Chap. 23 | "I Love Rose."

3K 373 25
                                    

Musim gugur di Korea mulai datang, suhu menunjukkan angka di 24 derajat celsius. Daun-daun hijau akan berubah warna menjadi merah, orange dan kuning. Membuat banyak orang antusias berburu indahnya perubahan warna-warni daun.

Tak semua orang merasakan suasana musim ini, karena tak semua orang sedang tidak dirundung masalah. Adalah Kim Taehyung, lelaki bersurai coklat gelap yang tengah berjalan membelah keramaian orang-orang yang berdiri di sekitar barisan pohon gingko.

Tanpa melirik sejenak sekalipun ke arah dedaunan warna-warni, matanya hanya menatap lurus ke depan. Tidak ada rasa tertarik untuk menikmati setitik indahnya pemandangan di sekitarnya.

Lelaki bermarga Kim itu dengan teguh melangkahkan kakinya ke sebuah rumah yang halamannya dipenuhi berbagai tanaman. Ia berjalan perlahan mendekati pintu dengan kepala setengah menunduk. Ia menghembuskan nafasnya sebelum memberanikan diri memijat bel di samping pintu.

Taehyung mengepalkan tangannya seolah ia meyakinkan dirinya sendiri untuk menekan tombol yang akan berbunyi itu. Jari telunjuknya terulur, lalu ia menekan tombol itu sekali.

Tak ada respon dari sang empu rumah, ia menekan kembali. Berhasil, seorang pria paruh baya membuka pintu. Taehyung menatap ragu pria di hadapannya.

"Apa argumenmu sekarang?"

"Aku... aku mencintainya." Ujar Taehyung, ia mengadahkan kepalanya.

"Aku mencintai Rose, ayah."

"Lalu?" Tuan Park terus berdiri diam di tempatnya, tanpa menawarkan Taehyung untuk sekedar mencicipi teh atau mempersilahkan masuk.

"Aku ingin ia tinggal denganku."

"Atas jaminan apa?"

"Aku..." Taehyung diam tertunduk. Ia malah merutuki dirinya sendiri.

"Saya harap nak Taehyung sudah yakin akan menjamin anak saya bila tinggal denganmu. Namun rupanya kamu tidak se-konsisten yang saya kira."

"Ayah..."

"Saya harus menutup pintu ini lagi." ucap Tuan Park

"Tu-tunggu," Taehyung berusaha mencegah, namun gagal.

Pintu rumah itu kembali ditutup, meninggalkan Taehyung yang berdiri sambil menyandarkan puncak kepalanya pada pintu.

Ini untuk yang ke tujuh kalinya dalam seminggu ia gagal untuk meminta Rose tinggal kembali dengannya. Lelah? Pasti, namun ada rasa yang lebih besar dari itu. Ia setelah pulang kerja menyempatkan waktunya untuk mengunjungi rumah Tuan Kim. Walaupun tugas-tugas dari perusahaan tak dapat dibilang sedikit, yang memenuhi pikirannya kini adalah mengajak Rose untuk pulang ke apartemen.

"Bodoh," Taehyung tersenyum miring, ia membalikkan tubuhnya berjalan ke luar dari area rumah itu.

Taehyung mengangkat kepalanya menatap langit jingga yang semakin menguning. Ia mendengus dengan perasaan sedih yang tengah menyelimutinya.

"Bahkan matahari pun menghindarkan sinarnya padaku."

°***°

Panggilan serta beberapa pesan di ponselnya, tak Taehyung hiraukan. Pesan dari asisten, sekretaris, yang tak hanya menanyakan tugas perusahaan tapi juga menanyakan kabar. Tak terlewatkan pesan dari kontak bernama Ms. Kim juga memenuhi notifikasinya.

From: Ms. Kim

Kenapa anda mengabaikan saya? Bukan ada maksud apa-apa, ini tentang kontrak kerja dua perusahaan.

From: Ms. Kim (2)

Ya walaupun sejujurnya aku lebih tertarik dengan anda daripada kontrak ini :*

✓ Linger || Kim Taehyung ' Roseanne ParkWhere stories live. Discover now