13;

10.4K 340 2
                                    

"Gue otw rumah lu sekarang. Gue males kalo pulang dulu."

"..."

"Iye-iye bentar lagi gue sampe,"

"..."

"Udah dulu ya? Bye,"

Jalanan kini terasa sepi. Entah karna udah malam apa emang jalan ini sepi?

"Buka woyy!!"

"Apaan sih bule gila?" Sahut Aquilla hanya membuka jendela mobilnya sedikit.

"Turun lu!"

"Ogah."

"Jangan buat gue ngasarin lu ya?"

"Kasarin aja kalo lu berani Matthew,"

"Lu nantang?"

"Kalo iya kenapa?"

TINN.TINNN.

Suara klakson itu membuat Aquilla dan Matthew menatap sumber suara. Sang pengendara itu pun segera turun.

"Nona, Tuan menunggu Anda di rumah. Saya ditugaskan untuk menjemput Nona." Ucap salah satu diantara dua orang pria yang berpakaian serba hitam.

"Bilang sama Dad kalo aku gak bisa pulang kalo sekarang." Jawab Aquilla.

"Tapi Nona-"

"Lu siapa sih maksa-maksa cewek gue?" Matthew bertanya setelah diam cukup lama.

"Nona Aquilla anak dari majikan saya." Jawab pria yang satunya.

"Kalo dia bilang gak mau ya jangan dipaksa." Sahut Matthew lagi.

"Matt gak usah ikut campur ya!!" Aquilla memperingati Matthew.

"Turun Nona." Pria itu tetap bersikeras.

"Jangan buat kami berbuat kasar sama Nona." Pria yang satunya menimpali.

"Kok lu ngancem cewek gue sih?!!" Matthew tak terima.

"Beresin." Perintah pria itu kepada pria yang satunya.

Hingga pria yang diperintah itu mulai menghajar Matthew. Hey jangan lupa kalo Matthew juga jago berkelahi.

"Matt!!" Aquilla pun turun dari mobil karna merasa kasihan dengan Matthew yang sudah babak belur. Oh ayolah siswa SMA bakal susah kalau ngalahin pengawal yang emang terlatih berkelahi.

"Masuk Aquilla!!" Teriak Matthew. Namun sudah terlambat. Gadis itu sudah keluar dari mobilnya dan segera ditarik oleh pria satunya yang tidak menghajar Matthew.

"LEPAS!!" Teriak Aquilla berharap pria itu melepaskannya.

"Aquilla maaf," lirih Matthew karna gagal untuk menolong Aquilla.

"TOLONGG!!"

"AQUILLA!!"

Seorang pria jangkung turun dari motornya. Menatap tajam pria yang mencengkeram kedua tangan Aquilla.

"Albert," gumam Aquilla lirih. Gadis itu sudah tidak sanggup lagi menahan isak tangisnya.

BUGG!!

Albert menendang perut pria itu dengan keras. Membuat pria itu tersungkur di jalanan dan Aquilla terdorong begitu saja. Tanpa ampun Albert terus menghajar kedua pria berbaju hitam itu sampai keduanya tak sanggup lagi malawan.

"Albert," Aquilla semakin menangis melihat bagaimana cara Albert yang brutal menghajar pengawal ayahnya.

"Lu aman. Lu aman sama gue," ucap Albert menghampiri Aquilla dan memeluk gadis itu. Albert bisa merasakan kalau kedua bahu gadis itu bergetar.

[TMS #1] AQUILLA [END]Where stories live. Discover now