Kenalkan ..aku Veer. Aku adalah fans mereka. Aku mendukung mereka. Tapi...bolehkah aku sedikit egois untuk sekedar memenuhi harapan orang tua yang telah melahirkan mereka ???
Hanya halu ku saja... Melihat keadaan mereka yang bikin aku selalu ingin b...
Saint duduk kembali di tepi ranjang. Memainkan jari-jarinya dengan gelisah.
' Benarkah Perth akan datang malam ini?' tanya Saint dalam hatinya.
***********
Perth masih bersandar di dinding rumah pohonnya. Suasana hatinya semakin tidak menentu setelah melihat adegan tadi. Perth berusaha menenangkan hatinya dengan menarik nafas dalam-dalam.
Tiba-tiba sudut matanya menangkap gerakan di bawah sana. Segera kepalanya menoleh ke bawah dan dilihatnya mobil sewaannya tengah meluncur menuruni bukit.
'Apa-apaan ini ? Mereka pulang? Bukannya Veer yang bilang ada yang mau dibicarakan denganku?' tanya Perth tidak mengerti.
Namun sudut matanya kembali menangkap gerakan di villanya. Perth memicingkan matanya.
'Phi Saint?' desisnya.
Setengah berlari Perth meraih teropongnya dan memastikan apakah benar Phi Saint yang dilihatnya.
Deg ! Perth terbelalak melihat Saint yang sedang bersandar di jendela kaca, menatap ke luar kaca.
Perth menatap Saint lekat-lekat melalui teropongnya. Ada perasaan berdesir di dadanya melihat Saint di sana.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
'Tapi...kenapa Veer pulang? Bukankah dia yang mau ketemu denganku? T-tapi kenapa malah Phi Saint yang di sana?' hati Perth bertanya-tanya antara bingung dan sedikit senang.
Tring ! sebuah pesan masuk mengalihkan perhatian Perth dari Saint. Perth membuka hapenya.
' Dari Veer.... ' desisnya.
' Foto?!?! '
Perth men-zoom layar hapenya. Diamatinya foto tersebut yang sukses membuat matanya membola.
" Surat Cerai? " pekik Perth tertahan.
Dilihatnya sekali lagi foto tersebut dan dibacanya rangkaian kalimat yang tertera di sana. Tidak percaya Perth membacanya berkali-kali.
Perth POV
Aku masih belum percaya dengan apa yang kulihat. Aku membacanya berkali-kali memastikan penglihatanku tidak salah.
'Tertanggal hari ini? Itu berarti kertas yang tadi sempat dilempar Phi Saint adalah surat cerai ini??? ' Perth teringat rangkaian kejadian yang sempat dilihatnya tadi.
Aku menatap Phi Saint dari kejauhan. Terlintas kembali di otakku peristiwa tadi. Aku mencoba menafsirkan apa saja yang telah terjadi di sana.
Tadi saat Veer memberikan kertas itu, Phi Saint membukanya, lalu melemparnya ke lantai.
