THIRD

8.9K 1K 439
                                    

🌹 KookV Zone 🌹

. . .

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Situasi panas telah mereda. Namun, bukan berarti keadaan lantas membaik. Ketegangan masih menyelimuti atmosfer.

Sebuah tamparan akhirnya diterima Jungkook telak di pipi kanannya. Sekejap ia meringis. Tak jauh dari sana, Junghyun ikut-ikutan meringis menyaksikannya. Kentara sekali, pukulan itu tentunya amat sakit.

Ayah Jungkook, si pelaku penamparan, menghardik, “Kurang apa ayahmu ini mendidikmu, Jungkook? Bisa-bisanya kau melakukan hal sembrono seperti itu! Kau mau ayah dan ibumu cepat mati, ya?”

Dengan kepala tertunduk, Jungkook memegang pipinya yang terasa panas dan mengulang kalimat andalannya. “Aku minta maaf.”

“Kau—apa yang ada di kepalamu?” sang ibu menunjuk-nunjuk ke wajah Jungkook. “Sekarang bagaimana Eomma dan Appa akan mengatakan ini pada keluarga Kim? Mau ditutupi dengan apa wajah ayah dan ibumu ini?”

“Kalau kalian tidak bisa menahan diri, paling tidak berhati-hatilah!” cerca Tuan Jeon. “Kalian anak pandai. Harusnya kalian sudah mendapat pelajaran seperti ini di sekolah. Apa kau cuma tidur di dalam kelas saat gurumu menerangkan?”

Di lain sudut, Junghyun yang berdiri melipat tangan sambil bersandar ke pintu hanya mengangguk-anggukkan kepala selagi menyimak. Jika saja ini bukan pembicaraan serius, ia sudah pasti akan memberikan tatapan mengejek pada adiknya dan menimpali dengan kata-kata, apa kau tidak tahu yang namanya pengaman?

Eomma tahu Eomma seharusnya tidak sering-sering mengizinkanmu mengajak Taehyung keluar terlalu lama,” ujar Nyonya Jeon, ia memijit keningnya, sedih hanya dengan membayangkan si anak laki-laki ceria yang beberapa kali dibawa Jungkook ke rumah.

“Bagaimana bisa kalian—” Tuan Jeon sejenak mendongak dan menghela napas kasar, “—ya ampun, Jeon Jungkook. Kau sudah bukan anak kecil lagi. Pintar-pintarlah sedikit bertindak!”

“Kau sudah mengakui perbuatanmu, kau menyesal sekarang?”

Jungkook melirik ibunya, wanita itu memelototinya. Dengan memasang tampang polos tanpa dosa ia menjawab, “Aku tidak menyesal.”

Dua orang di depan Jungkook sontak semakin nyalang melotot. “Apa?!”

Sang ibu menggeplak kepala Jungkook dan memukul lengannya berulang-ulang. “Dasar anak kurang ajar! Sudah membuat masalah masih juga tidak menyesal!”

Jungkook meringis dan memekik. Sambil mencondongkan tubuh menghindari pukulan, ia serta-merta membalas demi membela diri. “Kalau aku bilang menyesal itu artinya aku tidak bersyukur atas kehadiran anakku.”

Pengakuan Jungkook yang seolah tak sedikit pun menunjukkan rasa bersalah praktis semakin memancing kemarahan kedua orang tuanya. Nyonya Jeon sedetik menghentikan pukulannya, hanya untuk menatap si putra bungsu dengan raut tak percaya. Setelah itu kembali melayangkan tamparan-tamparan ke lengan Jungkook dengan lebih keras.

“Anakmu kau bilang? Mencuci celana dalam saja kau masih minta bantuan Eomma. Apa yang akan kau ajarkan pada anakmu dengan sikap memalukan seperti ini nanti? Ayo coba jawab Eomma!”

ME+YOU | BTS KookV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang