Part 22

18.1K 414 7
                                    

Let's spead good vibes guys!
Thankyou for read this story
Love u
You vote and comment so that I'm impressed!
Jika masih ada typo tolong di beritahu ya!


Arya menoleh sekelilingnya dengan bingung, ia tak mendapatkan Wanda disampingnya, kemana gadis itu pergi. Laki-laki itu melirik jam yang tergeletak diatas nakas jam sudah menunjukkan pukul 07.35 dengan malas Arya bangun dari tidurnya, laki-laki itu dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah 15 menit Arya keluar dari kamar mandi,  ia begitu sangat segar sambil berjalan kearah lemari untuk mengambil pakeannya. Arya akhirnya keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga untuk segera ke meja makan.

Arya duduk dimeja makan, dan mendapati Wanda yang sudah rapih dengan pakaian kuliahnya gadis itu makan dalam diam.

Apa dia masih marah” batiinya.

Tak ada yang berani membuka suara, hanya suara dentingan sendok yang beradu dengan piring. Wanda tak mau berlama-lama bersama Arya, karena jika melihat Arya ia langsung teringat ciuman tadi malam dengan cepat ia menghabiskan makananya.

Arya heran melihat Wanda yang makan terburu-buru, tiba-tiba ponsel Arya bergetar menampilkan layar ponsel yang menyalah serta adanya satu notifikasi yang masuk. Wanda melirik kearah ponsel Arya dan melihat nama Clara yang sedang mengirim pesan.

Clara
Hari ini kita jadi kan sayang?

Wanda hanya menghembuskan napas beratnya, dirinya sudah selesai makan, tak sengaja dia membanting sendok dengan keras. Arya yang melihat pergerakkan Wanda dengan cepat menarik tangan Wanda dan gadis itu kembali terduduk.

“Apa sih gue ma--” Belum sempat Wanda mengucapkan perkataanya Arya mendekatkan wajahnya dengan Wanda, orang yang melihat pasti mengira berciuman, Wanda mengigit bibir bawahnya dengan perasaan takut.

“Masih marah hmmm” Ucap Arya sambil mengelus pipi Wanda dengan lembut, jantung Wanda berdetak tak karuang detakan jantungnya begitu cepat jika berdekatan dengan Arya.

“Jangan marah lagi gue gak suka lo marah” Jawab Arya to the point membuat Wanda tersendak kaget mendengar ucapan Arya.

Makanya jangan buat gue marah”

Arya menarik tangan Wanda ke dadanya, detakan jantung milik Arya begitu cepat. Wanda tersentak kaget ia bisa merasakan detakan jantung Arya yang cepat sama seperti detakan jantungnya.

“Gue yakin lo pasti ngerasain hal yang sama” Arya melepaskan tangan Wanda dari dadanya.

“Tatap gue!” Ucap Arya, Karena Gadis itu malah menunduk, Wanda malu wajahnya sudah merona kenapa Arya tahu kalau jantungnya berdetak kencang.

Wanda mendongkak menatap mata Arya, laki-laki itu tersenyum sangat hangat pipi Wanda menyemburkan warna kemerahan setelah beberapa menit mereka bertatapan.

“Wanda, lo percaya kan kalau gue S--”

“Abang, kata mama abang kenapa gak pernah keru- aaaaaaaaaa” Terik Ara saat mendapati Arya dan Wanda yang sedang bermesraan, membuat Ara langsung menutup matanya refleks karena takut melihat hal-hal yang membuat matanya tak suci lagi.

Dasar adik laknat ganggu aja” Arya menggeram kesal karena Ara tiba-tiba datang membuatnya ingin melenyapakan Ara di muka bumi. Sedangkan Wajah Wanda semakin memerah karena kepergok oleh adik iparnya.

dengan gaya cueknya dan dingin andalannya, ia menatap Ara

“Ngapain lo kesini?” Tanya Arya datar.

You Are My Destiny (Sebagian part sudah di hapus)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora