Pseudo Name

46 2 0
                                    

Naim Abhinaya

Namaku Naim Abhinaya, panggil saja Mr. Nay , usia 22 tahun, baru saja wisuda seminggu yang lalu dan masih jomblo. Hari ini adalah hari pertama ku mengajar di SMP Merdeka, salah satu sekolah swasta yang ada di kota Cirebon. Karena ini pengalaman mengajar pertama ku, aku ingin menyiapkan segala sesuatunya dengan baik. Jadi, ku habiskan waktu semalaman untuk menyusun kegitan pembelajaran.

Sialnya, aku justru terlambat bangun karena begadang. Alhasil, hari pertamaku jadi berantakan. Aku terlambat masuk kelas, celingak-celinguk di lorong macam orang hilang dan yang lebih apesnya lagi aku malah terpental oleh muridku sendiri. Kalau ada tempat instal ulang hidup aku pasti sudah pergi kesana setelah ini.

Setelah bertabrakan dengan siswa, aku berusaha fokus kembali. Aku sudah susah payah meyiapkan kegiatan pembelajaran untuk hari ini, tidak lucu jika harus berantakan oleh kejadian tadi.

Terus terang, saat ini aku cukup nervous, tahukan bagaimana rasanya "hari pertama"?, dulu saat hari pertama masuk SMP, aku disuruh maju dan memperkenalkan diri di depan kelas dengan teman-teman yang belum ku kenal, rasanya gugup dan canggung. Ya, seperti itulah kiranya yang sedang aku rasakan saat ini. Meskipun saat kuliah dulu ada pengalaman mengajar PPL selama beberapa bulan, tapi tetap saja rasa gugup ini tidak hilang.

*PPL (Program Pengalaman Lapangan) sebuah program mengajar bagi mahasiswa jurusan pendidikan sebagai pelatihan mengajar.

Mungkin sedikit humor bisa menenangkan.

"Baiklah anak-anak, Mr mau cerita" aku memulai

"Begini, Mr punya teman orang Medan. Ia bilang bahwa orang Cirebon itu aneh" lanjutku

"Aneh kenapa Mr?" salah seorang siswa bertanya

"Orang Cirebon itu aneh, kalo ngomong kebanyakan tah sama jeh"

"Terus Mr bilang ke orang Medan itu, iya tah? Nggak jeh?"

"Hahahaha" aku tertawa

Tanpa ku sadari, tak ada satu pun siswa yang tertawa, cuma aku saja yang tertawa.

"Damn it, mereka gak mengerti!!! Oke fix, setelah ini cari tempat instal ulang hidup" ucapku dalam hati

"Ehm.. baiklah kita mulai pembelajarannya" aku mengalihkan perhatian

Baik, pertama-tama perkenalan. Aku memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris sebagai contoh bagi mereka agar bisa memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris pula. Ini adalah langkah peratama dalam pembelajaran, aku meminta anak-anak memperkenalkan diri masing-masing.

Setelah selesai, aku meminta mereka untuk memikirkan satu nama yang mereka anggap keren dan memperkenalkan diri kembali dengan nama tersebut.

"Alright, please introduce your new name..." (baik, perkenalkan nama baru kalian) aku menunjuk ke siswa yang duduk paling depan dan paling kanan.

"My name is Justin" (nama saya Justin) ucap Udin.

Siswa yang lain tertawa karena tahu nama aslinya sangat Indonesia dan nama yang ia sebutkan justru terdengar sangat kebarat-baratan. Siswa yang lainnya tidak mau kalah, mereka memikirkan nama yang terdengar keren dan lucu.

"Oke, next.." (baiklah, selanjutnya) aku menunjuk ke arah siswa lainnya.

"My name is Aliando" sebut Rizky dengan penuh semangat

Lagi-lagi nama baru itu membuat siswa yang lain tertawa, aku pun ikut tertawa karena ia sangat percaya diri mengucapkan nama tersebut.

Kira-kira seperti itu kegiatan ini berlangsung hingga tiba pada siswa terakhir yang menyebutkan namanya. Aku senang melihat tawa anak-anak yang berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Mereka tak meresa ini sebagai belajar, padahal mereka baru saja belajar caranya memperkenalkan diri.

Aku jadi ingat, waktu seusia mereka dulu, guru bahasa Inggrisku tak pernah melakukan hal yang seperti ini, yang ada hanya menjelaskan dan tugas. Tapi aku tetap bersyukur bahwa dari merekalah aku bisa menjadi seperti sekarang ini.

Belakangan, aku menyadari hal yang seharusnya ada dalam setiap pembelajaran, yaitu bahagia. Aku yakin ketika seseorang bahagia, ia dapat berpikir lebih baik. Kalaupun tidak, setidaknya kebahagiaan itu akan membuat orang lain ikut merasa bahagia.

Teacher's StoryWhere stories live. Discover now