20 : Mati?

3K 257 19
                                    

Kenapa di saat ingin pergi dan menjauh ada saja hambatan? Terutama kamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kenapa di saat ingin pergi dan menjauh ada saja hambatan? Terutama kamu.
-Hyera Keyla

Pernah merasakan rindu? Dia jahat, asal kau tahu, terus menyiksa tanpa tahu artinya membalas, terkadang harusnya setiap insan berfikir bahwa rindu adalah cara Tuhan untuk memanggil kita.

Memanggil karena Tuhan memang
menginginkanmu untuk senantiasa berdo'a akan kehadiran sosok dia.

Pernah tidak kalian menempati posisi yang sama, sepertinya memang rindu adalah tahap kita untuk mendekatkan diri dan berserah diri dengan perasaan ini mengikhlaskan semuanya pada semestinya.

Suara decitan jarum jam terus terdengar, menit berlalu dengan cepat tatkala mata itu mulai diserang kantuk, Hyera Mencoba membuka matanya saat pria tinggi itu belum juga pulang dari 3 jam yang lalu.

Matanya sekilas melirik ke arah jam dinding di atas sana, hampir tengah malam dan suaminya masih berkeliaran di luar sana, Hyera masih risau saat dia mengingat bahwa hari ini diperkirakan akan terjadi hujan lebat.

Dan terbukti saat suara gemuruh terus bersahutan keras, hati Hyera mendadak berdetak lebih cepat dari biasanya, rasanya begitu mencekam, seakan ada yang memanggil untuk cepat keluar.

Kakinya beranjak pergi menuju pintu depan, namun yang dia dapat adalah pria berjubah hitam di depan gang rumahnya, seakan mencari dan melacak sesuatu dari bangunan itu, Hyera semakin ketakutan kala sang pria malah mendekati pintunya.

Ingatlah bahwa Apartemen Elvio tanpa gerbang besi dan penjagaan ketat, karena Apartemennya bukanlah Mansion V dan ini hanya tempat peristirahatan saja.

Hyera memundurkan langkahnya namun pintu depan Apartemen malah terkunci dengan sendirinya dan disaat yang sama pula, pria itu bercakap yang membuat mata Hyera makin membola.

"Hyera Keyla, telah meninggal pada pukul 23.30 KST. Karena tertabrak sebuah Mobil Hitam, dengan Nomor Kendaraan E345L, tempat di putaran gangnam, korea selatan."

Hyera bingung saat pria asing itu sembarang menyambutnya, bahwa dirinya telah tiada, namun semua kesalnya terganti oleh tangisan hebat saat dia melirik ke arah jalan di samping kiri apartemennya.

Bisa dilihat bahwa Elvio tengah berlari dan berakhir memangku seseorang wanita yang tak begitu asing di benak Hyera.

Gadis berlumur darah disana begitu mirip dengannya, Hyera melirik kearah pria itu, berkaca-kaca seakan meminta jawaban. Pria itu malah berdenyit heran.

"Sudah, jangan dipikirkan dia juga akan menyusul mu, bukankah calon istrinya mempunyai dendam besar kepada suamimu?" ucapan pria itu lagi-lagi membuat Hyera berdecak hebat dia menggeleng kepalanya sebagai penolakan.

"Ti-tidak... Ini pasti mimpikan?" Tanya Hyera lagi, masih ditempat yang sama
menatap di jauh sana Elvio yang menangis hebat memangku jasad dirinya sendiri.

Dear V ✓Where stories live. Discover now