Part 10

301 34 8
                                    

Kim Yoojung's POV

"I don't need you're love!"

"Don't need it, don't need a, need it, NO! Don't need it!"

"I don't need you're love!"

Aku mencabut asal earphone yang kugunakan. Lalu menghentikan langkahku dan menarik nafas dalam-dalam.

Ah... aku kenapa sih!?

Beberapa pasang mata menatapku aneh, mungkin karena aku nyanyi-nyanyi tadi ya? Ahhh tidak tahulah!

Sekarang aku sedang jogging di sepanjang tepian sungai. Disini memang salah satu tempat olahraga favorit, ada yang sedang bersepeda santai, jogging sepertiku, atau sekedar berjalan santai bersama-sama pun ada.


Pandanganku berhenti pada sosok ajhussi yang tampaknya sedang bertengkar dengan seorang wanita di depan sana.

Eh tunggu sebentar.

Bukankah itu Sajangnim!?

Aku berjalan mendekat, penasaran. Tetapi setelah melihat siapa wanita yang sedang bertengkar dengan beliau, langkahku terhenti.

Ajhumma menyebalkan yang menuduhku macam-macam di café. Mereka kenapa ya?

Samar-samar, aku mendengar percakapan mereka yang lumayan nyaring.

"Apa maksudmu?" Ucap Pak Bos.

"Sudah kubilang berhentilah pura-pura tak mengenaliku!" Sahut si Ajhumma menaikan nada bicaranya.

"Aku memang tidak mengenalmu,"

"Ya! Park Seojoon!"

"Mwo!?"

Mereka saling bertatapan dengan mata berapi-api. Tapi perlahan tatapan dari Pak Bos kembali tenang, lalu menghela nafas.

"Baiklah. Jeon Hyebin-ssi. Sudah kan? Puas?"

"Ya! Neo--"

Ucapan Ajhumma itu terhenti karena Pak Bos pergi meninggalkannya.

"YAAA EODIGAAA!?" Teriak Ajhumma itu, membuat beberapa pasang mata memperhatikannya. Sementara Pak Bos tidak melihat kebelakang sedikitpun.

"PARK SEOJOON! Aku belum selesai bicara! AISSSH!"

Ajhumma itu tiba-tiba berjongkok memeluk lutut, bahunya bergetar. Sepertinya menangis?

"Seojoon-ah..."

Eh?

"HUWAAAAA! SEOJOON-AH!"

Ajhumma itu berteriak histeris sehingga beberapa orang disekitar yang menatapnya tertawa geli.

Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku.

"Hoi!"

"Eoh? Hyerin-ah!"

Ya, orang yang menepuk bahuku itu Park Hyerin, orang menyebalkan di restoran Ilhoon malam itu.

Sudahlah, lupakan!

"Kau sedang apa disini?" Aku bertanya padanya.

"Olahraga lah, apalagi?"

Aku terkekeh pelan menyadari kekonyolanku barusan.

"Kau kenal Ajhumma itu?" Tanya Hyerin sambil menunjuk si Ajhumma yang masih merengek seperti anak kecil disana.

"Oh, tidak. Ayo kita pergi saja dari sini!" Aku menarik tangannya, beranjak pergi dari sana.

Daripada menyaksikan drama pagi secara live kan?





Friend(shit) Zone [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora