1. Nasi Goreng

140K 6.8K 286
                                    

Ooowwhh ... head band ini lucu sekali! Warna putih dengan corak floral warna warni. Keterangannya, berbahan semi satin. Dijamin, gak sakit di kepala dan akan terlihat cantik saat dikenakan.

Berapa harganya? 145.000? No way! Asiyah Lolita tidak akan mengeluarkan uang sebesar itu hanya untuk head band. Meskipun import.

Tapi ... Sabtu besok Damar mengajaknya kencan. Entah kemana. Ah, kemanapun tak masalah. Yang penting, sebentar lagi Lolita akan punya pacar. Sudah tiga bulan Damar dekat dengannya dan semoga, Sabtu besok menjadi tanggal jadian mereka.

Punya pacar Damar yang seorang pemegang sabuk merah Taekwondo, Punya So Ji Sub Ahjusshi yang selalu berhasil mencerahkan hari, Punya Black Pink yang suaranya mampu mengobarkan semangat belajar, belajar dandan maksudnya, juga ... Park Seo Joon Oppa yang selalu berhasil mencuci mata Lolita dari rasa kantuk akibat barisan kalimat di buku kuliahnya.

Aish ... tinggal Damar yang belum resmi ia miliki. Jika Damar benar-benar berstatus menjadi pacarnya, maka hidup Lolita yang sarat akan Korea, menjadi sempurna.

Damar. Senyum Lolita terbit samar saat menyebut nama teman kuliahnya. Jika Damar jadi mengutarakan cinta, ia akan jawab apa ya ...?

"Loli."

Lolita terperanjat dan langsung menoleh pada asal suara. Ia tersenyum saat netranya melihat Damar berjalan mendekat. Ponsel yang sejak tadi membuka aplikasi jual beli, ia kunci lalu letakkan di atas meja kantin.

"Sabtu besok jadi, kan?" Damar duduk tepat dihadapan Lolita, lalu bertopang dagu dan tersenyum.

Aduh ..., mengapa rasanya seperti ada angin yang berembus menyegarkan? Lolita mengangguk dan membalas senyum itu. Maunya sih, senyum malu-malu. Namun, antusias yang Lolita miliki membuatnya tersenyum dengan anggukan semangat. Yess, jadian!

"Udah makan?" Damar bertanya dengan nada penuh perhatian. "Kamu jangan telat makan. Aku takut kamu sakit." Bahkan, saat ini nadanya mengandung khawatir.

Adakah yang lebih indah dari dicintai dan diperhatikan seperti ini? Hati Lolita berdesir, menghangat dan terasa ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya. Owh, ini memang gambaran yang pas untuk jatuh cinta. "Udah kok, jajan jus alpukat tadi." Malu-malu, Lolita menjawab.

Damar berdecak. "Kamu gak usah diet, Loli. Jus Alpukat itu minuman, bukan makanan. Aku pesenin makan, ya? Kita makan bareng. Aku gak mau kamu sakit karena lupa makan." Tanpa menunggu jawaban lawan bicara, Damar beranjak dan menuju stan nasi goreng di kantin fakultas itu.

Lolita seperti melayang. Damar sebegitu perhatiannya dengan dia. Diet? Kata itu tidak pernah tertulis dalam kamus hidup Lolita. Tubuhnya sulit mekar seperti bolu kukus salah adukan. Sebanyak apapun ia makan, tubuhnya segitu-gitu saja. Rata. Tidak ada yang menonjol entah di depan atau belakang.

"Kamu lagi buka apa sih?" Damar bertanya saat mereka baru saja selesai makan nasi goreng original. Ya, Damar memesan dua nasi goreng original yang berisi nasi, bumbu dan telur yang hancur. Pemanisnya, kerupuk dan acar. Tidak ada bakso, sosis, ayam, sapi, apalagi seafood.

Tapi cinta, oh salah, jatuh cinta, membuat apapun terasa nikmat. Loli tidak kecewa apalagi mendumal. Bagi Loli, pantang mencaci makanan, apalagi yang gratisan.

"Ini bagus gak menurut kamu?" Lolita mengarahkan layar ponselnya ke hadapan Damar.

Pemuda itu mengangguk. "Bagus. Kalau kamu yang pake, pasti cantik."

Duh! 145.000! Lolita membatin. Ia menginginkan head band cantik itu. Tadinya, ia ingin melupakan keinginannya tentang hiasan kepala itu. Tapi, keisengannya bertanya sesaat lalu dan tangapan Damar, membuat keinginannya untuk memiliki aksesoris itu semakin dalam. Menyernyit sembari mengerjap pelan, Lolita bertanya. "Ah, masa sih?"

Let Me Ki__ You!Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin