Warning! Chapter ini penuh dengan Hyekook. Biasa si Juki betah ngusilin Hyemi degemnya. Dan aku suka Chapter ini. Gemes huhu >_<
Mengingatkan kembali, jika ingin dilanjut mohon kerja sama nya, voment!Sinar mentari pagi yang datang, terpaksa membangunkan Hyemi dari tidurnya, matanya memicing mencoba membenarkan penglihatannya yang terserang silauan sinar matahari pagi yang menyengat. Ia menghela nafasnya pasrah, begitu menemukan persepsi berdiri tegak di sana—ia adalah pelaku yang mengganggu ritual pagi minggunya kali ini. Jeon Jungkook baru saja membuaka tirai jendela kamar Hyemi. Membuat mimpi indahnya terpaksa dihentikan.
“Bangun putri tidur!”
Seharusnya di akhir pekan ini, ia akan isi dengan hal memanjakan diri—ya bermesraan dengan ranjang beserta seperangkatnya. Namun dengan menyebalkannya Jeon Jungkook disana, dan menganggunya. Berusaha mengabaikan dan memilih kembali menjemput bunga tidurnya. Ia membalikkan tubuhnya ke arah berlawanan di mana jendela berada. Dengan tubuh yang sudah habis di selimuti dengan kain tebal berwarna biru langit kesayangannya—hangat dan terasa nyaman.
“Hei! Apa apaan itu? Kau mau menjadi adonan kue beras? Aku menyuruhmu bangun! Bukan malah membungkus tubuhmu seperti itu!”
Suara derap langkah mendekatinya, namun Hyemi berusaha mengabaikannya, ia lebih memilih mengeratkan selimut yang menyelimutinya. Sudah jelas kan bahwa acaranya hari ini hanya bermanja dengan ranjang, tak ada yang lain.
“Aku masih menyuruhmu dengan cara yang baik, Ayo bangun!” merasa agak terusik, selimut yang dipakainya mulai dipaksa ditarik. Namun tak semudah itu, Hyemi juga tak kalah kuat menarik selimutnya. Sampai akhirnya acara tarik menarik itu terhenti, Hyemi merasa Jungkook tak lagi berusaha menariknya. Ia tersenyum di balik selimutnya. Rupanya ada juga hari di mana Jeon Jungkook si keras kepala itu mengalah.
Namun baru sedetik pemikirannya itu bersarang, ia harus di kejutkan dengan bertambahnya beban di atas tubuhnya. Bahkan Jungkook tengah memeluknya dengan erat—oh bahkan ini bukan pelukan namanya, tapi pergulatan.
“Bangun! Atau mati di pelukanku! Agar romantis!”
“Ya! Jung—akh! Aku sesak! Le—paskan a-aku sialan!”
“Apa? Kau mengumpat padaku! Rasakan ini!” Jungkook semakin mengeratkan pelukannya,bahkan Hyemi merasa sangat sesak.
“Memohonlah atau kau mati!”
“A-aku Se—ssak, kumo—hon Lepaskan!”
“Bagus, bangun atau kau mati?!”
“Bangun! A—aku akan bangh—ngun! Ampun lepas—euh kan!” Susah payah menyerah sambil menepuk nepuk kasur.
Dengan kepuasan hati dan senyum kemenangan yang senantiasa menghiasa paras rupawannya. Jeon Jungkook dengan perlahan melepaskan pelukannya yang kelewat kencang. Kemudian membuka selimut yang membungkus tubuh mungil Hyemi. Dan di sana ia menemukan Hyemi yang terengah engah dengan wajah yang cukup merah. Terbukti betapa sesaknya ia. Yang bisa Hyemi lakukan sekarang hanya mengatur nafasnya, meraup udara dengan rakus, dan setelah dirasa cukup, ia dengan cepat menatap nyalang ke arah Jungkook yang tengah duduk depannya, sama sama di atas ranjang yang sama dengan Hyemi.
“Kenapa memandangku seperti itu! Auh kau menyeramkan!” Ujar Jungkook sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Dan memasang tampang seolah ketakutan.
Hyemi hanya bisa mendecih melihatnya. “Sesak Bodoh!”“Kau mengumpat lagi? Hei mau kupeluk lagi?” Ujar Jungkook dengan aba aba mendekati Hyemi, mencoba kembali untuk memeluk gadis itu.
Namun dengan cepat Hyemi mendorong Dada Jungkook. “Lama lama bisa habis nafasku!”

YOU ARE READING
GRAY PAPER - JJK
FanfictionDi atas kertas abu abu berjanji untuk tak membutuhkan, tak menyayangi, dan tak mencintai. Namun janji itu selalu dilanggar. Hanya bisa menyalahkan takdir dari Tuhan. Mereka harus terjebak dalam cinta yang salah. Begin : 17 12 2018 End : - ©Park...