Fake [Oh Sehun]

fake -14-

yg kga voment, aku santet onlen ya:)

komen sabi kali, kaka kaka

🍥🍥🍥

Yeonjoo cepat-cepat membuka matanya, ketika merasakan Sehun telah keluar dari UKS.

"Apa itu, astaga."

Ia memegang pipinya yang dicium oleh Sehun tadi. Ia merasa tekanan darahnya naik sampai ke kepala. Panas sekaligus dingin.

"Anak itu pasti sudah gila."

Bayangkan seberapa dekat wajah lelaki itu tadi saat menciumnya. Ia harus menahan nafasnya, hingga ia butuh oksigen saat ini.

Yeonjoo melihat kesana kemari. Tidak ada orang. Kosong. Padahal tadi ia mendengar ada gurunya masuk kedalam sini. Tapi sekarang kemana gurunya itu.

Yeonjoo turun dari kasur, memakai sepatunya dan mulai beranjak dari UKS.

Kakinya berjalan menuju toilet. Kantung kemihnya telah penuh dan ia harus mengeluarkan itu segera.

Dengan langkah tergesa-gesa, Yeonjoo berjalan menuju toilet, membuka salah satu bilik dan masuk kedalamnya.

Setelah selesai, Yeonjoo merasa sangat lega. Saat akan membuka kuncian pintu, telinganya mendengar suara seseorang diluar sana.

"Kapan sunbae akan melakukan itu?"

Yeonjoo mengerutkan dahinya. Suara laki-laki?

Bagaimana bisa siswa laki-laki masuk kedalam toilet perempuan, atau ia kah yang salah masuk toilet?!

Mampuslah ia kalau itu benar.

"Besok sore. Setelah itu kau suruh si Sehun itu ke halaman belakang sekolah, kami akan menunggu disana."

Sehun?

Astaga, jangan bilang jika yang sekarang berada diluar biliknya ini adalah anak-anak preman sekolah itu.

Sebenarnya Sehun itu kenapa. Kasihan sekali melihat anak itu selalu di-bully. Masalah sebesar apa yang dimilikinya sampai-sampai dia terkena terus seperti itu.

Sejujurnya ia merasa sedikit kasihan melihat Sehun kena bully seperti itu, yang sebenarnya lelaki itu bisa melawan.

"Baiklah."

Setelah Yeonjoo mendengar langkah kaki orang keluar dari toilet, ia membuka kunci pintunya dan akan keluar.

"Ya! ya! ya! bagaimana bisa anak perempuan masuk kesini?!"

Suara heboh itu membuat pipi Yeonjoo memerah. Segerombolan laki-laki masuk saat Yeonjoo baru saja keluar dari bilik toilet.

"Untung saja aku belum melakukannya, astaga!"