01. Tiara Bangsat!

64 9 6
                                    

Aji dongkol setengah mati, sejak mengetahui bahwa kekasihnya, ralat, mantan kekasihnya ia pergoki sedang berduaan dengan Aldo di rumahnya, tidak masalah jika Tiara hanya duduk berdua dan berbincang biasa dengan Aldo, tapi kampretnya adalah Tiara dan Aldo sedang berciuman, padahal Aji merupakan orang yang sangat sulit berburuk sangka kepada orang lain, namun kali ini, bagaimana ia bisa berbaik sangka jika di hadapannya, Tiara sedang melakukan adegan yang biasanya hanya dilakukan oleh sepasang kekasih. Apakah normal jika hanya sebatas teman tapi berani ambil langkah terlarang?

"Bangsat!" Aji mengumpat sesaat setelah ia sampai di kediaman Daniel, hingga membuat teman-temannya yang lain dibuat heran dengan tingkahnya yang tak biasa.

"Kayanya jiwanya Aji sama Andre ketuker deh, gue hari ini belum denger Andre ngomong kasar, tapi sekarang gue malah denger kata-kata kasar keluar dari mulutnya Aji." Rizki bangkit dari rebahannya, duduk tegak sambil melihat Aji yang baru saja duduk di depannya dan Andre yang masih sibuk dengan ponselnya secara bergantian.

"Bacot!" Umpat Andre akhirnya.

"Kenapa sih, kenapa?" Daniel mendekat pada Aji dan merangkulnya setelah ia melempar sebungkus rokok di meja. "Korek dong, Ndre," pinta Daniel yang langsung dilempari korek oleh Andre ke arahnya.

"Tiara bangsat!" Bukannya menjawab, Aji malah kembali mengumpat.

"Astaghfirullahaladzim," sahut Rizki sambil geleng kepala, kemudian dibalas oleh Aji dengan pelototan. Takut, Rizki berpura bersembunyi di balik punggung Ibas, dan malah kembali mendapat pelototan oleh Ibas. Sial benar.

"Tiara kenapa?" Tanya Daniel lagi.

"Tiara Anjeng!!!" Suaranya cukup keras hingga membuat Ibas yang sedang fokus dengan program kamputernya  langsung mendongak ke arah Aji.

"Woy anjing, lo itu yang anjing, bangsat!" Umpat Andre geram mendengar umpatan yang terus keluar dari bibir Aji, padahal ia juga ngomong kasar, bahkan pelopor ngomong kasar di antara mereka adalah Andre sendiri.

"Jadi ini si Aji anjing atau bangsat?" Tanya Rizki sok polos.

"Diem goblok," desis Ibas sambil melihat ke arah Rizki sambil sedikit memasang wajah dinginnya.

Rizki merapatkan bibirnya sebisa mungkin supaya ia tak kena damprat lagi oleh kedua temannya yang fasih ngomong kasar.

"Tiara kenapa, Ajiiii?" Fandi bertanya dengan suara selembut mungkin, padahal sebenarnya ia juga tak kuasa menahan amarah kepada Aji karena sedari tadi hanya mengeluarkan umpatan-umpatan daripada memberi jawaban yang jelas.

"Selingkuh?" Tebak Andre spontan, lalu kembali fokus dengan game yang ia mainkan.

Keterdiaman Aji membuat asumsi teman-temannya bahwa tebakan Andre memang benar, Aji diselingkuhi Tiara. Aji menghela nafas kecewa, ia sandarkan punggung kokohnya pada dinding sofa berwarna coklat milik Daniel.

"Jadi ..., Beneran?" Fandi memastikan apakah Aji benar-benar diselingkuhi.

"Loh? Aji di sini?" Tanya Erlang yang baru saja muncul dari toilet sepertinya, karena terlihat kedua tangannya yang basah lantas mengelapnya di gorden. Kebiasaan buruk si mesum, dasar.

"Erlang!" Bentak Daniel memelototi kelakuan tak beradab salah seorang sahabatnya itu, dan hanya dibalas kekehan dari Erlang.

Erlang duduk menghimpit Rizki, padahal di sofa itu hanya bisa muat untuk dua orang saja, hingga membuat Rizki berdecak kesal dan menggerak-gerakkan lengannya menyuruh Erlang enyah dari tempatnya.

"Awas woy, udah tau sempit, juga." Namanya juga Erlang, tak mungkin ia menurut dengan perkataan siapapun, apalagi Rizki si manja yang sering kena bully Erlang. "Ibas," rengek Rizki.

7 amWhere stories live. Discover now