14. Strongness

2K 266 19
                                    








Aku marah seperti itu bukan berarti menuduh Jaemin mengambil handphone kak Jaehyun, aku hanya merasa terhalangi, entah oleh apa.

Jaemin bisa mengatakan yang sejujurnya sejak hari pertama dia membawa handphone kak Jaehyun. Setidaknya aku tidak serindu ini dan menunggu lebih sabar.

Selesai kelas pertama, aku, Lia dan Eunbin pergi ke kantin. Tiga lainnya sedang menemani Siyeon ke dekanat untuk bertemu ketua BEM.

Kebetulan kami tidak mempunyai jadwal lagi setelahnya, jadi mungkin langsung pulang. Aku juga tidak tahu apakah kak Jaehyun sedang melakukan terapi, atau berangkat kuliah? Atau mungkin sedang di rumah?

Kuharap dia selalu di kelilingi orang baik. Bukannya meragukan kak Chaeyeon, tapi karena pacarnya ada disini, satu kampus denganku jadi terkadang aku memperhatikannya. Dia tertawa dan sering berjalan bersama teman laki-lakinya yang lain.

Sebentar lagi mereka akan wisuda. Aku tidak akan datang ke wisuda kak Jaehyun di Hanyang nanti. Dia sempat menyuruhku ikut, namun aku menolak.

"Ssst sst kak Chaey tuh" Siyeon yang sudah kembali menyenggol lenganku dan menunjuk kak Chaeyeon dengan dagunya.

Aku mencari perempuan itu, kemudian melihatnya dan mata kami beradu. Kak Chaeyeon masuk ke kantin tanpa mengalihkan pandangannya dariku.

"Anjir liat liatan" sahut Eunbin dan kulepas pandangan tadi kemudian lanjut memakan roti yang kubeli.

Siyeon mengatakan kalau kak Chaeyeon, kak Rosè, dan kak Eunha memperhatikan kami terus-menerus.

"Daripada gini mending ngomong aja langsung, mau gak? Gue males cari masalah sama kating."

"Ngomong apa?" Tanya Shuhua. Aku terdiam, salahku bertanya seenaknya tentang kak Jaehyun sehingga berakhir seperti ini.

"Ya mau dilurusin engga" jawab Siyeon. "Ga enak anjing diliatin gitu terus."

"Yaudah." Aku menjawab, kemudian lima pasang mata mengarah kepadaku. "Apa deh kok ngeliatin?"

"Lo mau ngomong sama kak Chaeyeon?" Eunbin menaikan alisnya, aku mengangguk menyetuju apa kata Siyeon agar tidak menjadi masalah serius.

Siyeon lebih dulu menghampiri kelompok kak Chaeyeon, kemudian diikuti olehku. Sisanya tetap di tempat karena mereka memang tidak punya urusan.

"Apa?" Tanya kak Rosè dengan ekspresi datar di wajahnya.

"Mau ngomong sama kak Chaeyeon," kataku. Kak Chaeyeon menghembuskan napas kemudian memandang kami berdua jengkel.

"Ngomong mulu gak kelar kelar perasaan?" Kak Eunha berdiri dan mengajak kak Rosè pergi dari tempat mereka duduk.

Siyeon menepuk bahuku sebelum kembali bergabung dengan yang lain.

"Kayaknya jangan ngomong disini deh kak."

"Terus dimana?" Kak Chaeyeon mulai terlihat kesal, dia berdiri dan mengikutiku ke perpustakaan yang tidak jauh.

Kami duduk berhadapan, lebih dekat karena mejanya tidak selebar meja kantin.

"Mau nanya apa lagi sih?"

"Hari ini kak Jaehyun ke rumah sakit nggak?"

Dia mengerutkan keningnya. "Ya nggak tau. Kan udah pernah gue bilang, jangan bawa bawa Jaehyun lagi."

"Kenapa?"

Perempuan dengan wajah sempurna ini terdiam tanpa memandangku.

"Ya gamau aja," jawabnya singkat.

[✔] Me After You »jjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang