5. Opsir Toneri

1.6K 147 5
                                    

Mungkin sosok yang dikenal sebagai Mami Guren berpikir bahwa malam ini akan jadi peruntungan terbesarnya. Mendapatkan mangsa subur dan masih segar tentunya tak akan dia lewatkan. Sesaat setelah mendapatkan informasi dari anak buahnya mengenai kedatangan seorang gadis polos dengan pakaian sederhana, dia langsung bertindak cepat. Dia keluar dari singgasananya dan mengintai secara langsung mangsanya.

Gadis yang dia intai itu sangat sempurna. Lekuk tubuh seksinya, wajah cantiknya, dan kulit putih mulus yang pasti akan jadi rebutan para pria hidung belang. Bisa dipastikan jika Mami Guren akan memasang tarif tinggi untuk sekali pakai. Dia dan dua anak buahnya mengintip gadis itu dari balik tembok di samping motelnya. Dengan sabar dia menantikan kepergian Shizune yang sedang mengobrol dengan gadis incarannya. Ini akan jadi sangat lama, dan Mami Guren benar-benar tidak bisa sabar menunggu lagi. Salah satu kupu-kupu malam yang beroperasi disana segera dia suruh untuk menginterupsi percakapan mereka. Yuka, si wanita tinggi semampai dengan favorit lipstik ungu adalah pilihannya. Hanya butuh beberapa menit saja, maka Shizune benar-benar meninggalkan si gadis beratasan abu-abu tersebut.

Mami Guren bertindak cepat. Dengan langkah terburu-buru dia menghampiri si gadis polos. Dua anak buahnya dia kerahkan terlebih dahulu untuk menyapa si gadis lavender. Semakin dekat jaraknya dengan gadis itu, semakin kuat pulalah aroma segar yang terendus. Aroma para perawan yang dia sukai. Well, dia benar-benar tidak sabar untuk mengisi kantung-kantungnya dengan dollar.

Mami Guren tak bisa mendengar dengan baik apa yang dikatakan anak buahnya. Dia terlalu sibuk mengamati secara detail setiap sisi dan bentuk tubuh si gadis polos. 'Depan belakang boleh juga,' pikirnya dalam hati. Seringaiannya semakin meninggi. Jika sudah dalam mode seperti ini, dia sedang menimbang-nimbang berapa harga yang pas untuk gadis ini. Tentu saja, harga yang dia tetapkan harus sesuai dengan standar dari gadis ini sendiri.

Seringaiannya kian melebar kala melihat salah satu anak buahnya yang berwajah paling sangar sedang menggendong gadis itu. Dalam kondisi pingsan seperti ini, tentu saja sangat mudah untuk mempermak sang gadis lavender. Dia akan memandikan, mendandani, dan mengganti pakaiannya dengan yang super seksi. Setelah itu, dia langsung yang akan menyeret si gadis polos yang telah menjelma binal tersebut ke atas panggung pelelangan. Sial! Dia benar-benar sudah tak sabar lagi.

Mami Guren memerintah Juugo, sang anak buau yang berwajah sangar tersebut untuk meletakkan si gadis lavender di dalam bathtub. Dengan cepat tangannya mempreteli semua pakaian yang melekat di tubuh gadis itu. Bahkan ponsel dan dompet yang berada di saku celana sang gadis tak luput dari pretelan tangan liarnya. Diambilnya seluruh isi dompet dan memasukkannya ke dalam tasnya. Beberapa kartu tanda pengenal dia masukkan ke dalam saluran pembuangan air untuk menghilangkan jejak. Dalam hal ini dia adalah ahlinya. Seusai memandikan mangsanya, Mami Guren menyuruh Juugo lagi untuk membawa gadis itu ke dalam kamar. Sontak saja Juugo merasa ini sebagai bonus tersendiri untuknya. Menggendong gadis seksi dan cantik yang sedang terlelap dengan kondisi telanjang bulat, tentunya dia tak akan bisa melewatkan kesempatan emas yang datang kepadanya. Dengan penuh geraman tertahan karena nafsu, dia menelan ludah saat melihat bongkahan payudara indah yang mulus bentuknya.

"Jaga matamu, Juugo!" sindir Mami Guren saat melihat anak buahnya sedang menatap nafsu pada bongkahan kenyal si gadis polos. Sementara Juugo sendiri hanya bisa tertawa kecil mendengar peringatan bosnya. Dia meletakkan si gadis telanjang di atas ranjang. Dengan cepat dia hendak meremas payudara gadis tersebut, namun belum sampai tangannya mendarat, tiba-tiba saja tubuhnya didorong oleh Mami Guren. "Keluar sana!" usirnya seraya menatap tajam pada Juugo.

Lelaki bertubuh besar itu segera keluar dari kamar. Dia tak mau melihat bosnya semakin marah dan beresiko memecatnya jika dia masih bertindak kurang ajar. Sesaat setelah Juugo menghilang, Mami Guren mengelap tubuh telanjang gadis itu dengan handuk hingga benar-benar kering. Lalu dia berjalan menuju lemari dan memilih gaun ketat berwarna merah. Gaun  ini sangat cocok dikenakan oleh mangsa cantiknya. Kemudian dia mengenakannya ke tubuh gadis itu tanpa perlu memakaikan bra dan celana dalam. Setelah itu, dia merias wajah elok si gadis dengan kemampuan berdandannya yang tak bisa diragukan lagi. Untuk wajah oval seperti itu, tak akan sulit bagi Mami Guren untuk mendandaninya. Apalagi hidung mancung si gadis benar-benar menarik perhatian. "Dia benar-benar cantik dan menawan," gumam Mami Guren tanpa sadar. Setelah mendandani gadis itu, segera Mami Guren mengangkat tengkuk dan kepala gadis itu, lalu mengaturnya agar berada dalam posisi duduk. Dia menyisir helaian indigo yang halus dan harum. Memperlakukan bonekanya dengan lembut agar nantinya benar-benar menghasilkan untuknya.

Blessing in DiguiseDonde viven las historias. Descúbrelo ahora