37

1.1K 154 11
                                    

Seungmin membuka matanya perlahan membiasakan cahaya yg masuk ke indera penglihatan nya.

Matanya beralih pada genggaman erat ditangannya menyadari jika ada seseorang yg mungkin saja semalaman memegangi tangannya dengan erat.

Tangan sebelah kanan Seungmin terangkat untuk membelai sayang rambut pria yg kini menaruh kepalanya diatas tempat tidur Seungmin dengan dengkuran halus terdengar dari mulutnya.

Mata Minho mulai terbuka perlahan ketika ia merasakan sentuhan halus dikepalanya.

"Seungmin?"

Minho langsung membenarkan posisinya menatap si manis penuh khawatir tidak memperdulikan matanya yg masih mengantuk akibat terjaga semalaman.

"Kak Minho, luka kakak?"

Tangan Seungmin membelai wajah Minho yg lebam akibat pukulan ayahnya semalam.

Minho menggenggam tangan Seungmin yg ada diwajahnya sambil sesekali menciumi punggung tangan mungil milik tunangannya.

"Bagaimana keadaanmu? Apa kamu baik-baik saja?"

Seungmin menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Minho.

"Apa dia juga baik-baik saja?"

Seungmin menatap tangan Minho yg satunya yg sedang mengelus perutnya lembut.

"Aku bantu kakak membersihkan lukanya ya?"

Baru saja Seungmin ingin turun dari atas ranjang tapi pergerakannya sudah dihentikan oleh Minho yg menggelengkan kepalanya ribut tidak membiarkan Seungmin untuk kemana-mana.

"Kamu istirahat disini. Biar kakak yg mengambil kotak p3k nya ya?"

Minho langsung berdiri dan keluar dari kamar Seungmin terburu-buru ia tidak ingin meninggalkan Seungmin sendirian.

Toktoktok

Seungmin mengalihkan atensinya kearah pintu yg sudah terdapat Minhyun berdiri disana dengan membawa sebuah nampan.

"Kakak membawakan mu bubur, ibu membuatkannya untukmu. Ayah tadi pagi harus terbang ke Australia untuk pertemuan bisnisnya. Ibu sedang membantu Minho mencari kotak p3k dan hyunjin sedang berada dirumahnya kekasihnya sekarang. Kamu jangan mengkhawatirkan apapun. Jaga kesehatan mu dan juga keponakan kakak"

Minhyun tersenyum kearah seungmin. Si manis matanya sudah berkaca-kaca dan langsung memeluk leher sang kakak.

"Kak Minhyun"

Minhyun meletakkan nampannya dengan hati-hati lalu ia menepuk-nepuk pundak sang adik agar adik bungsunya itu tenang.

"Tenang Minnie, kakak akan selalu melindungi mu."

Suzy yg baru masuk bersama Minho pun memandang kedua anaknya dengan rasa penuh bersalah. Perlahan ia jalan mendekat kearah seungmin mengelus pundak sempit milik sang anak.

"Seungmin sayang?"

Seungmin melepaskan pelukannya dari tubuh sang kakak dan langsung memeluk tubuh ibunya dengan terisak.

"Ibu tidak akan marah pada seungmin. Jangan menangis lagi sayang. Ibu sangat menyayangimu"

Seungmin semakin mengeratkan pelukannya ditubuh sang ibu. Sedangkan Minhyun menepuk pundak Minho berterima kasih karena sudah rela berkorban demi adik manisnya.

"Tolong jagalan Seungmin untuk kami. Karena aku mempercayakan Seungmin padamu"

"Akan aku pastikan Seungmin selalu aman dan bahagia bersama ku"

Suzy melepaskan pelukannya dari si manis. menghapus jejak air mata yg masih mengalir dipipi berisi milik sang anak.

"Jangan menangis lagi ya sayang. Ingat, sekarang Minnie punya bayi disini. Ibu akan menjaga Minnie dan juga memberikan makanan yg sangat lezat untuk Minnie"

Seungmin menganggukkan kepalanya lucu.

"Bu, maafkan Seungmin"

"Jangan meminta maaf lagi sayang, kamu tidak bersalah. Ini semua anugerah dari Tuhan untuk kita semua. Ibu sangat menyayangimu"

"Seungmin juga sangat menyayangi ibu,ayah, dan kak Minhyun"

🐶🐶🐶

"Masih tidak bisa tidur?"

Tanya si pemuda yg mirip dengan quokka sambil membawa segelas coklat hangat ditangannya.

Yg ditanya hanya menganggukkan kepalanya dengan pandangan yg tidak pernah lepas dari jendela kamar apartemen milik jisung.

"Aku masih memikirkan bagaimana keadaan Seungmin. Aku ingin menemuinya dan melihat apa dia baik-baik saja"

Jisung tersenyum lalu menaruh gelas coklat hangat itu diatas nakas disamping tempat tidur.

"Seungmin akan baik-baik saja hyunjin. Ada keluargamu dan kak Minho yg menjaganya disana. Lebih baik kamu disini dulu untuk meredam situasi yg sedikit memanas semalam."

Hyunjin mengusap wajahnya kasar sambil beberapa kali menghela nafasnya berat.

"Seharusnya aku yg memberitahu mereka jika Seungmin sedang hamil dan itu oleh perbuatanku"

Mata jisung membulat ketika mendengar ucapan hyunjin barusan.

"A-apa yg baru saja kamu katakan?"

"Anak yg ada didalam perut Seungmin itu anakku, bukan anak Minho. Kamu masih ingat kesalahan yg pernah aku perbuat pada Seungmin waktu itu. Dan itu berlanjut sampai aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri dan membuat Seungmin harus mengandung anak kami"

Tangan jisung gemetar hebat. Apa cuma dia yg tidak tau ini semua?

"A-apa kak Minho dan Felix tau tentang ini semua?"

"Iya mereka tau. Bahkan kak Minhyun tau tentang kebenaran nya. Tapi mereka semua mencoba untuk menutupinya dan berdalih untuk kebaikan Seungmin dan nama baik keluarga cih"

"Jadi kak Minho ingin bertanggung jawab pada Seungmin?"

Jisung menatap hyunjin yg juga menatapnya balik.

"Aku tidak tau rencana apa yg sedang disusun oleh Minho sekarang"

"Hwang dengarkan aku. Dari tatapan dan juga perhatian yg diberikan kak Minho pada Seungmin semalam sudah memperjelas semuanya. Kak Minho menyayangi dan mencintai Seungmin dengan tulus"

Hyunjin mengepalkan tangannya karena merasa emosinya semakin memuncak.

"Aku juga mencintai Seungmin dengan tulus dan aku ingin bertanggung jawab pada bayi yg ada diperut Seungmin"

"Coba untuk jangan egois hyunjin. Mungkin semua orang yg tau tentang keadaan ini benar. Mereka tidak ingin menghancurkan hati semua orang. Aku sarankan untuk biarkan Seungmin bahagia bersama kak Minho"

Jisung meninggalkan hyunjin didalam kamarnya menutup pintu rapat-rapat. Jisung menghela nafasnya berat. Mungkin ia juga harus belajar merelakan Minho untuk menjaga sahabatnya mulai dari sekarang.








Siap-siap yaaaa bakal ada yg baru~ jangan lupa vote dan komennya 💕

U [HYUNMIN]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin