Four

1.2K 137 8
                                    

"kamu nggak masak?" tanya kak Mark.

"nggak, kak. Ngapain masakin makhluk kek dia"

"apa gapapa aku nginep disini, kan nanti ada Chan"

"bodoamat. Udah aku ganti password nya"

"kejam kamu, Minho"

"aku belum bunuh dia, kak"

"iya sama aja, Minho"

"beda lah ihhhh"

"iya iya. Nanti kamu nangis kalo aku nggak ngalah"

Kak Mark ngelus-ngelus kepala gue dan senyum ngejek.

"ihhh kakak nyebelin deh"

Gue mindahin tangannya dari kepala gue.

Asal kalian tau, gue sama kak Mark itu udah kek saudara kandung.

Karena apa?

Karena...... Ayahnya kak Mark itu temen bapak gue.

Sedangkan..... Ayahnya Chan itu temen ayahnya kak Mark sekaligus temen bapak gue.

Jadi mereka tiga serangkai.

Ting... Tong...

Tiba-tiba bel berbunyi. Udah pasti itu Chan.

Kak Mark mau ngebukain pintu tapi gue halangin.

"eh kenapa Minho?" tanyanya.

"nggak usah dibukain"

"tapi, kak"

"emang kamu mau dia tidur di rumah Hyunjin?!"

"nggak" geleng gue.

"makanya bukain!"

Gue ngebuka pintu pelan-pelan.

"kenapa password nya diganti?" tanya Chan dingin.

Gue diem.

Dia ngelewatin gue.

Bener-bener cuek.

Padahal dulu, selalu dia godain gue atau cium gue sehabis ke kampus.

Tapi sekarang?

Udah nggak ada kek gitu an lagi:)

Dan dia nggak nanya lagi.

"oh kak Mark disini ya?"

"iya, Chan"

Chan juga mau ngelewatin kak Mark tapi...

"Chan, kakak mau bicara sama kamu"

Weh weh ada apa ini?!

"eh? Sama aku? Ada apa, kak?" Chan nunjuk dirinya sendiri.

"ayo sini" kak Mark narik tangan Chan dan bawa dia ke dapur.

Pengen banget gue nguping, tapi males juga.

Mending gue nelfon Jisung aja.

"WOY!"

'APAAN SIH LO TEREAK-TEREAK SEGALA!'

"santai cuk"

'elu yang harusnya santai, bego'

"iye iye maap"

'ada apa lu nelfon gue?'

"temenin gue"

'what?! Temenin elu?! Bukannya lu selalu ditemenin Chan ya'

Tunangan (✔️✔️✔️) Where stories live. Discover now