7. will you dance with me?

3.8K 271 9
                                    

Menolak keras segala bentuk plagiarisme!!!

STOP PLAGIARISME!!!!

****

Dalam heningnya semesta yang menuntun pada redupnya jingga.
Dalam sayup temaram yang perlahan akhirnya padam.
Harapan tetap dipupuk diantara kecil kemungkinan.
Perihal mimpi dan cerita yang ingin dijadikan, bukan sekedar abadi dalam ingatan.
Ingin menjadi kisah tanpa jera, dengan akhir bahagia.
Meski kecil kemungkinan, semoga besar keyakinan.

☔☔☔

"Apa?" tanya Angkasa bersikap seolah biasa saja saat semua mata tertuju padanya. Padahal, perasaannya kini mulai tak tenang. Ia gelisah.

"MAMPUS LO, SA! KENA LO! GANTIAN HAHAHA..." teriak Kevin kegirangan sampai mengejutkan mereka. Ia tertawa begitu lepas saat melihat gerak-gerik Angkasa yang menunjukkan bahwa laki-laki itu sedang tidak tenang.

"Kepin, diam!" Qilla memukul lengan Kevin agar laki-laki itu segera diam, dan benar saja, setelah mendapat pukulan itu, Kevin langsung menurut. Ia terdiam dengan wajah kesalnya.

"Sa, gue mau kasih lo tantangan aja deh" cetus Lisa sambil tersenyum licik.

"Apa?"

"kira-kira apa, Jar?" Lisa menatap Fajar, seolah memberitahu Fajar bahwa ia butuh saran.

Fajar tampak berpikir sejenak, "gini aja deh, lo itu orangnya sok keren gitu, kan. Sok dingin, sok jutek gitu—"

"terus aja, Jar, terus" sarkas Angkasa.

Fajar terkekeh kecil, "gue cuma bilang kenyataannya. Jadi, gimana kalau lo nari di depan kita?"

Sontak, Angkasa memelototkan kedua matanya. Terlalu terkejut dengan tantangan yang diberikan untuknya.

"gila lo! Kagak, gue kagak mau!" kekeuh Angkasa begitu kesal.

"lakuin aja sih, cuma nari doang" sindir Kevin pelan.

"Ya, gue sih ogah. Lo aja sono nari bareng si Sikil." balas Angkasa tak mau kalah.

"dih, ini kan bagian lo, ngapain nyuruh gue?!"

"UDAH, IH! KALIAN TAU BACOT GAK?!" lagi-lagi, Aqilla harus menjadi penengah diantara mereka. Kalau Raina, dia sedang anteng memikirkan pertanyaan apa yang harus ia tanyakan kepada Angkasa. Karena ketimbang memberi tantangan, ia lebih memilih memberi pertanyaan, dengan begitu Angkasa akan jujur.

"Kevin, lo diem atau di sekolah gak gue kasih contekan lagi?!" ancamnya membuat Kevin mendengus kesal dan mengalah. Lalu tatapannya beralih kepada Angkasa, "Lo, Sa, udah lakuin aja yang diminta. Kalau nggak bisa nari, mending dansa tuh sama Rain"

"sama aja gue harus gerak" gerutu Angkasa, namun tetap melakukan yang di suruh Qilla.

Ia mendekati Raina yang sedang sibuk dengan pikirannya. Satu tangannya ia ulurkan ke hadapan gadis itu.

Raina yang tersadar ketika di senggol Lisa yang berada di sebelahnya, sontak langsung mendongak menatap pemilik lengan yang terulur kepadanya.

"will you dance with me?" ajaknya yang mengundang sorakan dari Lisa, Fajar, Qilla dan Kevin. Sementara Raina tercengang. Ia kaget dan juga malu karena ajakan dari Angkasa.

Angkasa menaikkan sebelah alisnya meminta jawaban dari Raina. Dengan ragu, Raina menyambut uluran tangan itu. Lantas, keduanya saling berdiri berhadapan dengan jarak yang begitu tipis.

Rainangkasa #2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang