Part 38

11.6K 346 49
                                    

Let's spead good vibes guys!
Thankyou for read this story
Love u
You vote and comment so that I'm impressed!
Jika masih ada typo tolong di beritahu ya!


Wanda terbangun dari tidurnya ia sudah tidak mendapati Athala di samping, mungkin ia sudah pergi bekerja.

Wanda melirik ke atas nakas melihat jam sudah menunjukan pukul Sembilan pagi, matanya terbelalak kaget bisa-bisanya ia bangun sesiang itu.

Wanita itu beranjak dari tidurnya namun tiba-tiba rasa mual menyerang, dengan cepat ia berlari kearah kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya hanya cairan putih yang keluar.

Wanda memijat pelipisnya, ia menatap pantulan dirinya di kaca yang begitu pucat.

“Hoek, hoek”

Wanda kembali memuntahkan isi perutnya, kemudian ia membasuh mulut dan mukanya, ia berjalan keluar dari kamar mandi, Wanda hampir saja terjatuh namun untuk saja ia dapat menyeimbangkan dirinya.

“Gue kenapa sih?” Ucap Wanda pada diri sendiri mendudukan dirinya di atas kasur.

“Nak, ayo makan. Mami udah nyiapin kamu sarapan” Teriak Anita dari luar kamar Wanda.

“Iya mi tunggu sebentar” Ucap Wanda bangkit dan berjalan keluar kamar ia masih sedikit pusing  namun karena lapar mau tak mau wanita itu harus turun.

Wanda berjalan dengan lesu menurungi tangga di tambah lagi pusing di kepalanya membuat ia hampir tidak dapat menurungi tangga.

Wanda mencoba untuk melangkah namun tiba-tiba semuanya telihat gelap ia tidak dapat lagi menyeimbangkan tubuhnya, dan wanita itu terjatuh dari tangga sampai tak sadarkan diri.

“Astaga, Wanda!” Teriak Anita yang baru saja keluar dari dapur. Gelas yang ada di tanganya terjatuh, ia menghampiri anaknya yang tergeletak tak sadarkan diri.

“Nak, Bangun sayang!” Ucap Anita cemas.

“Tolong”

“Tolong pak Ujang” Teriak Anita histeris.

Pak Ujang yang mendengar Anita meminta tolong langsung berlari kearah Anita “Astaga non Wanda”

“Pak Ujang tolong kamu bantu saya angkat Wanda dan kita bawah kerumah sakit” Dengan cepat Pak Ujang langsung mengangkat tubuh Wanda dan membawah masuk ke dalam mobil. 

Sesampainya dirumah sakit, Anita langsung saja menelpon Sean untuk menyuruhnya ke rumah sakit. Anita kembali ke dalam dan menatap anaknya yang sedang di periksa oleh dokter. Sedangkan Wanda wanita itu sudah sadar tapi ia hanya tertidur.
Setelah memeriksa Wanda, dokter tersebut berbalik dan menatap Anita dengan senyum dibibirnya.

“Selamat nyonya, nona Wanda hamil” Ucap Dokter itu, Anita kaget bercampur senang mendengar anaknya hamil.

“Yang benar dok anak saya hamil?” Ucap Anita tak percaya.

“Iya Bu, saya akan merujuk anak anda ke dokter kandungan” ucap dokter itu mengambil handphonenya di kantong dan menelpon seseorang.

“Ibu dan Wanda sudah bisa keruangan dokter kandungan saya sudah menelpon dokter Almira”

“Iya kalau begitu makasih ya dok” Balas Anita tersenyum.

“Iya sama-sama kalau begitu saja keluar dulu” Ucap dokter itu berlalu pergi.

“Wanda bangun nak” Anita membangunkan Wanda pelan.

Mata wanda terbuka menampilkan Maminya yang tengah tersenyum kepadanya “Sayang ayo bangun kita keruangan dokter Almira” Sambung Anita lembut membangungkan putrinya.

You Are My Destiny (Sebagian part sudah di hapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang