4. Other Perspective

3.3K 406 55
                                    


sedih-sedihnya belom 😂
Happu reading!💚







.








Oh jadi ini rupa orang sombong itu?

Tapi kuakui dia ganteng.

Jadi, sombong-pun tidak masalah.

Aku membungkukkan badan beberapa derajat harus sopan terhadap orang yang lebih tua. Dan sejujurnya aku ingin meminta maaf sudah sok kenal, tapi tidak berani.

"Jaem Jaemin turun yuk kasian yang di bawah... K-kak Jaehyun duluan ya??" Aku sendiri tidak mengerti kenapa segrogi ini di depan kak Jaehyun.

"Oh oke." Kak Jaehyun mengangguk, kemudian menutup kepalanya dengan topi dari hoodienya. "Maaf ya hari ini saya kurang sehat."

Aku paham, melihat warna kulitnya saja aku sudah paham kalau dia sedang sakit. Aku perlahan meninggalkannya dan kak Jaehyun masih bersandar dengan tangan yang menopang ke tembok.

"Yaudah ayo, bang Jeffrey masuk kamar aja sana jangan ganjen ke cewek-cewek." Jaemin dengan macbook dan kabel-kabelnya berjalan di depanku.

"Gak usah ganjen, gue diem aja juga pada naksir."

Tawaku menggelegar, sedangkan Jaemin berpura-pura muntah sambil menuruni tangga.

"Jaemin, kakak kamu lucu."

"Hati-hati tangganya."

"Iya, kalian beda berapa tahun?"

"Tiga," jawab Jaemin singkat. Mungkin dia sedang fokus karena membawa macbook turun tangga. Kalau jatuh ya nyesek.

"Maaf ga ada makanan ya, kalo mau pesen aja." Jaemin meletakkan macbook di atas meja.

Aku memandangi Jaemin yang sibuk mengurusi benda itu. Ekspresinya berbeda dari biasanya, mungkin ada sesuatu yang mengganggu?

"Gausah lah mahal," sahut Heejin, akupun setuju.

"Lah ditawarin!" Sahut Jeno.

"Sok kaya lo" Jeno yang tidak didukung pacarnya sendiri akhirnya menutup mulut.

"Gini gini dengerin gue" Haechan menengahi. "Udah sih terima aja, duit Jaemin kan banyak apalagi ada Anna waaah gue jamin beli apa aja boleh gak usah pikirin soal duit deh," Haechan memberi kode kepadaku dan Heejin, sedangkan Jaemin tertawa kecil.

Tapi perempuan selalu menang kalau berargumen dengan laki-laki. Sudah untung diberi tempat untuk kerja kelompok, masih aja minta makanan hhh.

"Woy udahlah kerjain tugas aja gak usah minta makan macem-macem!" Omel papi Renjun.

"Yaudah kalo gak mau pesen, disini ada yang bisa masak kok." Jaemin berdiri dan berjalan ke arah dapur, kemudian berteriak memanggil kak Jaehyun.

Eh bentar. Kak Jaehyun bisa masak?! Serius?! Sejago kak Taeyong nggak, ya? Kenapa aku jadi penasaran untuk mencicipi makanan yang dia buat?

"Orangnya udah setuju buat masakin, yaudah nih kerjain tugasnya." Suruh Jaemin sambil melepaskan kaus kakinya setelah kembali dari dapur.

"Jangan gue lagi dong yang ngerjain anjir, gantian! Lo lo pada mau enaknya doang bangsat" Protes Heejin.

"Yaudah sini elah tinggal bilang." Renjun duduk menyempil diantara aku dan Heejin, kemudian Jaemin ikut membantu sehinggal aku dan Heejin harus pindah tempat.

[✔] Me After You »jjhWhere stories live. Discover now