01 → hati-hati di jalan

87 12 3
                                    

Daffa menaikkan kaca helmnya sesegera setelah dia mematikan mesin motor. Kepalanya lantas mengikuti gerak-gerik gue yang baru turun dari motor dan berdiri di hadapannya sambil menenteng helm. Gue nggak bisa lihat jelas wajah Daffa karena kepalanya yang dibalut helm, tapi sorot matanya cukup jadi isyarat kalau hari itu melelahkan buat dia. Alhasil gue nggak menyuruh dia buka helm seperti biasanya.

"Udah jam sebelas, sana kamu pulang," ucap gue.

"Kamu masuk duluan."

Gue membungkuk buat menyamakan level muka kita dan memastikan kalau dia cukup sehat untuk pulang mengendarai motor.

"Kamu, tuh, capek!" omel gue. "Kan udah aku bilang aku pulang sendiri aja tadi."

Daffa mencibir. "Udah tau aku capek, malah dimarahin."

Gue mendecakkan lidah. Kalau urusan skak mat, dia jagonya. Padahal tadi memang dia yang bandel karena bela-belain anter gue pulang di saat kondisi dia lagi nggak fit gini. Sekarang jadi gue yang nggak tenang, karena: 1) takut dia kenapa-napa walaupun gue mencoba untuk berpikir positif, 2) biasanya kalau terlanjur capek dia bakal nginep, tapi gue tau besoknya ada hal yang mesti dia kerjakan.

"Yaudah, sana pulang."

Dia menyalakan mesin motornya, dan gue perlahan berjalan mundur sembari melambaikan tangan.

"Hati-hati di jalan ya," ucap gue serius. Bukan sekadar basa-basi, bukan sebatas kata perpisahan.

Gue nggak pernah bilang hati-hati di jalan tanpa memaknainya. Bagi gue, itu bukan cuma sekadar kata-kata, tapi juga doa yang bisa mengantarkan lawan bicara gue sampai ke tujuan mereka dengan selamat. Nggak peduli sedekat apapun jarak tempuhnya. Namanya hidup, kan, nggak ada yang tahu.

"Iyaaaaa."

"Seriusan. Jangan tidur di jalan. Pelan-pelan aja bawa motornya."

"Iyaaa, ampun deh, masa aku tidur di jalan?" Dia menggelengkan kepala. "Dah, aku pulang ya. Jangan begadang."

"Iya. Hati-hati di jalan! Kalau udah sampe kabarin aku!" seru gue setelah berada di balik pagar kosan.

Daffa membunyikan klakson sebelum dia menjalankan motornya dan hilang di ujung gang. Selang beberapa saat kemudian--ketika gue udah beres-beres dan siap tidur--sebuah pesan masuk dari Daffa.



daffa😠❤
udah sampeee
mau tidur
malem yang jgn begadang

book of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang