🌹La Vie En Rose - 6

10 2 1
                                    

"Gemerlap menghiasi mawar merah yang tersembunyi di dalam kaca. Terlalu indah dipandang, sampai aku lupa bahwa mawarnya akan layu, tak lama lagi."

🌹LA VIE EN ROSE🌹

Kiara datang ke sekolah lebih awal hari itu. Langkahnya santai, menikmati alunan lagu yang keluar dari ponsel dan mengalir ke telinganya melalui earphone. Mata gadis itu terpejam, membuatnya menjadi sasaran empuk Celline yang memeluknya dari belakang secara tiba-tiba.

"WOOO!" seru Celline sambil menarik earphone Kiara sehingga cewek itu tertarik ke belakang.

"APA SIH AH GANGGU AJA!" Kiara balas berseru. "TAU NGGAK ITU LAGU BAGUS, KAMU PERUSAK SUASANA AJA, DEH!"

Celline menyengir, kemudian berjalan riang di samping Kiara. Sementara Kiara, gadis itu merenggut kesal. Mood cewek itu sudah turun semenjak lagu favoritnya terpotong teriakan maut Celline.

"Eh, Ki, ntar kamu ada belajar bareng Ariel?"

"Ngapain nanya, sih?" tanya Kiara balik. "Ada, sekarang hari Jumat, kan?"

"Iya," sahut Celline. "Yahh, aku padahal mau ke toko buku, nggak ada yang nemenin, dong."

"Nggak usah pasang wajah sok imut gitu, najis tau nggak sih," ucap Kiara sambil mengusap wajah Celline. Membuat cewek itu merenggut kesal.

Mereka berdua sampai di depan kelas, kemudian duduk di bangku masing-masing. Kiara lanjut mendengarkan lagu, sementara Celline merebahkan kepalanya. Katanya, mengantuk.

Tapi, belum sampai kepala Celline menyentuh meja, gadis itu terlonjak. Membuat Kiara di sebelahnya ikut terkejut.

"Apaan sih, Cell?! Bisa nggak, berhenti bikin aku kaget? Aku bisa punya sakit jantung tau!"

"Ki, kamu tau nggak tentang pacarnya Ariel?" tanya Celline tanpa menggubris Kiara. "Aku kemarin liat dia jalan ke SMA nun jauh di sana, pacarnya di mana sekolah sih?"

"Mana aku tau!" ucap Kiara melotot. "Ariel nggak pernah cerita tentang pacarnya. Lagian, buat apa juga aku tau."

"Tapi aku tau, sih. Niatnya ngasi tau kamu, tapi, kayaknya kamu nggak minat deh."

Kiara menatap Celline lekat, sementara cewek itu berpura-pura tidak menggubris Kiara. Walau sedetik kemudian, dia balik menatap Kiara. "Apa?"

"Tau, ah! Bodo amat!"

Celline tergelak. "Lagian, gengsi amat, sih! Mau tau apa nggak, nih?"

Kiara bergeming, enggan menjawab, karena ia tahu Celline sedang menggodanya.

"Kalau nggak salah, namanya Reisha. Cantik parah, mukanya adem banget! Tapi aku liat dia lagi ada masalah, mukanya pucat terus matanya redup kayak mati segan hidup tak mau gitu. Cocok sih sama Ariel, cuma aku perkirakan mereka lagi ada masalah."

"Ya terosss hubungannya sama aku apaaa?" tanya Kiara sewot. "Nggak penting buatku untuk tau!'

"Halahhh!" seru Celline, membuat Kiara menatapnya heran. "Udahlah, percaya sama aku, kamu bakal perlu banget informasi ini! Demi kamu, Ariel, dan pacarnya itu si Ressiya!"

"Reisha, bukan sih?" tanya Kiara. "Nyebut namanya aja salah, gimana aku mau percaya analisismu? Ah udah, ah! Kamu mah, ngaco terus!"

Celline menghela napas, kemudian menatap serius sahabatnya yang sedang terpejam. "Ki, aku nggak bohong. Aku merasa kamu bakal ada di antara mereka, dan aku yakin, kamu bahkan udah ada di antara mereka. Cuma kamu belum sadar."

Kiara berusaha menulikan telinganya dari ocehan Celline. Sekuat apapun ia menyangkal perkataan ngawur dari Celline, ia tak bisa mengelak bahwa sahabatnya itu selalu berkata benar. Tidak mengerti berkat apa yang dimiliki sahabatnya, tapi kata-kata Celline selalu benar sampai-sampai Kiara hampir selalu memercayainya.

Dan sekarang, ia dilema sendiri. Apa maksudnya ia sudah ada di antara mereka?

🌹LA VIE EN ROSE🌹

a/n : akhirnya apdet -teteh kiara

Iya guys lagi COVID-19, aing gabut kalo belajar terus.. :)

La Vie En RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang