19: Seleksi (Brutal) Turnamen One Piece - Part 1

748 54 14
                                    

Seleksi brutal untuk turnamen One Piece akhirnya dimulai. Seleksi ini akan memenangkan paling banyak 10 murid nantinya dari dua tim. Namun bisa saja cuma 5 murid, jika salah satu tim merebut semua bendera yang dimiliki oleh tim lainnya.

Itulah rencana dari Bonney dan yang lain, mereka sedan pemanasan sebelum merebut semua bendera dari semua tim, termasuk tim Luffy.

"Kena kalian!!!"

Murid dari Raftel tim lain muncul dengan sebuah batang pohon. Namun Urouge menghancurkan batang pohon itu dan memukul murid itu sampai pingsan.

"Kekuatan yang gila.." ucap Law, kaget.

Killer melihat sekeliling, "Rekannya juga ada disini.." ucap Killer, mengeluarkan sebuah sabit.

Kidd kemudian mengangkat tangannya dan ponsel para murid, lalu senjata yang terbuat dari besi berada di tangannya.

"Hei!! Kembalikan ponsel kami!"
"Sial itu curang!"

"Apa-apaan kekuatan itu. Kau itu sudah lulus mau menjadi copet?" Bonney heran dengan Kidd.

"Lebih tepatnya bos copet," Killer menambahkan.

"Dian kalian.. aku tak peduli juga mau jadi apa aku nantinya, yang penting namaku akan tenar ke seluruh dunia..! Nih, ambil barang-barang kalian..!!"

Kidd melepas semua benda besi yang ia tangkap dan menghantam para murid yang ada disana.

"Killer, sabitmu tidak ditarik oleh Kidd, ada apa?" tanya Law ke pria bertopeng itu.

"Ini terbuat dari plastik.."

"Kau serius?!"

"Ya.. tapi plastik ini bisa aku panaskan nanti dan jika membacok orang nantinya, dia akan kena luka bakar juga." Killer memberitahu mereka.

"Kalian berdua memang ekstrem.." Bonney heran, dia lalu mengambil bendera yang ada disana, satu tim telah dikalahkan.

"Kita bergerak sekarang. Aku akan langsung mengalahkan Mugiwara..!" Kidd kabur duluan, dia mencari Luffy.

Sementara Law bergerak ke utara. Urouge ke selatan dan Bonney tetap stay disini.

💠💠💠

Sementara itu di tim panitia.

Hancock dan yang lain sedang menonton seleksi brutal ini. Disana juga ada Vivi, "Aku tidak menyangka akan sebrutal ini.." ucap Vivi.

"Kau sendiri yang menginginkan ini, bukan? Aku sudah bilang padamu, namun kau tetap saja mau," balas Hancock.

"Jangan salahkan dia. Dia itu cuma mau memperbaiki hubungan kedua sekolah," ucap Ace disana.

"Kenapa kau tiba-tiba membelanya?!" Hancock kesal, lalu Ace menjelaskan sesuatu ke mereka;

"Dengar Hancock, gadis ini sedang diincar."

"Apa katamu? Kau serius?" Dia nanya ke Vivi, lalu gadis berambut biru itu mengangguk.

Vivi menjelaskan kalau dia sedang menyewa Zoro dan Sanji untuk mengawalnya. Kemudian mereka pergi, Ace yang mengawalnya, Zoro dan Sanji sedang melakukan sesuatu untuk mencaritahu siapa yang akan melakukan penculikan terhadap Vivi.

"Siapa menurutmu?" Ace nanya ke Hancock.

"Shanks?" Hancock menebak.

"Kalau Luffy dengar, kau bisa dihajar, lho." Ace memberitahunya.

Dia berpikir juga, namun tidak tahu siapa yang akan menculik Vivi. Ia sebenarnya berpikir kalau ini adalah halusinasi dia, namun sejak ia ingat kejadian seminggu yang lalu, ia berpikir kalau Vivi benar-benar akan diculik.

One Piece: School Days [ HIATUS ]Where stories live. Discover now