6. Jealous

1.2K 50 0
                                    

Setelah delapan hari mereka mengikuti konsultasi dan pembimbingan dengan jadwal yang super padat hingga lusa akan menempuh ujian, kehadiran Kejora dan Lalitha kemarin siang hingga malam memporak porandakan kedamaian hati Kania. Tatkala sesi presentasi telah berakhir, Kania tak sengaja mendapati Kejora dan Lalitha duduk di balkon atas yang menghadap ke taman kecil dengan kolam ikan di bawahnya. Mereka sedang berbincang seru dan tertawa bersama. Lalitha kerap memegang pipi dan tangan, bahkan beberapa kali mengelus dan merapikan rambut Kejora.

Benarkah kata Kejora mereka cuma teman? Tapi kok mesra ya? Kania tahu pasti kalau Lalitha memendam rasa yang kuat pada Kejora. Lihat saja dari cara memandangnya yang penuh dengan pemujaan. Tawa sumringahnya mengandung jerat pesona dilemparkan begitu saja bagai nelayan yang melempar jala untuk menjebak ikan. Dalam pandangan Kania yang menganggap Kejora sebagai tipe laki-laki yang "lurus". Tapi apa mampu melawan pesona Lalitha yang maunya nempel terus kaya prangko di atas amplop?

Cukup lama dia berdiri terpaku didepan pintu balkon dan memperhatikan mereka. Semakin lama berdiri di sana, dia merasa kalau kesehatan hati dan jantungnya terganggu. Kania memutuskan untuk berbalik dan berjalan menuju kamarnya. Tidak mungkin kuat menatap pemandangan itu terus terusan sampai mereka sadar akan keberadaanya.  Terbakar cemburu, sedih dan kecewa yang telah menguasainya tanpa bisa dicegah, Kania memutuskan kembali menuju kamarnya. Kejora tak senggaja memandang ke arah pintu dan terkejut melihat Kania berdiri dengan raut murung menggayut di wajahnya. Barulah Kejora sadar dan segera memanggil nama Kania.

Tapi gadis itu terlanjur sakit hati hingga tak menggubris panggilan Kejora. Dia menetapkan hati berbalik dan tetap berjalan tak peduli dengan suara Kejora terus memanggil dan mengejarnya. Kania malah semakin mempercepat langkahnya hingga sampai di kamar tepat waktu sebelum Kejora sempat menggapainya. Dia bersandar di balik pintu begitu selesai menguncinya, karena kalau tidak pasti akan diterobos masuk oleh Kejora. Dia sudah tak kuat lagi. Air mata yang sejak tadi sekuat tenaga dia coba tahan agar tidak jatuh, akhirnya luruh juga.

Kejora mengetuk dan terus memanggil namanya. Kania masih berdiri bersandar di depan pintu dan menangis.

" Nia, buka pintunya Dek. Ada apa? Kamu kenapa? "

"Nia, Kania.... Dengar mas Jora Kan? Bisa kita bicara? Sebentaaaarrr saja...Mas Jora mau ngomong sesuatu sama kamu."

Mendengar suara Kejora, ada sisi dalam hatinya ingin membuka pintu dan berlari dalam pelukan Kejora, tapi ego dan amarah mencegahnya.

" Kania...Kania... Ayo buka pintunya dulu. Ada apa princess? Kita harus bicara, buka pintunya dulu!"

Kania tetap diam dan air matanya mengalir deras.

"Adek, jangan begini. Ada apa? Kamu kenapa? Jangan bikin mas Jora khawatir, Dek. Kamu marah sama mas Jora? Kania? Jadi bener nih kamu marah sama Mas? Kita harus bicara, supaya Mas bisa memperbaiki semuanya."

Kania tetap berdiri mematung, mendengar nada cemas yang diutarakan Kejora. Hening beberapa saat.

" Oke. Dek, kalau kamu memang mau istirahat dan nggak aku diganggu nggak apa-apa. Tapi besuk pagi kita harus bicara ya. Mas masih menunggu kamu ya, Nia. Sleep tight princess Kania." Kejora memelankan suaranya tanda pasrah menerima pendirian Kania yang tidak mau ada gencatan senjata. Suara langkah Kejora menjauh dari kamarnya terdengar jelas.

Bahu Kania berguncang keras. Dia menutup mulutnya agar suara tangisnya tak sampai terdengar keluar. Lalu dia berlari ke arah ranjang dan melemparkan tubuhnya ke sana. Tangisnya tumpah ruah di sana. Dan ia yakin setelah adegan Kejora mengejarnya dan mengetuk serta memanggil namanya dengan keras, semua temannya dan yang ada di villa ini pasti tahu kalau ada sesuatu yang terjadi antara dirinya dan Kejora. Beruntung di kamar itu dia tinggal sendiri karena Andara menemani Marini yang penakut tidur sendirian di kamar sebelah. Keyakinannya sudah kuat bahwa besuk ia harus pergi dari villa ini.

Kemilau Cinta Kania (Complete)Where stories live. Discover now