Hati Wanita (Aku)

Sebuah Makna

Aku mengikuti semua alurku.
Berjalan setapak menyusuri terang yang Tuhan tunjukkan.
Pahit dan manis sebuah pelengkap demi terciptanya sebuah cerita.
Mendalami setiap langkah dengan makna.

Aku dengan segala kurangku,
Aku dengan segala keterbatasanku,
Aku dengan segala burukku,
Aku dengan segala ketidak berdayaanku.

Dia terima tanpa sebuah nilai,
Dia terima tanpa sebuah tanya,
Dia terima tanpa sebuah keluhan,
Dia terima dengan tangan yang terbuka.

Hidup terlalu singkat,
Perputaran bumi yang tak terasa.
Apalagi yang akan aku minta, Tuhan?
Rasanya meminta sekali lagi pun, mulut tak terasa sanggup.
Tuhan sembuhkan luka ini.
Tuhan semi kan lagi musim yang kemarau.
Tuhan beri aku maaf dengan segala kebaikannya.

Pengharapan padaMu adalah pengharapan yang paling baik.
Yang tidak akan pernah ingkar.
Kau berikan aku sejuta nikmat, pelipur rasa lara yang dulu ku rasa.
Kau berikan dia padaku dengan segala ketangguhannya, kesabarannya, dan kerendahan hatinya.

Bersimpuh padaMu tak akan cukup aku rasa untuk membalas segalanya.
Kau berikan aku rasa cinta tanpa mengenal luka lebih jauh.
Kau berikan aku rasa cinta tulus dari hati lelaki yang Kau tunjuk padaku.
Tanpa harus mengiba,
Tanpa harus memelas kasih,
Tanpa harus menggoreskan luka.

Nikmat mana lagi yang akan aku elakkan?
Dicintai dengan sangat tanpa harus tau lelahnya mencintai.
Dicintai hati yang tulus apadanya.
Aku ingin menua bersama pilihanMu Tuhan.