18. kencan yuks

610 69 32
                                    

Bangsat baru ngeh kalo Yudi itu ya yang tadi malam bang Sat tabrak. Dan kini bang Sat kepoin tempat tinggal Yudi, bangsat gak enak nyelakain teman anaknya dan bang Sat berinisiatip untuk minta maaf sekaligus tolak balak. Takut Yudi sumpah yang macem macem lagi, kejadian semalam udah berhasil bikin mobilnya berenang bebas di empang.

....

Paginya

Bang Sat dengan keren nya makai moge buat pergi menemui Yudi. Bang Sat belum sempet beli mobil baru jadi bang Sat pake seadanya aja.

Brumm...

Suara gahar motor moge berhenti didepan kosan yang reot itu. Maklum kosan biasanya bayar satu bulan paling murah 500 rebu ini Yudi hanya bayar 50 ribu, lihat berapa selisih angka yang dahsyat itu. Dan jangan bayangkan keadaannya tempatnya.

"Gila ini anak sosialita banget" Guman bang Sat ngelihat kosan reot itu berbanding terbalik dengan kehidupan di sosmed Yudi yang glamour.

Tok

Tok

Tok

Bang Sat ngetuk pintu.

" Gak ada orang, pergi aja !!"Teriak Yudi dari dalam. Maklum Yudi lagi halu, dia demam karena lukanya tambah membengkak dan dirinya lagi masa manastisi.

"Gila, dasar bocah!!!" Bang Sat kesal dan hendak mendobrak pintu itu. Tapi gk usah capek capek bang Sat, pintunya diketuk sekali lagi juga roboh.

" Jangan gedor gedor nanti rusak, aku gak mampu ganti" Gerutu Yudi yang akhirnya membuka pintu dan keluar.

Wajah pucat itu, seakan minta pertolongan. Bang Sat tiba tiba haru dan sangat berdosa melihat orang yang dikatakannya bocah itu tak berdaya didepannya.

Srrrttt..

Brughhhh

Tanpa mereka mengobrol dan bang Sat belum sempat meminta maaf Yudi keburu pingsan.

Wah, Yudi main halus nyatanya. Buru buru bang Sat bawa Yudi ke puskesmas. Kali ini Yudi dibawa dengan motor gede itu. Gak perlu khawatir, Yudi kecil jadi mudah buat dibawa didepan. Yang penting cepat sampe puskesmas.

Sesampai dipuakesmas Yudi mendapat perawatan, dan mengharuskan luka itu dibelah dan dibersihkan darah bekunya yang membuat infeksi. Perlu waktu lama Yudi akhirnya bisa dipindahkan diruang rawat.

.......

"Sial, kenapa aku disini?" Gerutu Yudi yang membuat bang Sat kini menghampiri Yudi. Yudi kesal dia tahu berapa duit harus dikeluarkan bila rawat inap yang sekelas vvip.

"Kamu sakit. Ya jelas harus dirawat"Bang Sat bingung dengan apa yang dilakukan Yudi, jelas lagi sakit heboh mau pulang.

"Kamu, " Yudi ngeh dengan orang yang didepannya.

"Iya aku, kalo sakit pergi berobat kenapa diem bae dirumah" Bang Sat. Kalau tadi bang Sat gak dateng siapa juga yang bakal nolongin Yudi? Karena kosannya gak ada tetangganya dan jauh dari permukiman lain. Sebenarnya itu kosan tinggal rubuhnya tapi Yudi enggan pergi.

"Ini mahal siapa yang bayar?' Tanya Yudi mencopot infus itu.

"Udah gak usah bahas biaya perawatannya. Aku minta maaf soal semalam." Bang Sat mengucapkan dengan tulus.

"Iya aku maafkan, aku boleh pergi kan?" Tanya Yudi dan sudah siap buat kabur dari ruang Vvip itu.
.
" Gak boleh" Larang Bang Sat, jelas cowok mungil itu butuh istirahat cukup.

"Eh situ siapa ngelarang larang?"Tanya Yudi sewot.

"Aku walimu sekarang" Bang Sat nunjukin statusnya, jelas tadi yang ngisi formulir bang Sat.

"Jangan sok peduli, makasih atas perhatiannya" Yudi jengah dan benar benar ingin pergi. Kini Yudi bangun dari kasur yang didudukinya.

"Kamu gak boleh pergi, habisin dulu infusnya!" Perintah Bang Sat.

Yudi bangun dan membuka mulutnya, dia lagi atraksi debus.

" Yak jangan diminum bego' Bang Sat keceplosan. Yudi nya kelewat aneh. Emang klo diminum langsung habis tapi kasiatnya?

"Aku eman bego, hiks hiks" Yudi baper.

"Bukan maksud aku, harusnya dihabisin ditempat sebenarnya" Bang Sat bingung harus ngelakuin apa dengan manusia didepannya itu. Kenyataannya Yudi lebih rewel dari Asep.

"Siapa juga mau minum, aku cuman mau lihat tinggal seberapa infusnya kali aja gk perlu bayar karena belum habis separo". Yudi beralasan sembari ngusap ingusnya. Bang Sat geleng geleng kepala, dulu Yudi lahir dari batu apa? Kayak kera sakti itu. Hahaha.

"Ttp bayar full makanya dihabisin" Bang Sat merendahkan nada suaranya, nyatanya Yudi suka dengan perlakuan lembut. Klo diladeni dengan keras Yudi bakal kembali nyolot.

"Aku harus kerja" Yudi karyawan teladan, dia butuh perpanjangan kontrak agar bisa terus kirim uang ke orangtuanya dengan gaji bulanan itu.

"Gak boleh" Bang Sat terus melarang itu anak ngeyel.

"Terserah kamu mau tinggal disini, pokoknya aku pergi!!"Yudi bergegas bangun.

Tapi selangkah Yudi maju dia mulai sempoyongan dia belum pulih betul dan kini dia hampir jatuh. Untung bang Sat keburu membantunya sebelum Yudi jatuh, Yudi gak perlu atraksi nyusruk lagi.

"Tinggal dan istirahat!" Kali ini Bang Sat benar benar marah.

Yudi mulai takut, itu om om galak dan Yudi kini diam dan rebahan kembali diatas kasurnya. Suster nya datang buat memasang infus itu lagi. Kali ini suster menambahkan obat tidur agar Yudi bisa istirahat, bag Sat takut Yudi kabur.

......

Sebelumnya saat dipuskesmas untuk mengisi formulir bang Sat bingung , bang Sat harus menghubungi orangtua Yudi agar bisa memulai prosedur operasi. Nyatanya fakta mencengangkan membuat hati bang Sat sedikit ada rasa strobery buat Yudi. Bukan iba atau simpati dengan keadaan Yudi tapi ini lebih.

Nyatanya emak bapak Yudi adalah orangtua asuh. Yudi anak yatim dan diasuh oleh mereka saat kecil. Yudi adalah anak tertua disana dan dia harus sering kirim uang karna banyak adik adiknya yang butuh biaya.

Bang Sat tadinya meminta emak bapak Yudi untuk datang tapi mereka menolak karena tidak bisa meninggalkan anak anak asuh itu. Dan orang tua Yudi berharap bang Sat bisa merawat Yudi.

Kini bang Sat menyelimuti Yudi dan menunggu Yudi dengan setia disamping kasur Yudi. Bang Sat trus memandangi Yudi tanpa jemu. Wajah manis itu. Lesung pipi itu, nyatanya mengalihkan dunianya.

.....

Beberapa saat kemudian akhirnya Yudi bangun.

"Euhh..." Yudi menggeser tubuhnya, dia rada merasa panas dipunggungnya karna tidur tadi dan kini dia berusaha duduk tapi karena lengannya diperban diapun kesulitan dan kini bang Sat membantu Yudi untuk bangun.

"Udah mendingan?" Tanya Bangsat.

"Udah kok. Terimakasih ya, pulanglah aku bisa sendiri" Usir Yudi. Tapi bang Sat tak bisa meninggalkan Yudi begitu saja.

Bangat diam dan enggan pergi.

"Pulanglah" Usir Yudi lagi.

"Kencan yuks" Nyatanya bang Sat lebih gantle dari Asep. Maju terus bang Sat aku mendukungmu.

Yudi cengo pikirannya lagi jalan jalan kebulan mau antri sembako dan tiba tiba jatuh kedasar laut karena banyak yang berebut.

"Gila kamu, pergiiiiii!!!!!!"Usir Yudi teriak histeris sambil melempar bantal kearah Bang Sat. Karena dokter keburu masuk akibat keributan itu bang Sat pun kini sukarela pergi keluar.

Tbc
Abaikan typo

sweet taetee (bxb)Where stories live. Discover now