13

1.8K 234 12
                                    

Felix dan jisung menutup telinganya dan menahan bau alkohol yg menyebar didalam tempat hiburan malam itu. Mereka mencari hyunjin yg mereka dapati infonya jika hyunjin sedang berada disana.

Jisung mengedarkan pandangannya. Disana ia melihat hyunjin yg sudah mabuk dengan gelas ditangannya.

Dengan cepat jisung menarik Felix kearah hyunjin. Setelah sampai disana jisung menggebrak meja kasar membuat semua orang disana termasuk beberapa teman hyunjin memperhatikan jisung dan Felix.

"Dimana Seungmin?"

Hyunjin menatap kedua orang yg ada dihadapannya itu bergantian lalu tertawa sinis kearah keduanya.

"Memangnya aku ini pembantunya yg selalu ada disampingnya?"

"Tapi-"

Felix menahan jisung yg sudah siap ingin melayangkan pertanyaan lagi pada hyunjin.

"Udah ya sung, mending kita cari Seungmin ditempat lain."

Jisung dan Felix berjalan keluar dari bar itu meninggalkan hyunjin yg tersenyum miring kearah mereka.

"Felix, jisung"

Tangan Felix ditahan oleh seseorang membuat keduanya membalik tubuh mereka dan mendapati Minho berdiri disana.

"Biar kakak antar"

"Baiklah"

Akhirnya Felix dan jisung ikut kedalam mobil Minho mengelilingi kota yg sudah begitu gelap karena jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Felix sudah sampai beberapa kali tidak fokus karena menahan kantuk yg mendera. Sedangkan jisung terus-terusan menatap kearah luar jendela memperhatikan setiap jalanan yg mobil mewah Minho lewati.

"Jisung apa kamu tidak lelah? Sebaiknya kalian pulang dulu. Besok kita akan kekantor polisi untuk melaporkan tentang hilangnya teman kalian"

"Tapi, bagaiman? Aku tidak tau harus bagaimana. Ibunya Seungmin pasti sangat khawatir sekarang. Aku harus menemukannya kak"

Minho menepikan mobilnya kejalan yg sudah sepi dari lalu lalang kendaraan. Ia melihat kekaca, dibelakang sana Felix sudah tertidur dengan pulas.

Sedangkan jisung yg duduk disebelah Minho memperhatikan nya sambil memasang ekspresi bertanya.

"Kenapa kita berhenti disini kak?"

"Jisung, lihat Felix. Kalian berdua pasti lelah. Kalian harus istirahat"

Jisung menundukkan kepalanya meremat kuat ujung bajunya.

"Maafkan aku yg sudah merepotkan kak"

Minho menghembuskan nafasnya halus lalu dengan cepat ia merubah ekspresi wajahnya menyunggingkan sebuah senyuman yg mungkin bisa melupakan hati pria tupai yg ada dihadapannya.

"Sama sekali tidak merepotkan ku. Aku senang bisa menolong adikku dan teman-teman nya. Tapi yg aku tidak habis pikir. Kenapa kalian mencari hyunjin? Apa hyunjin kekasih sahabat kalian?"

Jisung mengangkat kepalanya menatap wajah Minho dengan serius.

"Yg jelas mereka tidak berada dalam hubungan romansa apapun. Hanya saja, hanya saja aku. Aku tidak bisa memberi tau kakak tentang ini."

Minho tersenyum lalu menepuk pelan kepala jisung.

"Tidak apa-apa. Ayo aku antar pulang, kalian harus istirahat malam ini. Besok akan kakak bantu mencari lagi"

"Te-terimakasih kak"

Minho kembali menginjak gasnya melaju ditengah jalanan yg sudah sepi dari hiruk pikuk.

🐶🐶🐶

Didalam kamar yg hanya ditemani dengan sebuah lampu temaram Seungmin terus-terusan mencoba untuk membuka jendela ataupun pintu yg ada disana agar ia bisa meloloskan diri dengan segera.

Kretek

Jendela yg sedang dibuka oleh Seungmin sudah sedikit terbuka dan membuat dirinya semakin bersemangat untuk segera keluar dari sana.

Srek

Rambut Seungmin tiba-tiba saja ditarik kaerah belakang membuat jeritan kesakitan keluar dari bibirnya.

"Mau kabur kemana?"

Aroma alkohol yg keluar dari hembusan nafas dari orang yg ada dihadapannya itu membuat si manis mual.

Perlahan Seungmin mundur selangkah demi selangkah hingga cahaya lampu itu bisa membuat nya melihat dengan jelas wajah hyunjin yg memerah dengan baju yg berantakan.

"Hyunjin, aku mohon lepaskan aku"

"Apa? Lepaskan?"

Hyunjin semakin melangkah maju mendekat kearah seungmin yg sudah sangat ketakutan. Senyum miring terpatri jelas dibibir sintal pria yg ada dihadapan seungmin itu.

Tidak ada jalan lain, Seungmin harus berani melawan dan kabur sekarang juga.

Dengan cepat Seungmin berlari ke sisi kanan hyunjin. Tapi Seungmin salah, karena sekarang tangannya sudah dicengkeram erat oleh hyunjin dengan suara gigi yg sudah menggertak keras dari mulutnya.

"Sialan"

Plak

Satu tamparan melayang kepipi Seungmin membuat Seungmin dengan refleks memegang pipinya yg memerah akibat tamparan yg diberikan hyunjin.

Bruk

Hyunjin menendang perut Seungmin membuat si manis tersungkur memegang perut dengan kedua tangannya.

Hyunjin menarik paksa Seungmin untuk berdiri.

Dengan paksa hyunjin melumat bibir Seungmin yg tentu saja ditolak oleh si manis. Seungmin terus mendorong hyunjin agar menjauh dari tubuhnya.

Hyunjin yg tidak terima pun menggigit bibir Seungmin hingga berdarah. Seungmin mendesis pelan ketika merasakan nyeri dibibirnya dan ada rasa anyir yg sudah berkumpul didalam mulutnya.

Seungmin menangis dengan mulut yg masih dibungkam paksa oleh bibir hyunjin. Semakin Seungmin mencoba untuk melepaskan diri hyunjin semakin berlaku kasar padanya.

Hyunjin menyudahi ciumannya. Dari bibir si manis mengalir Saliva bercampur darah dengan kedua matanya yg berlinangan air mata.

Setelah melihat lawannya yg tak berdaya hyunjin semakin merasa bangga dan libidonya semakin meningkat sempurna.

Hyunjin kembali menyeret Seungmin menghempaskan tubuh gemetar Seungmin keatas kasur.

"Dari pada ibu mu mencoba menggoda ayahku. Kenapa ibumu tidak menjualmu saja Kim? Aku bisa membeli berapapun harga tubuhmu ini. Dan tolong jangan usik rumah tangga orang tuaku sialan!"

Hyunjin menampar keras wajah Seungmin yg membuat isakan keluar dari mulutnya dan tubuh si manis makin bergetar hebat.

"Ssstt jangan menangis Kim, aku tidak akan menyakitimu. Aku akan mengajakmu bersenang-senang malam ini"

"Aku mohon jangan"

"Cukup ikuti saja permainanku"








Akhirnya aku up book ini lagi😂 terimakasih untuk yg masih mau baca book ini. Jangan lupa vote dan komennya. Maaf kalau banyak typo💕💕💕

U [HYUNMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang