13. My Possesive Husband

24.7K 701 7
                                    


Happy Reading

Sebenarnya Aldo sangat cemas saat meninggalkan istrinya di rumah sakit walaupun adanya Diana mamanya Aldo dan juga dua orang bodyguard yang berjaga-jaga. Tetapi rasa khawatir itu terus saja menyelimuti dirinya.

Sepuluh menit ladi meeting akan diadakan tetapi didalam pikiran Aldo sekarang bukan lah isi meeting yang akan dibicarakannya nanti melainkan yang ada dalam pikiranmya hanyalah Naya dan Naya.

Mengusap wajahnya kasar saat Roby memasuki ruangan nya memberitahukan bahwa kliennya sudah datang.

"Lima menit lagi saya akan nyusul." ucap Aldo datar.

Baru saja Aldo berdiri dari kursi kebesaran nya tatkala merasakan hendphonenya yang bergetar di saku celana bahanya.

Senyuman Aldo begitu mengembang saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Hikss..Aldo..hiks Na-"

"Naya apa yang terjadi?"

"Na-Naya."

Setelahnya sambungan diputuskan sepihak oleh Istrinya. Jantung Aldo langaung berdegup cepat.

Meninggalakan kantornya setelah memberikan pesan kepada Roby untuk membatalkan acara metting kali ini.

Untung saja kantor dan rumah sakit tempat dirawatnya Naya tidak terlalu jauh hanya membutuhkan sekitar lima belas menit saja.

Sesampainya tepat di depan ruangan Naya, Aldo langsung membukanya.

Matanya terbelalak saat melihat Naya yang malah tertwa bersama teman-temanya.

"Aldo" membulatkan matanya saat melihat Aldo yang sudah berdiri tidak jauh dari ranjang nya dengan pakaian yang berantakan.

Mata elang itu menatap tajam pada Naya. Mengeram marah begitu ia dibohongi.

"Hehehe maafin Naya, tadi Naya main truth or dare. Jadi karna Naya milih dare Naya disuruh buat nelfon Aldo" memberikan cengiranya kepada Aldo tanmpa meras bersalah sedikitpun.

"Siapa.yang.nyuruh.kamu?" menatap nyalang semua teman Naya yang sedag duduk di samping ranjang istrinya.

"Aldo. Naya kan cuman main aja" ucapnya dengan lembut.

Teman-teman Naya hanya diam terutama Karen yang sudah menunduk takut. Mendengar suara Aldo saja sudah membuat Karen ingin segera pergi dari ruangan ini.

"AKU BILANG SIAPA YANG NYURUH KAMU?" melangkah semakin mendekati ranjang Naya dengan tangan yang sudah terkepal kuat.

"JAWAB!" bagai mana Aldo tidak marah. Ia di buat khawatir saat mendapat telfon dari Naya dan malah medengar istrinya itu menangis di telfon ditambah sesampainha disini ia malah dipermainka.

Pintu ruangan Naya terbuka, mendapati Diana memasuki ruanganya dengan menenteng satu buah kresek yang berisi tiga buah kotak susu. Pandanganya beralih melihat anaknya itu sudah pulanh dari kantor begitu cepat.

"Sa-saya" ucapnya dengan pelan. Karen bersuara takkala mendengar Aldo yang begitu murka dibuatnya.

Tamat sudah hidup karen. Ia hanya bermain saja dan mengapa Aldo bisa semarah ini.

My Possesive HusbandWhere stories live. Discover now