16. Feeling

46 9 47
                                    

Aku tak tahu apa yang terjadi pada hatiku

Perasaan yang aneh memasukinya saat aku mulai mengagumimu

Tapi dengan terpaksa aku menutupi perasaan ini, karena tak ingin seseorang sakit hati karena ku

-Zeline Leshan Shaenette-

....

Zeline tersenyum senang menatap buku sketsanya. Tangannya yang sedari tadi tak henti tuk membentuk garis demi garis yang mulai berbentuk pola. Pola yang sebentar lagi membentuk wajah seseorang yang membantunya jika ia kesusahan. Bagaikan super hero yang sedang menolong orang-orang.

Dion yang berjalan menuju tempat duduk Zeline hanya terdiam bingung melihat raut muka yang sedang dipasang oleh sahabatnya ini. "Cieee." Goda Dion.

Zeline terkejut dan langsung menutup buku sketsanya itu."Dion, main ngintip aja, aku sumpahi kamu bintitan biar tahu rasa." Ucap Zeline kesal.

"Ayolah Zel, aku sudah tahu siapa yang kau gambar, jadi tak perlu kau tutup-tutupi segala." Ucap Dion kepada Zeline.

"Si...siapa juga yang menutup-nutupi." Ucap Zeline sambil memalingkan wajahnya.

"Kau suka ya sama Mas Afra?" Tebak Dion kepada Zeline.

Zeline terdiam mendengar ucapan Dion padanya. "Kayaknya bukan suka tapi mengagumi." Ucap Zeline.

Dion terdiam lalu berbisik pelan kepada Zeline. "Kau tahu antara rasa suka dan kagum itu beda tipis." Ucapnya lalu mendudukkan dirinya dibangkunya.

.....

Kantin tempat dimana para murid sekolah banyak menghabiskan uangnya tuk membeli makanan yang dapat mengisi perutnya. Begitu pula Afra yang sedang menikmati bakso miliknya di temani oleh sahabatnya dan juga mantan pacarnya yang entah kenapa sudah ada didepannya sedari tadi. Afra tak peduli melihat Diana yang selalu mengikutinya kemana pun, ia hanya peduli kepada bakso yang ia makan beserta minuman dingin yang ia pesan.

"Fra." Bisik Reza teman sebangkunya.

"Hm." Ucap Afra.

"Kita pindah aja yuk, males aku satu meja sama dia." Ucap Reza.

Afra mengangguk lalu mengambil mangkuk baksonya bersiap-siap untuk pindah. Namun, dirinya tersenyum setelah melihat Zeline dan teman-temannya telah duduk di meja kantin sambil menikmati makanan mereka. "Kita pindah disana saja." Ucap Afra ke Reza.

"Fra, Mau kemana?" Tanya Diana panik setelah melihat Afra mulai beranjak pergi.

"Ke Putih." Ucap Afra datar.

Diana terkejut mendengar ucapan Afra tadi. "Jangan konyol, mana ada teman masa kecilmu disini." Ucap Diana.

"Ada kok, itu dia." Ucap Afra sambil menunjuk dengan dagunya.

Diana melihat arah yang ditunjuk oleh dagu Afra dan terkejut. "Baba..bagaimana kau bisa yakin bahwa dia itu Putih?" Tanya Diana.

"Bukan urusanmu." Ucap Afra lalu meninggalkan Diana.

Diana masih menatap kepergian Afra dengan pandangan kesal, mata hitamnya lalu melirik ke arah Zeline  juga dengan pandangan kesal. "Kenapa harus sepupuku sendiri yang merebut kekasihku dariku?" Gumamnya kesal.

My Love SketchDonde viven las historias. Descúbrelo ahora