Pace

17 1 0
                                    

Kim Seungmin dengan mata kosongnya duduk memeluk lutut di salah satu sudut ruangan St. Minor, Sowon- ibunya berusaha membujuk putranya itu untuk makan barang sedikit saja, tapi Seungmin menolak.

Bayangan masa depan yang ia lihat begitu mengerikan, ia tak pernah melihat prediksi segelap itu sebelumnya. Karena itulah dia terpukul dan menjadi stres sekarang.

"Eureuka, kau dapat sesuatu?" tanya Thalia.

Eureuka menatap Thalia dan menggeleng pelan, dia baru saja menjelajah apa isi kepala Seungmin sekarang yang tanpa pelindung. "Terlalu kalut untuk menemukan sesuatu yang benar-benar kita perlukan."


Kuuu~~

Noel mengusap pipi Eureuka dengan simpati. Tahu kalau gadis itu lumayan pening dengan kegiatannya barusan.

"Dia masih terlalu terpukul, kalian tidak bisa bicara dengan putraku sekarang." Jin yang sedari tadi menemani mereka angkat bicara.

Setelah diskusi tadi, Mark menyebutkan bahwa Seungmin juga ikut dalam pencarian ini. Seluruh tim sudah dibagi, dan tim terakhir adalah mereka bertiga ditambah Seungmin.

"Baiklah, kami akan kembali lain kali. Selamat malam.." Chani memutuskan untuk pergi.

"Selamat malam." Jin mempersilahkan mereka pergi.

Taehyung sudah menunggu Thalia di samping pintu St. Minor, malam ini mereka akan habiskan waktu bersama begitupula malam seterusnya. Sama seperti pasangan lain yang menikah di altar tadi.





"Tae??" Thalia jelas terkejut.

"Let's get some rest! Kami pergi dulu, byeee!!" Taehyung menarik tangan Thalia pergi dengan senyuman manis.

"Aduh... jangan lari!! Taehyung!!" Thalia protes sambil mengikuti lari Tae.






Chani dan Eureuka saling memandang sejenak sampai akhirnya melambai pada pasangan pengantin baru itu. Noel dan Leon diam saja tak berbunyi riuh, sepertinya mereka juga lelah dan segera ambil posisi nyaman di atas kepala kedua majikannya.

"Kau tahu dimana Alexa?" Chani bertanya.

"Dia pasti bersama Jimin. Kena-" ucapan Eureuka terpotong karena Chani menggenggam erat tangannya dibawah sana.

Eureuka menoleh kaku dan Chani memberikan senyumnya yang langka. "Can you please stay with me, tonight?"

Eureuka merasakan langit-langit ruangan runtuh menimpa tubuhnya saat itu juga. Kedua telinganya memerah menyaingi warna bulu Leon yang merah muda.

"Aku merasa kau akan sendirian di kamarmu. Jadi.. kita bisa.. eum.." Chani baru sadar dia menunjukkan sisi karakternya yang lain.

"Talking each other." Eureuka menatap kedepan dengan mata berotasi tak menentu, bingung.

"Right! Eum.. let's go?" Chani berucap ragu.

Eureuka tersenyum kecil, Chani yang gugup dan berusaha tetap datar terlihat sangat aneh namun lucu. Justru Chani menggaruk rambutnya yang tidak gatal sama sekali, canggung. Mereka segera melangkah, masih dengan tangan bergandengan.
.
.

Di atas ranjang, Ren mendesis merasakan nyeri dimana-mana. Laki-laki itu tak sadar ada seseorang yang tertidur di sebelah kirinya. Gadis berambut pirang yang menemaninya berlatih selama berada di Noble School ini.

'Odette?????!!!!!' Ren berteriak dalam hati sekencang mungkin.

Drew yang tidak tidur dan memilih memandang keluar jendela pun segera mendekat ketika mendengar Ren bersuara.

Noble ElectionWhere stories live. Discover now