2 - Tak Jodoh

9.2K 344 48
                                    

"Assalamualaikum, jangan lupa vote dan komennya yah, biar aku semangat UP, happy reading,"

"Assalamu'alaikum." seorang laki-laki paruh baya yang merupakan petugas kebersihan kampus masuk ke dalam ruangan dosen muda nan tampan bernama Zulfikar Wiratama.

"Wa'alaikum salam Pak, ada yang bisa saya bantu?"

"Oh ini pak Dosen. Ada titipan bucket bunga dari mahasiswi Fakultas Teknik ... Katanya buat Bapak." Pak Sugi memberikan sebuah bucket bunga dengan tulisan "semoga harimu menyenangkan padosgan."

"Oh, siapa ya Pak, namanya?"

"Saya kurang tahu Pak. Cuma dia cantik putih dan ada gingsul Nya, pokoknya top markotop dah." Pak Sugi mendeskripsikan wanita pemberi bunga itu dengan semangat juang 45.

"Wahh Bapak bisa aja. Yaudah kalo ketemu nanti bilangin makasih ya Pak! saya terima bunganya."

"Baik Pak, yaudah saya permisi ya."

"Iya silahkan!"

"Assalamu'alaikum." ucap Pak Sugi kemudian keluar dari ruangan Dosen.

"Wa'alaikum salam warohmatullah."

"Widihhhhh, beda ya perhatian Mahasiswi kalo ke Dosen ganteng mah." Andre menyiku bahu Zulfikar yang masih memandangi bucket bunga itu dengan penasaran.

"Apaan sih lu? biasa aja."

"Ngga Zul, selama gue ngajar di kampus ini belom pernah gue denger ceritanya Mahasiswi ngasih bunga ke Dosen. Apalagi lu hampir tiap hari dapet kiriman dari orang yang berbeda-beda pula." Jelas Andre, "sumpah ya, gue iri sama lu." Andre merengut menarik bucket yang di pegang Zulfikar lalu mencium harum semerbaknya.

"Iri apanya sih Ndre? ada-ada aja lu." Zulfikar beralih ke tempat duduknya semula lalu mulai mengetik papan keyboardnya.

"Oiya Zul acara minggu besok gimana?"

"Alhamdulillah sudah beres tinggal eksekusi aja."

"Penceramahnya siapa?"

"Ust. Hanan Attaki."

"Wihhhhhhh keren ni. Wajib dateng banget ini mah dan pasti bakalan rame banget guyss." Andre bersorak ria.

"Amiiinnn."

"Bagian acara siapa?" tanya Andre.

"Tika sama arifin."

"Terus untuk masalah lapangan siapa yang ngatur?"

"Ya lu lah sama Farhan."

"Gue mulu perasaan. Sekali-kali gitu gue bagian konsumsi kan gue bisa makan sepuasnya di pojokan," Pinta Andre, "oiya ngomong-ngomong kalo konsumsi siapa?"

"Nanya mulu lu, makanya ikut rapat, jadi panitia ko cuma muncul pas hari H doang."

"Yeee gitu aja sewot. Biasanya juga gue ikut. Kemaren kan gue nemenin bebeb Nina dulu shopping, bisa ngamuk dia kalo kemauannya ga di turutin."

Zulfikar hanya mendelik malas.

"Ehh siapa bro bagian konsumny? gue mau ngasih tau tempat catering yang enak tapi murah banget dan itu bisa jadi opsi buat makan siang jama'ah nanti Zul."

Zulfikar seketika menghentikan aktifitas mengetiknya lalu menarik panjang nafasnya. Andre yang melihat tingkah temannya mematung menunggu jawaban yang keluar dari mulut Zul

"Nurul." Jawab Zulfikar dengan datarnya.

Mendengar kata Nurul Andre langsung menutup mulutnya dengan sebelah tangannya "Upss .. sori bro, gue ga maksud."

Zulfikar mengambil sebuah buku pelajaran dan spidol yang ada di samping laptopnya "Yaudah, gue duluan ya. Ada kelas." Zulfikar berdiri dari kursinya lalu pergi meninggalkan Andre yang dengan rasa bersalahnya.

Sebenarnya Andre tidak bermaksud membuat mood Zulfikar pagi itu hancur gara-gara harus mengingat nama wanita yang saat ini masih ada di dalam hati zulfikar "NURUL AINI"

...Andre pov...


Nurul Aini adalah wanita cantik primadona desa, pasalnya selain cantik dia juga pintar dan sholehah, tak salah jika Zulfikar menyimpan rasa pada gadis itu semenjak mereka duduk di SMA.

Nurul sendiri mengetahui perasaan Zulfikar terhadapnya dari temannya yang bernama Nina, bagaimana tidak setiap pengajian berlangsung Zulfikar sering mencuri curi pandang pada Nurul.

Namun karena Nurul adalah putri dari seorang kyayi yang merupakan guru mengaji kami makanya Zulfikar tidak berani menyatakan cintanya pada Nurul, takut akan menyakiti perasaan Pak Kyayi, terlebih Pak Kyayi sangat menentang dengan kata 'pacaran' sehingga akhirnya Zulfikar memilih menunda sampai waktunya tiba, dia bilang padaku dia akan melamar Nurul kalo sudah lulus sarjana tekniknya. aku sebagai teman hanya mendukung niat baiknya itu.

Semua harapan dan impian Zulfikar pupus ketika Pak Kyayi memberitahu kami kalau dia akan menikahkan Putri bungsunya Nurul dengan laki-laki pilihannya, calon suami Nurul tak lain adalah anak dari sahabat Pak Kyai sendiri, namanya Luthfi Farhan.

Luthfi merupakan sarjana lulusan pendidikan Agama Islam yang saat ini sudah bekerja di Departemen Agama. Dan Ayahnya Luthfi adalah pemilik Pondok Pesantren.

Nurul yang waktu itu belum menyelesaikan pendidikannya di bidang Sastra dan Bahasa akhirnya menerima perjodohan itu dengan lapang dada, pasalnya dia adalah anak yang sangat patuh terhadap orang tuanya jadi apapun yang di perintahkan dia pasti akan menurutinya.

Nurul dan Luthfi akhirnya menikah , dan Zulfikar ... Jangan tanyakan keadaannya saat itu, dia bahkan tidak menghadiri acara pernikahan Nurul dan Luthfi, dia memilih pergi ke puncak gunung Pangrango bersama kawan-kawan fakultasnya.

Kasian memang , tapi bagaimana lagi, kalo bukan jodoh yaa mau bagaimana?.

Bukankah Allah sudah memutuskan sejak kita dalam kandungan siapa yang akan menjadi jodoh kita kelak? Lalu kenapa kita harus tidak terima jika waktu itu kita sudah sepakat dan taken kontrak dengan Allah perihal hal tersebut?.

Ikhlas dan tawakal hanya itu yang perlu kita lakukan, mungkin Allah sedang mempersiapkan yang terbaik di antara yang baik menurut hambanya, karena apa yang baik menurut hambanya belum tentu baik di mata Allah.

Percayalah! Skenario Allah jauh lebih indah dan lebih terstruktur dibandingkan skenario sutradara terbaik di dunia sekalipun.

Kita hanya perlu menjalaninya dengan ikhlas dan penuh tawakal.

Amanah & Cinta 💓 (END)Where stories live. Discover now