pengakuan

617 36 0
                                    

Sebenarnya aku tak tau maksud bos ku ini. Kenapa dia bertingkah aneh seperti ini. Kami masih saling menatap, sampai akhirnya wajah bos ku itu mendekat dan mendaratkan ciuman lembut di bibirku. Seketika aku menarik wajah ku dan bangkit

"Bos!"seruku sambil memegang bibirku.. Bos ku itu pun bangkit dan mengahampiriki. Tapi aku menurun tak bergerak. "Ini tak baik bos".
"Tapi hyunwoo ak...".
Tak sempat mendengar penjelasan bos ku itu. Aku pergi, aku tak tahan dengan malunya saat itu.

Di pentri aku bertemu juni. Juni keheranan melihat tingkahku.
"Apa yg terjadi?!". Tanya juni, sambil mengaduk minuman para pegawai. Aku hanya terdiam dan terus membayangkan kejadian barusan.
"Ya,, ampun tanganmu,... Sini aku obati". Juni bergerak mengambil kotak obat dan mengotiku, tapi aku masih termenung.

"Sebenarnya apa yg terjadi di ruangan CEO, keluar dari sana kau seperti ini". Ucap juni membalut lukaku."aku ini!". Plak,,,, juni memukul kepalaku.
"Kau bicara apa". Aku sadar dalam lamunan.
"Kau kenapa?". Tanya juni sekali lagi.
"Hya,,, aku berpikir apa,, jangan-jangan fans rahasiaku itu,.. bos zhu xian!".
"Bagus dong!". Plaaak.."auuuh,,, sakit tau".
Aku pukul kepalanya balik."mana mungkin bos xian suka ama aku".
"Trus kamu bicara bos adalah fans mu kenapa?". Ucap juni mentapku.

Aku seketika gugup harus jujur apa tidak. Apa yg telah terjadi di dalam ruangan CEO.
"Ayo kenapa?". Tanya juni penasaran.
"Eee,,, an..anu. Itu a,,aku".
"Kenapa kau gugup!... ADA APA?"
"Bos,, menciumku". Ucapku terkejut.

Seketika wajah juni berubah, dia tersenyum dan lansung memelukku. Menerima pelukan dari juni, aku langsung melepaskannya. Aku merasa risi soalnya.
"Apa yg kau lakukan?". Tanya ku
"Memberi selamat!".
"Selamat apa?".
"Selamat kalau kau bakal jdi nyonya GX grub!". Ledek juni.
"Aseeem loe.... Udah kejer ach..".

Kamu pun melanjutkan kerjaan kamu. Dan melupakan kejadian tadi.
.
.

Jam pulang kerjain telah tiba. Aku dan juni berjalan di lobi menuju keluar, tapi saat itu pula sekertaris bos memberhentikan kami.
"Permisi..". Kami berdua menoleh. "Pak hyunwoo di panggil pimpinan zhu xian ke ruangannya.
Seketika kami berdua saling menatap.
"Maaf,,, ada apa ya?". Tanyaku menyakinkan agar bukan apa2.
"Maaf saya kurang tau.. Bos hanya menyuruh anda ke ruangannya". Ucap sekertaris. Juni menyenggolku untuk segara menemuinya.
"Baiklah.." ucapku. Sekertaris itu pun pergi begitupun juni pergi begitu saja.

Saat ini aku sudah berada di depan ruangan bos zhu xian lagi. Entah apa yg dia ingin bicarakan. Aku harap bukan soal yg tadi.
"Silakan". Pinta sekertaris membukan pintu dan menegetok pintu. Aku pun masuk berlahan sambil merindukan kepala. Semenit, dua menit tak ada jawaban. Aku pun sedikit melirik pimpinan xian, dia ternyata masih sibuk dengan berkesanya.

"Permisi pak". Aku mencoba kebuka pembicaraan.
"Oh,, hyunwoo kau dah dah datang".
"Dari tadi kali" ucap bantinku.
"Begini... Emm anu". Bos zhu xian terlihat gugub dan terbatas batah.
"Ada apa tuan". Tanyak ku sekali lagi.
"Soal tadi".

DEG

Seketika tubuku terasa lemas. Benar dia ingin menjelaskan persaolan tadi. Wajahku seketika terasa panas pula, padahal bos zhu xian belu berkata apa².

"Ada a..apa ya!". Tanyaku gagap.
"Maaf soal yg tadi,," zhu xian mentapku "aku tak bermaksud kurang ajar,, tapi entah kenapa aku melakukan itu". Ujar bos zhu xian.
Seketika perasaanku merasa sedih dah. Entah kenapa aku kecewa dgn penjelasan bos ku itu. "Tak masalah tuan". Ujarku lirih.
"Baguslah jika kau tak masalah". Akupun merindukan kepala dan berpamitan, tapi saat aku ingin keluar zhu xian mengatakan. "Tunggu,,, sebagai permintaan maafku. Kamu mau minum dgn ku?".

Aku menatap wajah bosku itu sedikit memelas. Jadi aku tak enak hati untuk menolaknya. Tapi aku harap aku g terbawa dgn acara ini. "Tenang hyunwoo itu hanya minum doang, kau akan baik-baik saja".
"Bagaimana?".
Aku menjawab menggunakan kepala dan zhu xian yg menawan itu tersenyum padaku. Aku pun berpamitan keluar.

.

Sampainya di sebuah bar,, aku dan zhu xian duduk di mekar bar. Soalnya kami hanya berdua, dn memutuskan untuk lebih akrab.

"Maaf yg tadi ya!".seru zhu xian membuka pembicaraan.
"Tak masalah tuan". Ucap ku datar. Melihat esperesiku zhu xian sadar akan suasana hatiku.
"Apa kau marah?".
"Oh.."
"Kenapa espresimu gitu?".
Aku sadar dgn sikapku "aissshhh,,, apa yg aku lakukan di depan bosku". Ujarku dalam hati "ti,,,tidak aku tidak marah". Aku langsung menampiknya.
"Syukurlah... Aku kira kau akan marah dn berhenti dgn sikapku". Ucap zhu xian menatapku seduh.
Aku langsung mengalihkan pandanganku agar tak terbawa"aaisshh,, kenapa bos zhu xian menatapku begitu".
"Kenapa?".
"Ahh... Tidak!".ucap ku seolah tak tau apa².
"Y udah..  Mari minum".
Aku dan zhu xian pun minum dari segelas minuman berakohol, sampai entah berapa gelas yg telah kami minum.

Setalah beberapa gelas kami minum. Zhu xian akhirnya mabuk, tapi aku tak sedikit pun mabuk saat ini. Memeng aku kuat soal minum begini. Aku baru tau bos ku yg berbicara dan keren ini jika mabuk begini. Melihat kondisi zhu xian tak memungkinkan pulang sendiri, aku memutuskan untuk mengantarnya.
"Bos,, mari kita pergi". Ucapku dan membopongnya keluar bar.

Sampainya di apartemen zhu xian. Ya bos ku ini tinggal di apartemen, kayaknya dia g mau terepot ngebersiin rumah. Aku pun mengambil key caranya di saku kemejanya dan membuka apartemennya. Di dalam aku merebahkan bos ku di kasurnya.
"Kita dah sampai dan bos selamat istirahat". Ucap ku setelah membaringkannya. "Kau gitu saya pergi". Saat ingin bangkit dri tempat tidur zhu xian menahanku.
"Jangan pergi". Ucapnya sambil mata masih tertutup."pasti ini efek mabuk,, dasar!" ucapku dalam hati dan bru saha melepas tanganku dri genggamannya.
"Jangan pergi". Ucap zhu xian sekali lagi"selama ini,, ak..aku sudah menahannya dan ter,,terus menyangkalnya tapi tak bisa". Aku tak  paham dengan apa yg di bicarakan bosku."ke jadian tadi aku tak menyesal,,, itu yg aku harapkan. Aku sudah memperhatikan dan menyukaimu sejak pertama". Racau zhu xian. Aku terkejut dgn perkataan zhu xian yg terahir.
"Bos!" sru ku menatap.
Zhu xian menatap ku dan menyentuh sebelah pipiku" hyunwoo,, apa kau mau jadi kekasihku?". Ucap zhu xian dgn nada lembut dan romantis.

Aku tak bisa bicara apa di suasana seperti ini. Zhu xian mengatakan wajah ku mendekatinya. Wajah kami berdekatan dan zhu xian mendaratkan ciuman lembut di bibirku.

Entah apa yg merasuki ku, aku membalas ciumannya dan kami berciuman dgn hotnya.

.
.-----------------------------------------------

My boss my lifeWhere stories live. Discover now