Wattpad Original
Ada 1 bab gratis lagi

The Best Captain'06

52.5K 3.8K 285
                                    

"Ibu sama sekali gak ada keluar kamar, Pak."

"Belom, saya belom masak. Ibu gak ada keluar dari kamar sayanya gak tahu mau masak apa, Ibu gak bilang."

Saat balik badan mbak Tika terlihat terkejut karena ternyata ia sedang diperhatikan oleh perempuan yang ia yakini adalah istri dari bos nya.

"Oh, Ibu udah keluar kamar, pak." Katanya dengan sedikit pelan lalu telepon terputus.

"Pagi menjelang siang, Bu."

Amanda tersenyum kecil bahkan bisa dibilang tidak terlihat.

"Ibu mau makan apa? Saya bisa masak apa pun."

"Terserah."

Tika terdiam memandangi punggung Amanda di mana Amanda tengah berjalan menuju dapur.

"Terserah?" beonya dengan pelan.

"Ibu suka makan sayur?"

Amanda mengangguk.

"Kalo saya bikin makanan dari daging ayam gak papa?"

"Gak papa."

Mbak Tika tersenyum karena ia sudah merasa tidak bingung lagi mengenai lauk makan untuk Amanda.

"Saya masak untuk makan siang aja, ya, Bu. Nanti sore saya masak lagi buat makan malem."

Amanda duduk di kursi meja makan sambil memegang gelas berisi air putih.

"Mbak gak pulang?"

"Saya disuruh nginep di sini buat nemenin Ibu."

Amanda tidak membuka suara lagi.

"Ibu udah sarapan? Itu roti siapa?"

Amanda menatap roti yang ada di atas piring.

"Mungkin ibu bisa makan itu dulu kalo emang ibu ngerasa laper banget."

Amanda hanya mengangguk kecil seraya menatap roti yang ia yakini adalah bikinan Fazra.

✈️

Selesai makan siang Amanda langsung ke kamar, hingga sore menjelang Amanda masih setia berada di kamar, duduk di tepi tempat tidur dengan mata yang tertuju ke arah jendela.

"Bu, ada yang mau ketemu."

Amanda kebingungan, ia tidak memiliki kenalan tapi mengapa ada yang ingin bertemu dengannya?

Amanda beranjak. "Siapa?" tanyanya saat sudah dekat dengan mbak Tika.

Mbak Tika tidak menjawab membiarkan Amanda melihat sendiri siapa yang datang.

Amanda berjalan menuju ruang tamu, dan di sana ia melihat seorang pria dan wanita tengah duduk sambil menatapnya.

"Zio, Abang Fazra. Ini istri saya," Zio langsung menyodorkan tangannya saat Amanda sudah dekat.

Amanda membalas uluran tangan Zio juga Vika kemudian duduk berseberangan dengan mereka.

"Waktu itu kita gak bisa dateng ke acara nikahan kamu sama Fazra, jadi kita datengnya sekarang," ucap Zio.

"Rumah kita gak jauh dari sini, jadi jangan kaget, ya, kalo misalnya kakak atau keponakan Fazra sering dateng." Kali ini Vika yang berbicara.

Amanda mengangguk. "Gak papa."

Zio dan Vika terdiam karena bingung harus mengatakan apalagi, mereka sudah tahu apa yang terjadi dan karena hal itulah yang membuat keduanya bingung dalam mengeluarkan kalimat.

The Best Captain [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang