Wattpad Original
Ada 5 bab gratis lagi

The Best Captain-02

74.6K 4.8K 197
                                    

"Kamu, kok, berani ke sini?" tanya Fazra pada Rafa seraya berdiri di depan pintu.

"Ya berani, emang ini rumah hantu, ya, bang sampe harus takut?"

Fazra tertawa. "Bukan sih, bukan rumah hantu. Tapi, kepala keluarga di rumah ini."

Rafa tertawa keras mendengar kalimat terakhir Fazra.

"Mau ketemu Aya?"

Rafa mengangguk.

"Bentar Abang panggilin."

Rafa tersenyum. "Ya ampun, ternyata anaknya sendiri nyadar," gumam Rafa ketika Fazra sudah masuk ke dalam rumah.

Tak lama Fazra muncul bersama Aya.

"Ayo kita pergi," ucap Aya dengan bersemangat.

"Ngapain kamu di sini?" Nevan yang baru saja keluar dari mobil langsung mendekati Rafa dan Aya.

"Mau izin Om, mau keluar bentar."

"Izin pas mau pergi? Izin tuh sebelum pergi," ketus Nevan.

Fazra menyaksikan Nevan dan Rafa yang sedang adu mulut, melihat Rafa terkesan begitu berani kepada Nevan rasa sakit muncul di diri Fazra.

"Emang Aya sama Rafa pacaran?"

Adu mulut antara Nevan dan Rafa terhenti mendengar pertanyaan Fazra.

Rafa mengangguk dengan mantap.

Pandangan Fazra jatuh pada Aya seolah meminta jawaban dari adiknya.

Aya mengangguk kecil karena ia takut jika respon abangnya sama seperti ayahnya.

"Serius pacaran? Kok, Papi bisa setuju, Aya, kan, masih kecil."

"Setuju apanya, anak ini gendeng, udah entah berapa kali kena semprot tetep aja kemari."

"Saya, kan, gentle, laki-laki tulen, laki-laki tulen gak boleh penakut lah."

Fazra tertawa mendengar balasan Rafa sementara Nevan mulai meradang.

✈️

"Eh, lo besok flight sekalian pulang ke Singapur, kan?"

Yang di tanya justru diam asyik dengan buku yang ada di tangannya.

"Woi!" Nia menyenggol kaki Fazra karena dirinya diabaikan.

"Apa, sih."

"Lo besok ke Singapur, kan?"

"Iyaaa."

"Besok gue juga mau ke Singapur."

"Aya ikut!" Aya masuk ke kamar Fazra dan berdiri di antara Abang dan kakaknya.

"Sekolah!" mata Nia mendelik pada Aya.

Bibir Aya mengerucut.

"Besok gue bisa, kan, satu pesawat sama lo? Bisa gratis, kan?" tanya Nia.

"Mentang-mentang lo adek gue terus gue supirnya lo bisa seenaknya gitu?"

"Loh, Mami Papi biasanya gratis! Kenapa giliran gue harus bayar?"

"Kak Nia, kan, pernah jahat sama Abang jadi Abang mau bales dendam," celetuk Aya dengan santainya seraya memperhatikan kuku-kukunya tanpa menyadari tatapan Nia yang sudah seperti Suzanna.

"Iya gratis, tapi ekonomi." Fazra menutup bukunya dan meletakkannya di sebuah rak buku.

"Ih masa lo gitu! Lo malu kalo ada gue? Malu ngakuin gue sebagai adek lo? Gue ini dokter hey."

The Best Captain [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang