fake -31-

499 92 6
                                    

Vote dlu dong kaka2 adek2. cape akutu ngingetin mlu:(

sorry for typo's

Happy reading

🍥🍥🍥

Ranting-ranting pohon yang terantuk-rantuk pada jendela kamar, serta kilat petir menandakan kalau hujan akan menghampiri kota tidak lama lagi. Yeonjoo yang baru saja siap makan malam, melemparkan tubuhnya diatas sofa ruang tengah. Ketika ia mendengar suara petir yang menyambar, menghentikan niatnya yang akan menghidupkan tv dirumah.

Gadis itu mendengus bosan karena tidak dapat melakukan apa-apa. Rumahnya sepi karena ibunya dan Jongin tidak ada dirumah. Jongin—si kakak menyebalkannya itu malah lebih memilih tidur dikost-an milik temannya dibanding rumah. Alasannya karena lelaki itu tidak mau berdua saja dirumah bersama Yeonjoo. Alasan yang sangat tidak masuk akal.

Sekarang apa yang akan ia lakukan jika sendiri begini? Tidak mungkin ia berlari memutari rumah atau bermain seorang diri seperti orang gila. Ponselnya baru saja di-charge, menghidupkan tv disaat petir menyambar sepertinya tidak baik, dan keluar rumah apalagi. Sama saja ia mencari mati kalau begitu.

Lagi-lagi Yeonjoo mendengus. Ia menidurkan tubuhnya disofa. Menunggu kantuk yang mau menghampiri, setidaknya hari ini ia bisa tidur cepat.

Tapi sebelum ia benar-benar sampai pada dunia mimpi, pintu depan rumahnya diketuk—digedor lebih tepatnya dengan sangat keras. Merasa terusik dengan itu Yeonjoo membawa kakinya ke pintu rumah dan membukanya.

"H-hai.." Dengan pakaian acak-acakan, muka yang merah serta tubuh yang sempoyongan Sehun menyapanya seraya tersenyum lebar. Lelaki itu seperti habis dari bar, penampilannya memperjelas semuanya dan bau alkohol menyeruak dari tubuhnya. Yeonjoo menutup hidungnya dengan tangan.

"Kau kenapa bisa—"

Perkataan Yeonjoo terhenti ketika Sehun tumbang dan menubruk tubuhnya. Sontak gadis itu terpekik tertahan dan memegang tubuh Sehun yang limbung kearahnya. "Hei Sehun!" Ia menggoyang-goyangkan tubuh Sehun kuat.

Kepala Sehun tertanam dibahunya. Sedikit membuat Yeonjoo merasa geli disekitar leher, karena rambut lelaki itu mengenai lehernya. Bukannya menjauh Sehun malah merapatkan tubuhnya pada Yeonjoo dan meracau tidak jelas.

"Euhmm.." Sehun menghirup bau tubuh Yeonjoo yang berbau lemon. Bau yang menyegarkan. Karena bau itu Sehun menggesek-gesekkan hidungnya dileher Yeonjoo dan memeluk tubuh gadis itu erat.

"Sehun! Kau—lepas!"

Yeonjoo mencoba melepaskan tangan Sehun yang melilit ditubuhnya. Tapi karena itu pula tubuhnya tanpa sadar malah terbawa kedalam rumah lebih dalam lagi.

Tubuh Yeonjoo terhempas ke sofa yang tadi ia duduki. Sementara itu Sehun sedang membuka tiga kancing teratas kemeja miliknya, ia menatap sayu Yeonjoo. Bulu kuduk Yeonjoo merinding melihat Sehun seperti itu.

"Sehun kau gila!"

Merasa akan ada bahaya nantinya kalau ini tidak berhenti, Yeonjoo berpikir untuk kabur darisana. Dan sepertinya Sehun sadar dengan hal itu, maka lelaki itu menahan tangan Yeonjoo dan mendekatkan tubuhnya pada Yeonjoo. Tidak mengizinkan gadis itu menjauh sesenti pun. Sehun terus mendekatkan tubuhnya,

dekat...

dan terus mendekat...

Sampai tinggal beberapa senti lagi wajah Sehun dengan Yeonjoo.

"Aku menyukaimu."

Tiba-tiba Sehun terhuyung kedepan dan menjatuhkan kepalanya pada bahu Yeonjoo. Lelaki itu—

Fake [Oh Sehun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang