gue tangkep di perbatasan Indonesia-Timor Leste beberapa waktu yang lalu berontak. Gue menelan ludah. Ceweknya cakep banget cuy. Mulus kayak pantat bayi. Bening deh pokoknya, bikin seger. Apalagi buat gue yang udah kering kerontang jarang liat cewek cakep karena emang kerjaan gue sebagai tentara Satgas Pamtas yang penempatannya di pelosok negeri, jauh dari kota, tetanggaan sama buaya dan ular berbisa.

Tapi gue nggak boleh lengah. Muka boleh cakep. Tapi kalau ternyata dia terlibat dalam sindikat penggelapan kekayaan negara, atau bahkan aksi terorisme, atau aksi-aksi radikal lain yang membahayakan NKRI gimana? Gue nggak mau ambil resiko dong. Apalagi dia nggak bisa membuktikan identitas sebenarnya. Kalau masyarakat setempat nggak mungkin lah, beda ras. Pasti orang luar nih, gimana gue nggak curiga.

"Nih saya buka satu-satu ya" Dengan gerakan sensual dia ngelepas gitu aja satu persatu kancing kemejanya. Bikin iler gue langsung turun. Nggak, nggak boleh Kendra. Lo pasti bisa tahan diri. Jangan ketipu muka cantiknya.

"Tuh kan nggak ada." Beneran gila nih cewek, beneran dibuka coba. Itu, apa itu yang ada dibalik branya. Bikin tenggorokan gue kering. Ehem

"Masih nggak percaya? Baik, saya buka yang bawah ya pak" Dengan sekali tarik, rok wanita itu turun dari tempatnya. Adik gue yang dibawah berdiri. Ini beneran? Ada cewek cantik berdiri di hadapan gue cuma pakai bra sama celana dalem doang? Gue liat kakinya, alhamdullilah masih napak tanah. Gue liat punggungnya, alhamdullilah nggak bolong. Berarti manusia beneran. Ya Allah, hamba kan cuma minta dikirimi cewek cantik, seksi, dan baik hati. Bukan cewek cantik, seksi, dan telanjang gini. 

"Pak.. bapak dengerin saya bicara nggak sih"

"Eh iya, dengerin kok"

"Bapak tentara masih nggak percaya? Masih ngira saya nyembunyiin sesuatu di dalam sini? Ya udah kalau nggak percaya cek aja sendiri"

"Eh? Apa?"

"Mana tangannya" 

Dan dengan sekejap cewek yang cantiknya nggak karuan itu memasukkan tangan gue ke dalam itunya. Ah, enak banget. Empuk. Anget. Alus. He..he..he..

Baru aja gue mau remes tiba-tiba, "Lapor Pak... eh Pak, maaf menganggu. Saya undur diri"

Sialan. 

Untung gue gercep nutupin tubuh setengah telanjangnya pake jaket dan badan gue. Gue nggak mau bagi-bagi rejeki nomplok kayak gini ke siapapun. Pokoknya, mau gue nikmatin sendiri. 

"Pak tentara ganteng, kok diem. Diterusin nggak?"

Semoga aja cewek ini emang bener warga sipil biasa. Gue nggak bakalan dihukum gantung kan kalau ternyata dia ini musuh negara?

Kenapa lo harus cantik banget gini sih. Gue kan jadi khilaf. 

Bodo ah. Gue pengen nyusu.

CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang