Wattpad Original
Ada 3 bab gratis lagi

The Best Captain'04

56.9K 4K 306
                                    

Fazra duduk di kursi yang ada di kamarnya sambil memutar dan memperhatikan miniatur pesawat yang terbuat dari aluminium. Pikiran Fazra sendiri sedang tertuju pada Amanda. Gila, rasanya benar-benar gila bagi Fazra.

Mendekati dan menggantikan posisi sahabat sendiri tentu bukanlah hal yang mudah, Fazra sangat belum siap namun amanat yang sudah diberikan kepadanya tidak bisa Fazra lupakan begitu saja.

"Abang."

Fazra menoleh ke arah pintu dan mendapati ibunya masuk ke kamar.

Reya duduk di tepi tempat tidur Fazra, Fazra yang duduk menghadap komputer yang dulunya sering ia jadikan tempat bermain game memutar kursinya menghadap Reya.

"Abang yakin?"

Fazra menghela napas lalu mengangguk.

Reya ikut menghela napas. "Tugas Abang bener-bener berat. Mami takut."

"Laki-laki sejati, ya, gitu, harus punya tugas yang berat." Fazra masih bisa tertawa sekaligus menghibur ibunya yang tengah khawatir dengan apa yang ia lakukan nanti.

Reya tersenyum lalu mengangguk.

"Walaupun Mami takut, Mami yakin Abang pasti bisa."

"Bisa, dong. Angkat sama turunin pesawat aja bisa masa rebut hati anak orang gak bisa."

"Iya, Kapten, iya." Reya tertawa begitu juga dengan Fazra.

Reya menghampiri Fazra dan memeluknya. "Cepet banget besok udah balik kerja."

"Abang gak masalah ninggalin Mami sama Papi lama-lama, lagian cuma beberapa hari doang, Abang mau selesain jadwal penerbangan terakhir dan abis itu Abang dikasih cuti."

Reya tersenyum. "Tapi, tetep aja Mami sama Papi gak siap ditinggal terus."

Fazra tertawa kecil sambil mengelus tangan Reya yang melingkar di lehernya.

✈️

"Sekolah yang bener lo, jangan berduaan mulu sama si dugong."

"Ih, pacar Aya punya nama tau. Rafa, lengkapnya Rafael Shaquille Matthew!" sahut Aya dari jok belakang.

"Bucin amat sampe di hafal," cibir Nia sambil memperhatikan lampu merah.

"Buat uang jajan Aya."

Mata Aya berbinar terang melihat uang ratusan ribu Fazra sodorkan kepadanya, dengan cepat Aya mengambil uang tersebut.

"Seratus, dua ratus, tiga ratus ... Waaah tujuh ratus ribu!! Makasih Abangggg!" Aya memeluk lalu mencium pipi Fazra dan dibalas anggukan oleh laki-laki itu.

Fazra yang duduk di sebelah Nia memperhatikan tangan kanan Nia yang terulur.

"Gaji gue belom segede gaji lo, uang jajan gue dong."

"Ntar, ya, kalo gue balik lagi ke sini, tahun depan."

Nia memasang wajah sinis sementara Aya sudah menertawakannya.

"Mending jangan dikasih, deh, Bang. Kak Nia, kan, sering jahat sama Abang jadi jangan dikasih."

Nia beralih menatap sinis Aya yang sedang memasukkan uang pemberian Fazra ke dompet.

"Jalan, lampunya udah ijo," ucap Fazra.

"Lo kenapa, sih, gak belajar nyetir? Ya kali tiap lo mau ke bandara gue yang nganter."

"Gue udah nyetir pesawat."

"Mobil maksud gue."

"Biasa nyetir pesawat giliran nyetir mobil pengen nerbangin mulu bawaannya," balas Fazra dan Nia bungkam.

The Best Captain [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang