New Place to Begin

528 93 10
                                    

[Chapter 1]

.

Timeless
Markren's Fanfiction

.

Disclaimer to themself






___________

Renjun meneguk ludahnya. Tubuhnya tekulai lemas hingga jatuh terduduk didepan kaca. Setelah handphonenya lebur seperti air pemuda itu menunjukan bentuk.mengerikannya dihadapan Renjun. Ia tau bahwa Renjun lemah dengan wujud monster itu.

Rasa terintimidasi menyeruak, membuat Renjun gemetaran tak terkontrol. Jika dia harus mati untuk Mark tentu saja dia rela, tapi jika dibunuh makhluk itu ia sama sekali tidak rela.

"Kau hanya perlu menjawab pertanyaanku," suara itu menggema, makhluk berbentuk monster dengan gabunga 5 hewan itu terdiam ditempat, tak bergerak sedikitpun dari.posisinya.

Renjun menggeleng, "Pergi.. Pergi, kumohon.."

Makhluk itu mengaum, membuat Renjun menutup telinganya. Ia terlihat marah karena penolakan Renjun.

Jawab pertanyaanku bodoh, manusia brengsek sialan!

Renjun menelan ludahnya lagi, ia memeluk tubuhnya sendiri sambil meringkuk ngeri didepan kaca. Suhu ruangan menjadi dingin, sekalipun ia tahu bahwa ruangan ini tak ber AC.

Tolong... Tolong aku, Tuhan.

Sentuhan di pundak Renjun membuat lelaki itu memekik, ternyata wujud manusia dari Iblis terkutuk itu. Ia berjongkok sebari tersenyum selayaknya manusia.

"Hei, Mark itu mencintaimu tau... Kau tau kan 'dia' menciptakan takdir kalian seburuk ini, tidak mau mengubahnya?" tanya pemuda itu, menopang dagunya.

Renjun mengerjab, rasa takutnya turun drastis padahal baru saja dia merasa seperti akan mati.

Melihat respon Renjun, iblis itu menghela nafas. Ia mengeluarkan sesuatu dari saku celana hitamnya, kemudian merogoh saku jas hitamnya. Ditanganya kini terdapat dua benda yaitu: segulung kertas dan pena. Benda yang langsung disodorkan pada Renjun sebagai tanpa kontrak.

"A-apa ini?" tanya Renjun melirik kertas dilantai.

Iblis itu tersenyum, "Kontrak kita, aku tau jawabanmu kok."

"Bohong, aku tidak ingin apapun darimu! Pergilah sialan!"

Seakan tuli akan jeritan nyalang Renjun, iblis itu mendekat dan mencengkram rambut Renjun dengan muda. Sepasang Netra merah itu merasuk kedalam pikiran Renjun, memberikan sebuah gambaran mengerikan.

Tentang bagaimana Mark meratap disamping sebuah gundukan tanah dengan batu nisan indah, nama Renjun disana, Mark menjerit saat berusaha dijauhkan dari tempat itu. Pemandangan itu terlihat sangat nyata, seolah Renjun ada disana, di taman pemakaman itu. Ia berdiri termenung, Mark masih tak ingin menjauh.

"Kenapa tiada yang menghentikannya!" Mark terlihat geram sebari menangis.

Jeno dan kedua orangtua Mark terdiam mematung, tak ada yang berani menjawab.

Timeless || Markren [Pending]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن